PALANGKA RAYA – Bagi umat Kristiani di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di Kota Palangka Raya, perayaan hari raya Paskah menjadi momen penting. Tatkala penting juga bagi pedagang bunga dadakan, yang ingin meraup cuan di momen suci itu.
Hampir seluruh Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Palangka Raya dipenuhi warga yang datang untuk berziarah. pada Jumat (18/4/2025) dan Sabtu (19/4/2025), tiga TPU Kristen utama yakni TPU di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5, TPU Kristen di Kompleks Bukit Tambak Raja Km 12, dan TPU di Kelurahan Sabaru, dipadati peziarah sejak siang hingga sore hari.
Rombongan warga, kebanyakan datang bersama keluarga, terlihat silih berganti memasuki kawasan pemakaman. Antrean kendaraan roda dua maupun roda empat tampak memadati akses menuju TPU. Tradisi yang umum dilakukan warga saat berziarah meliputi pembersihan pusara, menabur bunga, hingga menyalakan lilin di atas makam.
Momentum Paskah ini pun menjadi peluang emas bagi para pedagang bunga tabur dan perlengkapan ziarah lainnya untuk meraup rezeki. Area sekitar makam yang biasanya sepi, kini dipenuhi oleh lapak-lapak pedagang musiman. Di TPU Kristen Jalan Tjilik Riwut Km 2,5 misalnya, dari gerbang hingga ke bagian dalam area makam, tampak deretan pedagang menjajakan bunga tabur dan lilin.
Sebagian dari mereka memang berjualan setiap hari, namun tak sedikit pula yang khusus berdagang saat momen Paskah. Salah satunya adalah Masrofah, pedagang bunga tabur yang biasanya berjualan di TPU Muslim Tjilik Riwut Km 2. Namun khusus saat Paskah, ia memilih berjualan di TPU Kristen Km 2,5 karena tingginya jumlah peziarah.
“Ini lagi Paskah, pengunjungnya ramai,” ujar Masrofah sambil menunjuk ke arah gerbang makam yang dipenuhi warga. Ia mengaku selalu berjualan di TPU tersebut setiap perayaan Paskah. Barang dagangan yang ia jual antara lain bunga tabur, korek api, dan lilin berbagai ukuran. Harga bunga tabur dipatok Rp5.000 per bungkus.
Sementara lilin dijual mulai dari Rp20.000 untuk ukuran biasa, Rp25.000 untuk lilin dalam gelas, hingga Rp40.000–Rp50.000 untuk ukuran besar. Masrofah mulai berjualan sejak Jumat pagi sampai Sabtu atau Minggu. Selain pedagang bunga tabur, ada juga penjual bunga hias segar yang khusus hadir saat Paskah.
Seperti Rachel dan Septi, dua pedagang dari toko bunga Florist Sekar Mayang yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja XII. Mereka membuka stand dagangan hanya saat Paskah dengan menjual bunga segar yang didatangkan langsung dari Pulau Jawa.
“Kami sudah biasa berjualan di sini setiap Paskah sejak tahun 2010,” kata Septi yang diamini oleh Rachel. Jenis bunga yang dijual di antaranya pivoine, aster, mawar putih, dan mawar merah, meskipun stok mawar merah disebut sudah habis.
Rangkaian bunga dijual bervariasi mulai dari Rp50.000, Rp100.000–Rp150.000, hingga mencapai Rp250.000 per rangkaian. Septi mengaku antusiasme masyarakat untuk membeli bunga cukup tinggi. Terbukti sejak mereka membuka stand pada hari Kamis, banyak warga yang sudah datang membeli.
“Kami akan berjualan sampai Minggu malam,” tambah Rachel. Sementara itu, suasana serupa juga terlihat di TPU Kristen Bukit Tambak Raja di Jalan Tjilik Riwut Km 12. Deretan pedagang bunga rampai dan lilin tampak membuka lapak di sepanjang jalan, beberapa puluh meter sebelum gerbang masuk kompleks TPU.
Barang dagangan yang dijual umumnya serupa bunga tabur, bunga hias, dan lilin dalam berbagai bentuk dan ukuran. Salah satu pedagang, Dewi, mengaku setiap tahun selalu berjualan di lokasi tersebut saat Paskah.
Harga jual barang dagangannya bervariasi, mulai dari Rp5.000 hingga Rp50.000. Menurut Dewi, persaingan antar pedagang semakin ketat setiap tahunnya. Bahkan, kini ada pedagang dari luar daerah yang ikut berdagang. “Enggak tentu hasilnya, karena sekarang makin banyak pedagang, bahkan ada yang datang dari Banjar ke sini,” tutup Dewi, yang mengaku berdomisili di Jalan G. Obos.(sja/ram)