KEKALAHAN menyakitkan dialami FC Barcelona dari Inter Milan di ajang Liga Champions tadi pagi (7/5/2025).
Laga yang berakhir dengan kemenangan Inter milan 4-3 itu memicu berbagai reaksi emosional dari para  pecinta bola.
Jika pendukung Inter beraktivitas pagi sambil senam-senyum, berbeda dengan pendukung Barcelona yang berharap betul masuk final.
Tak sedikit yang mengaku stres, kecewa, bahkan kehilangan semangat.
Namun para ahli kesehatan mental mengingatkan, penting untuk menjaga emosi dan kesehatan jiwa, bahkan dalam urusan sepak bola.
Reaksi emosional wajar muncul karena adanya keterikatan emosional terhadap tim kesayangan. Namun jika tidak dikendalikan, itu bisa berkembang menjadi stres akut, kecemasan, bahkan depresi ringan.
Menurut Rika, pendukung fanatik seperti fans Barca (culés) memiliki ikatan emosional yang kuat dengan klubnya.
Ketika tim kalah, sebagian orang bisa merasa seolah-olah ikut kalah secara pribadi.
Perasaan ini bisa diperparah oleh komentar negatif di media sosial, ejekan dari suporter tim lawan, atau ekspektasi tinggi yang tidak terpenuhi.
Untuk mencegah stres berlebihan, dilansir dari pafijabarprov.org, disarankan beberapa langkah sederhana namun efektif, antara lain:
Terima kekalahan sebagai bagian dari permainan
Ingatkan diri bahwa menang dan kalah adalah hal biasa dalam olahraga. Bahkan tim sebesar Barcelona pun bisa kalah.
Batasi paparan media sosial
Jika merasa terpancing emosi karena komentar atau meme dari fans tim lawan, ada baiknya rehat sejenak dari media sosial.
Alihkan perhatian ke kegiatan positif
Lakukan aktivitas menyenangkan seperti berolahraga, menonton film, atau bertemu teman untuk membantu mengalihkan fokus.
Bersama sesama fans, saling dukung secara positif
Komunitas bisa jadi tempat berbagi dan meredakan kekecewaan. Yang penting tetap saling support, bukan saling menyalahkan.(ram)