KM Lawit yang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya membawa 1.414 penumpang, dan menjadi kapal terakhir dari lima kapal yang melayani arus balik Lebaran tahun ini.
Jumlah pemudik yang menggunakan jasa angkutan laut di Pelabuhan Sampit selama masa Lebaran, tercatat mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Penurunan dimaksud dari sisi jumlah penumpang maupun frekuensi kapal yang beroperasi.
Kasi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit, Gusti Muchlis, menyebut jumlah penumpang arus balik Lebaran tahun ini tercatat 3.617 penumpang, sementara arus mudik Lebaran mencapai 7.724 penumpang.
“Dari catatan kami, ada lebih dari tiga ribu penumpang yang belum kembali,” ungkapnya.
Muchlis menjelaskan, meski periode arus balik Lebaran telah berakhir, tetapi gelombang arus balik masih berlangsung. Sebab, masih ada kedatangan kapal yang akan bersandar di Pelabuhan Sampit dalam beberapa waktu mendatang.
“Informasi dari PT Pelni, masih banyak kapal yang akan datang bersandar, tetapi kami sudah tidak mencatat lagi karena masa angkutan Lebaran hanya sampai H+10. Secara akumulasi, jumlah penumpang dibandingkan tahun lalu mengalami penurunan sekitar 6.000 penumpang,” ucapnya.
Menurutnya, penurunan ini disebabkan beberapa faktor. Antara lain, durasi masa angkutan yang lebih pendek dan jumlah panggilan kapal yang lebih sedikit dibanding tahun lalu.
“Tahun ini kita hanya punya 20 hari masa angkutan Lebaran, sedangkan tahun lalu mencapai satu bulan penuh. Selain itu, jumlah panggilan kapal pun turun dari 20 call menjadi 14 call. Inilah yang menyebabkan penurunan sekitar 30 persen,” jelasnya.
Meski masa angkutan Lebaran telah berakhir, arus balik diperkirakan masih akan berlanjut. Beberapa pemudik kemungkinan akan kembali ke Kalteng melalui pelabuhan lain.
Muchlis menyebut, mudik menggunakan kapal masih diminati masyarakat Kotim. Kemungkinan besar para pemudik akan kembali menggunakan transportasi laut usai Lebaran.
“Kita punya dua pelabuhan besar di Kalteng, yaitu Pelabuhan Kumai dan Pelabuhan Sampit. Jadi, bisa saja mereka berangkat dari Sampit, lalu pulangnya melalui Kumai,” pungkasnya. (*/ce/ala)