Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Sosok Visioner Harapan Baru Rakyat Kapuas

PALANGKA RAYA- Salah satu sosok muda berpotensial dalam dunia perpolitikan Kalteng khususnya Kabupaten Kapuas, Muhammad Alfian Mawardi merupakan salah satu politisi muda yang menjadi sosok yang sangat visioner harapa baru rakyat Kapuas.
Dirinya bersama Agati Sulie akan ikut bertarung sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Kapuas. Pria berusia 35 tahun yang sebenarnya tidak ingin terjun ke dunia politik tersebut, memiliki tekad yang tinggi untuk majukan Kabupaten Kapuas. Laki-laki yang berlatar belakang pengusaha di Perusahaan Sinar Mas itu, awalnya berpikir cukup saja dengan pekerjaan yang digelutinya.
Tekad kuat yang dimiliki Alfian Mawardi telah dibuktikan dengan memberanikan diri untuk ikut dalam kontestasi pemilihan legislatif dan terpilih. Namun akhirnya mundur, sebagai konsekwensi dan kese­riusannya untuk maju sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Kapuas bersama Aga­ti Sulie sebagai pasangan calon (paslon).
Dengan melalui dinamika dan polemik selama proses mendapatkan rekom partai politik (parpol), akhirnya bisa bernapas lega setelah ia dan Agatie Sulie mendapat kepercayaan dan mendapat rekomendasi Partai Gerindra pada 26 Agustus 2024.
Saat mendapatkan rekomendasi partai, dirinya sudah siap lahir batin untuk menjalankan sebuah amanah yang diberikan atau ujian dari Yang Maha Kuasa dalam mewujudkan cita-cita bersama yaitu mewujudkan kesejahteraan masyadkaat dan kabupaten Kapuas yangaju serta berdaya saing tinggi.
“Kami menyokong tagline Keberkahan dan Keberadilan. Ada beberapa program yang ingin dibangun jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Kota Air itu. Paling utama adalah meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD),” katanya beberapa waktu lalu.
Menurut Alfian, PAD Kabupaten Kapuas sangat rendah dan tak sebanding anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Caranya dengan meningkatkan pusat perekonomian di Kapuas, yakni di Desa Batanjung. Hal itu yang dimaksudkannya dengan memba­ngun apa yang tertunda selama sepuluh tahun lebih dari zaman Pak Mawardi.
Pelabuhan Batanjung merupakan pusat sentral ekonomi yang harus dibangun secara maksimal. Bagaimana membuat barang-barang yang masuk ke Palbuhan Trisakti, juga bisa masuk ke Kabupaten Kapuas. Kemudian, batu bara yang berada di Desa Buhut harus dikirim keluar daerah melewati Sungai Kapuas.
“Jika itu terealisasikan, akan menambah PAD yang luar biasa banyaknya. Selanjutnya, semua pemuda Kabupaten Kapuas bergelar sarjana, sehingga dapat terakomodasi salah satu visi dan misi, yakni satu kepala keluarga (KK), satu sarjana,” tegasnya lagi.
Ia juga bertekad untuk membangun pabrik pupuk, program yang tertunda dari pemimpin-pemimpin sebelumnya. Apabila Batanjung telah rampung, maka perusahaan daerah (perusda) harus berjalan beriringan.
Alfian dan Agatie Sulie juga telah berkomunikasi pasal pembagian peran selama mengemban tugas di peme­rintah. Alfian akan berperan dalam bidang investasi, sedang­kan Agatie berperan di bagian pemerintahan karena punya pengalaman menjabat sebagai anggota DPR RI.
“Mengapa saya di bidang investasi, karena saya ingin meningkatkan ekonomi Kabupaten Kapuas,” ujar Sekjen HIPMI Kalteng itu. Demi memantapkan ekonomi yang makin menggeliat, Alfian mendorong agar tiap tahun mencetak 50 pengusaha baru di Kabupaten Kapuas, termasuk sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Saya tidak mau hanya memberikan modal kepada UMKM, lalu ditinggal, karena yang paling penting ialah pemasarannya, sehingga produk UMKM bisa dikenal hingga luar Kapuas,” ujar keponakan mantan Bupati Kapuas, Mawardi. (nue)

Baca Juga :  Mengedepankan Keselamatan dan Kesehatan

PALANGKA RAYA- Salah satu sosok muda berpotensial dalam dunia perpolitikan Kalteng khususnya Kabupaten Kapuas, Muhammad Alfian Mawardi merupakan salah satu politisi muda yang menjadi sosok yang sangat visioner harapa baru rakyat Kapuas.
Dirinya bersama Agati Sulie akan ikut bertarung sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Kapuas. Pria berusia 35 tahun yang sebenarnya tidak ingin terjun ke dunia politik tersebut, memiliki tekad yang tinggi untuk majukan Kabupaten Kapuas. Laki-laki yang berlatar belakang pengusaha di Perusahaan Sinar Mas itu, awalnya berpikir cukup saja dengan pekerjaan yang digelutinya.
Tekad kuat yang dimiliki Alfian Mawardi telah dibuktikan dengan memberanikan diri untuk ikut dalam kontestasi pemilihan legislatif dan terpilih. Namun akhirnya mundur, sebagai konsekwensi dan kese­riusannya untuk maju sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Kapuas bersama Aga­ti Sulie sebagai pasangan calon (paslon).
Dengan melalui dinamika dan polemik selama proses mendapatkan rekom partai politik (parpol), akhirnya bisa bernapas lega setelah ia dan Agatie Sulie mendapat kepercayaan dan mendapat rekomendasi Partai Gerindra pada 26 Agustus 2024.
Saat mendapatkan rekomendasi partai, dirinya sudah siap lahir batin untuk menjalankan sebuah amanah yang diberikan atau ujian dari Yang Maha Kuasa dalam mewujudkan cita-cita bersama yaitu mewujudkan kesejahteraan masyadkaat dan kabupaten Kapuas yangaju serta berdaya saing tinggi.
“Kami menyokong tagline Keberkahan dan Keberadilan. Ada beberapa program yang ingin dibangun jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Kota Air itu. Paling utama adalah meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD),” katanya beberapa waktu lalu.
Menurut Alfian, PAD Kabupaten Kapuas sangat rendah dan tak sebanding anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Caranya dengan meningkatkan pusat perekonomian di Kapuas, yakni di Desa Batanjung. Hal itu yang dimaksudkannya dengan memba­ngun apa yang tertunda selama sepuluh tahun lebih dari zaman Pak Mawardi.
Pelabuhan Batanjung merupakan pusat sentral ekonomi yang harus dibangun secara maksimal. Bagaimana membuat barang-barang yang masuk ke Palbuhan Trisakti, juga bisa masuk ke Kabupaten Kapuas. Kemudian, batu bara yang berada di Desa Buhut harus dikirim keluar daerah melewati Sungai Kapuas.
“Jika itu terealisasikan, akan menambah PAD yang luar biasa banyaknya. Selanjutnya, semua pemuda Kabupaten Kapuas bergelar sarjana, sehingga dapat terakomodasi salah satu visi dan misi, yakni satu kepala keluarga (KK), satu sarjana,” tegasnya lagi.
Ia juga bertekad untuk membangun pabrik pupuk, program yang tertunda dari pemimpin-pemimpin sebelumnya. Apabila Batanjung telah rampung, maka perusahaan daerah (perusda) harus berjalan beriringan.
Alfian dan Agatie Sulie juga telah berkomunikasi pasal pembagian peran selama mengemban tugas di peme­rintah. Alfian akan berperan dalam bidang investasi, sedang­kan Agatie berperan di bagian pemerintahan karena punya pengalaman menjabat sebagai anggota DPR RI.
“Mengapa saya di bidang investasi, karena saya ingin meningkatkan ekonomi Kabupaten Kapuas,” ujar Sekjen HIPMI Kalteng itu. Demi memantapkan ekonomi yang makin menggeliat, Alfian mendorong agar tiap tahun mencetak 50 pengusaha baru di Kabupaten Kapuas, termasuk sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Saya tidak mau hanya memberikan modal kepada UMKM, lalu ditinggal, karena yang paling penting ialah pemasarannya, sehingga produk UMKM bisa dikenal hingga luar Kapuas,” ujar keponakan mantan Bupati Kapuas, Mawardi. (nue)

Baca Juga :  Mengedepankan Keselamatan dan Kesehatan

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/