PALANGKA RAYA-Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Provinsi Kalimantan Tengah, Ir Leonard S Ampung MM MT mendampingi Gubernur H Agustiar Sabran SIKom mengikuti Rapat Koordinasi Kepala Daerah yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia di Jogja Expo Center (JEC), Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (19/3).
Rapat tersebut mengangkat tema Penguatan Kepala Daerah untuk Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bebas dari Korupsi Pasca Pelantikan Kepala Daerah dan dihadiri oleh para kepala daerah dari enam provinsi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Tujuan kegiatan tersebut untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dengan KPK dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik korupsi.
KPK memberikan arahan kepada para kepala daerah terkait strategi pencegahan korupsi, peningkatan transparansi dalam pengelolaan anggaran, serta optimalisasi pengawasan terhadap kebijakan yang berpotensi rawan penyalahgunaan wewenang.
Rapat tersebut menjadi momentum bagi kepala daerah untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam upaya menciptakan sistem pemerintahan yang lebih akuntabel. KPK menekankan bahwa pemimpin daerah memiliki peran strategis dalam membangun integritas di lingkungan birokrasi serta memastikan seluruh kebijakan yang diambil berpihak pada kepentingan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bapperida Provinsi Kalteng, Ir Leonard S Ampung MM MT menyampaikan apresiasi atas inisiatif KPK dalam menyelenggarakan rapat koordinasi ini. Ia menegaskan bahwa komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan akan terus diperkuat melalui berbagai langkah strategis.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami di daerah untuk mendapatkan arahan langsung dari KPK terkait strategi pencegahan korupsi dan peningkatan transparansi. Kami di Kalimantan Tengah akan terus berupaya memperkuat sistem pengawasan, meningkatkan akuntabilitas, serta memastikan kebijakan yang diambil benar-benar berpihak kepada masyarakat,” katanya.
Leonard menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait dalam membangun budaya antikorupsi. Keberhasilan dalam mewujudkan pemerintahan yang bebas dari korupsi tidak hanya bergantung pada pemimpin daerah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. (hms/nue)
Setelah pemaparan materi oleh KPK, kegiatan dilanjutkan dengan sesi dialog interaktif. Dalam sesi ini, para kepala daerah diberikan kesempatan untuk menyampaikan tantangan serta kendala yang dihadapi dalam upaya pencegahan korupsi di masing-masing daerah. Diharapkan dapat menjadi wadah untuk mencari solusi bersama guna meningkatkan efektivitas penerapan tata kelola pemerintahan yang baik. (hms/nue)
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Bebas Korupsi
Kepala Bapperida Dampingi Gubernur Hadiri Rakor Kepala Daerah

PALANGKA RAYA-Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Provinsi Kalimantan Tengah, Ir Leonard S Ampung MM MT mendampingi Gubernur H Agustiar Sabran SIKom mengikuti Rapat Koordinasi Kepala Daerah yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia di Jogja Expo Center (JEC), Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (19/3).
Rapat tersebut mengangkat tema Penguatan Kepala Daerah untuk Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bebas dari Korupsi Pasca Pelantikan Kepala Daerah dan dihadiri oleh para kepala daerah dari enam provinsi, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Tujuan kegiatan tersebut untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dengan KPK dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik korupsi.
KPK memberikan arahan kepada para kepala daerah terkait strategi pencegahan korupsi, peningkatan transparansi dalam pengelolaan anggaran, serta optimalisasi pengawasan terhadap kebijakan yang berpotensi rawan penyalahgunaan wewenang.
Rapat tersebut menjadi momentum bagi kepala daerah untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam upaya menciptakan sistem pemerintahan yang lebih akuntabel. KPK menekankan bahwa pemimpin daerah memiliki peran strategis dalam membangun integritas di lingkungan birokrasi serta memastikan seluruh kebijakan yang diambil berpihak pada kepentingan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bapperida Provinsi Kalteng, Ir Leonard S Ampung MM MT menyampaikan apresiasi atas inisiatif KPK dalam menyelenggarakan rapat koordinasi ini. Ia menegaskan bahwa komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan akan terus diperkuat melalui berbagai langkah strategis.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami di daerah untuk mendapatkan arahan langsung dari KPK terkait strategi pencegahan korupsi dan peningkatan transparansi. Kami di Kalimantan Tengah akan terus berupaya memperkuat sistem pengawasan, meningkatkan akuntabilitas, serta memastikan kebijakan yang diambil benar-benar berpihak kepada masyarakat,” katanya.
Leonard menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait dalam membangun budaya antikorupsi. Keberhasilan dalam mewujudkan pemerintahan yang bebas dari korupsi tidak hanya bergantung pada pemimpin daerah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. (hms/nue)
Setelah pemaparan materi oleh KPK, kegiatan dilanjutkan dengan sesi dialog interaktif. Dalam sesi ini, para kepala daerah diberikan kesempatan untuk menyampaikan tantangan serta kendala yang dihadapi dalam upaya pencegahan korupsi di masing-masing daerah. Diharapkan dapat menjadi wadah untuk mencari solusi bersama guna meningkatkan efektivitas penerapan tata kelola pemerintahan yang baik. (hms/nue)