Minggu, Juni 1, 2025
22.3 C
Palangkaraya

Ini yang Dilakukan BPBD Kotim Tatkala Karhutla Sudah Mulai Mengancam

 

SAMPIT – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bukan hal baru di Kalimantan Tengah termasuk Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim tahun ini mengupayakan pencegahan ditingkatkan lebih dini dengan jangkauan lebih luas.

BPBD Kotim kini tengah memperkuat kesiapsiagaan bersama seluruh pihak, mulai dari pemerintah, aparat keamanan, hingga masyarakat. Koordinasi dan persiapan peralatan penanganan karhutla telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

“Kami telah mulai melakukan berbagai langkah mitigasi, termasuk menyiapkan peralatan seperti pompa air, selang, nozzle, serta armada kendaraan roda empat dan enam,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam, Sabtu (31/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa penanganan karhutla tidak bisa dibebankan hanya pada satu pihak. Sinergi lintas sektor menjadi kunci penting agar bencana tahunan ini bisa ditekan seminimal mungkin.

Baca Juga :  KPU Kapuas Sudah Menetapkan Nomor Urut Paslon, Ingat Nomor Jagoan Anda

“Pencegahan ini tidak bisa jalan sendiri. Kami bangun kerjasama dengan stakeholder seperti TNI, Polri, perusahaan, masyarakat, relawan, dan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK). Karena kita semua punya tanggung jawab yang sama,” tegasnya.

Multazam juga menyoroti pentingnya pemantauan kondisi cuaca secara berkelanjutan.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi acuan utama dalam membaca pola iklim yang terus berubah.

“BMKG memprediksi musim kemarau baru akan masuk di awal Juni dasarian II. Tapi kita belum bisa pastikan apakah tahun ini akan masuk kategori kemarau basah atau tidak. Itu masih terus kami pantau,” katanya.

Dengan peralatan yang siap, jaringan komunikasi yang terbangun, serta keterlibatan berbagai elemen, BPBD Kotim berharap potensi karhutla tahun ini bisa ditekan sejak awal. Lebih dari itu, kesadaran dan partisipasi masyarakat dinilai sebagai fondasi utama keberhasilan pencegahan. (mif)

Baca Juga :  Penjarahan Sawit PT AMR & PT GSDI, Empat Oknum Prajurit TNI AU Diduga Terlibat

 

SAMPIT – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bukan hal baru di Kalimantan Tengah termasuk Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim tahun ini mengupayakan pencegahan ditingkatkan lebih dini dengan jangkauan lebih luas.

BPBD Kotim kini tengah memperkuat kesiapsiagaan bersama seluruh pihak, mulai dari pemerintah, aparat keamanan, hingga masyarakat. Koordinasi dan persiapan peralatan penanganan karhutla telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

“Kami telah mulai melakukan berbagai langkah mitigasi, termasuk menyiapkan peralatan seperti pompa air, selang, nozzle, serta armada kendaraan roda empat dan enam,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam, Sabtu (31/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa penanganan karhutla tidak bisa dibebankan hanya pada satu pihak. Sinergi lintas sektor menjadi kunci penting agar bencana tahunan ini bisa ditekan seminimal mungkin.

Baca Juga :  KPU Kapuas Sudah Menetapkan Nomor Urut Paslon, Ingat Nomor Jagoan Anda

“Pencegahan ini tidak bisa jalan sendiri. Kami bangun kerjasama dengan stakeholder seperti TNI, Polri, perusahaan, masyarakat, relawan, dan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK). Karena kita semua punya tanggung jawab yang sama,” tegasnya.

Multazam juga menyoroti pentingnya pemantauan kondisi cuaca secara berkelanjutan.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi acuan utama dalam membaca pola iklim yang terus berubah.

“BMKG memprediksi musim kemarau baru akan masuk di awal Juni dasarian II. Tapi kita belum bisa pastikan apakah tahun ini akan masuk kategori kemarau basah atau tidak. Itu masih terus kami pantau,” katanya.

Dengan peralatan yang siap, jaringan komunikasi yang terbangun, serta keterlibatan berbagai elemen, BPBD Kotim berharap potensi karhutla tahun ini bisa ditekan sejak awal. Lebih dari itu, kesadaran dan partisipasi masyarakat dinilai sebagai fondasi utama keberhasilan pencegahan. (mif)

Baca Juga :  Penjarahan Sawit PT AMR & PT GSDI, Empat Oknum Prajurit TNI AU Diduga Terlibat

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/