Jumat, September 27, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Begini Jawaban Polres Katingan terkait 3 Bulan Kasus Pembunuhan Tak Terungkap

KASONGAN-Yukerto masih belum bisa tidur nyenyak. Tiga bulan berlalu, pelaku pembunuhan anaknya belum juga tertangkap. Anaknya, bernama Irvan Rianto meninggal dengan luka sayat di leher.

Kepada Kalteng Pos, Yukerto mengaku sudah sering kali meminta kejelasan ke pihak kepolisian Polres Katingan, yang menangani kasus itu.

“Sudah sering saya bolak-balik ke sana, tapi jawabnya masih penyelidikan, masih penyelidikan. Jadi saya bosan dengan jawaban itu, makanya saya beranikan mengadu ke media,”ujarnya, Senin (23/9/2024).

Saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Kasatreskrim AKP M Saladin melalui KBO Ipda Supriyanto mengatakan perkaranya masih ditindaklanjuti. Sekarang masih proses penyelidikan.

“Kita juga masih mengumpulkan alat bukti yang nantinya menjadi petunjuk mengarah ke seseorang yang diduga sebagai pelaku,”katanya, Kamis (26/9/2024).

Pihaknya mempersilahkan kepada pihak keluarga korban, maupun pihak lainnya jika memang ada alat bukti atau petunjuk yang sifatnya akurat dan bisa dipertanggung jawabkan.

“Jika ada informasi akurat, sampaikan kepada kami. Tidak perlu sungkan. Karena itu nanti bisa kami pakai sebagai alat bukti,”tegasnya.

Untuk diketahui, jenazah korban ditemukan pada 13 Juli sekitar pukul 08.00 Wib. Kejadian terjadi di pertambangan emas tradisional di daerah Sei Bintan, Desa TUmbang Panggo, Kecamatan Tasik Payawan, Kabupaten Katingan.

“Anak saya diajak dan berangkat bekerja sama bosnya, orang kampung juga mencari emas pada tanggal 9 Juli. Lalu tanggal 11, saya dapat kabar anak saya hilang,”beber Yukerto.

“Kami dan keluarga  menuju ke sana untuk mencari,”bebernya seraya menyebut jika jarak dari rumah ke lokasi sekitar 2 jam.(ram)

KASONGAN-Yukerto masih belum bisa tidur nyenyak. Tiga bulan berlalu, pelaku pembunuhan anaknya belum juga tertangkap. Anaknya, bernama Irvan Rianto meninggal dengan luka sayat di leher.

Kepada Kalteng Pos, Yukerto mengaku sudah sering kali meminta kejelasan ke pihak kepolisian Polres Katingan, yang menangani kasus itu.

“Sudah sering saya bolak-balik ke sana, tapi jawabnya masih penyelidikan, masih penyelidikan. Jadi saya bosan dengan jawaban itu, makanya saya beranikan mengadu ke media,”ujarnya, Senin (23/9/2024).

Saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Kasatreskrim AKP M Saladin melalui KBO Ipda Supriyanto mengatakan perkaranya masih ditindaklanjuti. Sekarang masih proses penyelidikan.

“Kita juga masih mengumpulkan alat bukti yang nantinya menjadi petunjuk mengarah ke seseorang yang diduga sebagai pelaku,”katanya, Kamis (26/9/2024).

Pihaknya mempersilahkan kepada pihak keluarga korban, maupun pihak lainnya jika memang ada alat bukti atau petunjuk yang sifatnya akurat dan bisa dipertanggung jawabkan.

“Jika ada informasi akurat, sampaikan kepada kami. Tidak perlu sungkan. Karena itu nanti bisa kami pakai sebagai alat bukti,”tegasnya.

Untuk diketahui, jenazah korban ditemukan pada 13 Juli sekitar pukul 08.00 Wib. Kejadian terjadi di pertambangan emas tradisional di daerah Sei Bintan, Desa TUmbang Panggo, Kecamatan Tasik Payawan, Kabupaten Katingan.

“Anak saya diajak dan berangkat bekerja sama bosnya, orang kampung juga mencari emas pada tanggal 9 Juli. Lalu tanggal 11, saya dapat kabar anak saya hilang,”beber Yukerto.

“Kami dan keluarga  menuju ke sana untuk mencari,”bebernya seraya menyebut jika jarak dari rumah ke lokasi sekitar 2 jam.(ram)

Artikel Terkait