PALANGKA RAYA- Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BP BPK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Rapat Koordinasi Sinergitas Rencana Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Karhutla Tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Royal- Crown Room Aquarius Boutique Hotel, Selasa (20/8).
Kepala BP BPK Kalteng, Ahmad Toyib mengatakan dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI kita bebas dari kabut asap, meskipun dalam periode musim kemarau yang dimulai pada bulan Juli 2024 sempat terjadi beberapa kali kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Provinsi Kalteng.
“Seperti di Kalampangan, Bangaris, Petuk Katimpun, wilayah Kota Palangka Raya di Sebangau Kuala wilayah Pulang Pisau, Janamas di wilayah Barito Selatan, Sungai Paring Kabupaten Kotawaringin Timur, Pantai Lunci Sukamara dan daerah lainnya,” Katanya.
Dia menambahkan berkat kerja keras dan sinergitas semua pihak, BPBD bersama dengan pihak lainnya bisa dikerjakan dengan cepat dan tuntas. Berdasarkan perkiraan cuaca dari BMKG perkiraan curah hujan di Bulan Agustus sampai dengan September tahun 2024, meskipun demikian kewaspadaan kita terhadap Karhutla harus tetap dipertahankan sampai dengan kalteng benar-benar selesai musim kemarau dan memasuki musim hujan, yang diperkirakan pada Oktober 2024.
“Kita semua harus melaksanakan tugas dengan baik, dalam penanggulangan karhutla sehingga karhutla tetap dapat terkendali tidak menjadi bencana bagi masyarakat. Kita semua harus terus belajar dari pengalaman kita setiap tahun dalam menghadapi karhutla sehingga semakin baik, jika pada tahun 2023 upaya pengendalian Karhutla dilaksanakan lebih awal menjelang musim kemarau, sehingga persiapan SDM, anggaran dan Satgas bisa dilaksanakan lebih awal, sehingga ketika mulai terjadi karhutla sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan penanggulangan karhutla sudah siap,” tegasnya.
Maka pada tahun 2024 ini upaya pengendalian Karhutla semakin baik dalam perencanaan operasinya, dengan melaksanakan perencanaan bersama-sama dalam penentuan daerah sasaran operasi pengendalian dan penanggulangan Karhutla, khususnya dalam penentuan lokasi Pos lampangan yang di antisipasi oleh Satgas pengendalian Karhutla Provinsi Kalteng.
“Meskipun demikian dalam melaksanakan operasi di lapangan, kesiapan dukungan dari BPBD Kabupaten/Kota secara beragam, dilokasi kami menemui kesiapan sudah baik, tetapi dibeberapa lokasi lainnya relatif terkendala. Oleh karena itu perlu menarik persiapan perencanaan pengendalian Karhutla tersebut mundur satu tahun kebelakang, sehingga sinergitas antar provinsi dan kabupaten/kota mulai dari perencanaan anggaran dan lokasi sasaran pengendalian Karhutla semakin baik,” ujarnya.
Berdasarkan evaluasi sementara bahwa, persiapan penanganan Karhutla tahun kemaren dan tahun ini kita masih menemukan ada beberapa kabupaten yang mungkin persiapan siaganya terkendala. Terutama kita mengetahui bersama bahwa kurangnya dukungan dari pengambil keputusan di daerah, sehingga berkaitan dengan satgas dan biaya operasional tidak menjadi prioritas karena tidak mungkin masuk dalam visi misi kepala daerah.
“Oleh karena itu, kita dipersiapkan 2025 kira hari ini benar-benar melaksanakan rapat koordinasi, mengumpulkan saran masukan atau usulan dari kabupaten/kota agar persiapan kita dalam menangani karhutla ditahun 2025 dapat dimaksimalkan lagi,” tutupnya. (apr/nue)
Tingkatkan Sinergitas Pengendalian Karhutla di Kalteng
PALANGKA RAYA- Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BP BPK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Rapat Koordinasi Sinergitas Rencana Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Karhutla Tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Royal- Crown Room Aquarius Boutique Hotel, Selasa (20/8).
Kepala BP BPK Kalteng, Ahmad Toyib mengatakan dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI kita bebas dari kabut asap, meskipun dalam periode musim kemarau yang dimulai pada bulan Juli 2024 sempat terjadi beberapa kali kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Provinsi Kalteng.
“Seperti di Kalampangan, Bangaris, Petuk Katimpun, wilayah Kota Palangka Raya di Sebangau Kuala wilayah Pulang Pisau, Janamas di wilayah Barito Selatan, Sungai Paring Kabupaten Kotawaringin Timur, Pantai Lunci Sukamara dan daerah lainnya,” Katanya.
Dia menambahkan berkat kerja keras dan sinergitas semua pihak, BPBD bersama dengan pihak lainnya bisa dikerjakan dengan cepat dan tuntas. Berdasarkan perkiraan cuaca dari BMKG perkiraan curah hujan di Bulan Agustus sampai dengan September tahun 2024, meskipun demikian kewaspadaan kita terhadap Karhutla harus tetap dipertahankan sampai dengan kalteng benar-benar selesai musim kemarau dan memasuki musim hujan, yang diperkirakan pada Oktober 2024.
“Kita semua harus melaksanakan tugas dengan baik, dalam penanggulangan karhutla sehingga karhutla tetap dapat terkendali tidak menjadi bencana bagi masyarakat. Kita semua harus terus belajar dari pengalaman kita setiap tahun dalam menghadapi karhutla sehingga semakin baik, jika pada tahun 2023 upaya pengendalian Karhutla dilaksanakan lebih awal menjelang musim kemarau, sehingga persiapan SDM, anggaran dan Satgas bisa dilaksanakan lebih awal, sehingga ketika mulai terjadi karhutla sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan penanggulangan karhutla sudah siap,” tegasnya.
Maka pada tahun 2024 ini upaya pengendalian Karhutla semakin baik dalam perencanaan operasinya, dengan melaksanakan perencanaan bersama-sama dalam penentuan daerah sasaran operasi pengendalian dan penanggulangan Karhutla, khususnya dalam penentuan lokasi Pos lampangan yang di antisipasi oleh Satgas pengendalian Karhutla Provinsi Kalteng.
“Meskipun demikian dalam melaksanakan operasi di lapangan, kesiapan dukungan dari BPBD Kabupaten/Kota secara beragam, dilokasi kami menemui kesiapan sudah baik, tetapi dibeberapa lokasi lainnya relatif terkendala. Oleh karena itu perlu menarik persiapan perencanaan pengendalian Karhutla tersebut mundur satu tahun kebelakang, sehingga sinergitas antar provinsi dan kabupaten/kota mulai dari perencanaan anggaran dan lokasi sasaran pengendalian Karhutla semakin baik,” ujarnya.
Berdasarkan evaluasi sementara bahwa, persiapan penanganan Karhutla tahun kemaren dan tahun ini kita masih menemukan ada beberapa kabupaten yang mungkin persiapan siaganya terkendala. Terutama kita mengetahui bersama bahwa kurangnya dukungan dari pengambil keputusan di daerah, sehingga berkaitan dengan satgas dan biaya operasional tidak menjadi prioritas karena tidak mungkin masuk dalam visi misi kepala daerah.
“Oleh karena itu, kita dipersiapkan 2025 kira hari ini benar-benar melaksanakan rapat koordinasi, mengumpulkan saran masukan atau usulan dari kabupaten/kota agar persiapan kita dalam menangani karhutla ditahun 2025 dapat dimaksimalkan lagi,” tutupnya. (apr/nue)