Minggu, Mei 11, 2025
31.1 C
Palangkaraya

Cemas, Gangguan Mental yang Sering Dialami Generasi Z, Orang Tua Harus Waspada

BUNUH diri pada anak muda alias generasi Z tak bisa disepelekan. Beberapa waktu belakangan, kerap terjadi.

Misalnya, dugaan bunuh diri mahasiswi berinisial E, 18 tahun, yang melompat dari lantai 6B Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat pada Jumat (6/10).

Hasil survei menemukan, gangguan cemas merupakan gangguan mental yang paling banyak dialami oleh remaja, mencapai 26,7 persen. Berikutnya, masalah terkait pemusatan perhatian dan/atau hiperaktivitas mencapai 10,6 persen, depresi 5,3 persen, masalah perilaku 2,4 persen, dan stres pascatrauma 1,8 persen.

Beberapa remaja juga melaporkan kecenderungan perilaku bunuh diri dalam 12 bulan terakhir. Di antara keseluruhan sampel, 1,4 persen melaporkan bahwa mereka memiliki ide bunuh diri, 0,5 persen telah membuat rencana untuk bunuh diri, dan 0,2 persen melaporkan bahwa mereka telah mencoba melakukan percobaan bunuh diri dalam 12 bulan terakhir.

Baca Juga :  Luar Biasa! RSUD Doris Berhasil Operasi Penyakit Jantung Bawaan Tujuh Anak

Sebanyak 0,4 persen remaja melaporkan bahwa mereka pernah mencoba bunuh diri selama hidupnya.

Namun, lebih dari 80 persen dari remaja yang melaporkan perilaku bunuh diri (yang memikirkan, merencanakan, dan/atau melakukan percobaan) dalam 12 bulan terakhir mengalami suatu masalah gangguan mental.(*afa)

BUNUH diri pada anak muda alias generasi Z tak bisa disepelekan. Beberapa waktu belakangan, kerap terjadi.

Misalnya, dugaan bunuh diri mahasiswi berinisial E, 18 tahun, yang melompat dari lantai 6B Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat pada Jumat (6/10).

Hasil survei menemukan, gangguan cemas merupakan gangguan mental yang paling banyak dialami oleh remaja, mencapai 26,7 persen. Berikutnya, masalah terkait pemusatan perhatian dan/atau hiperaktivitas mencapai 10,6 persen, depresi 5,3 persen, masalah perilaku 2,4 persen, dan stres pascatrauma 1,8 persen.

Beberapa remaja juga melaporkan kecenderungan perilaku bunuh diri dalam 12 bulan terakhir. Di antara keseluruhan sampel, 1,4 persen melaporkan bahwa mereka memiliki ide bunuh diri, 0,5 persen telah membuat rencana untuk bunuh diri, dan 0,2 persen melaporkan bahwa mereka telah mencoba melakukan percobaan bunuh diri dalam 12 bulan terakhir.

Baca Juga :  Luar Biasa! RSUD Doris Berhasil Operasi Penyakit Jantung Bawaan Tujuh Anak

Sebanyak 0,4 persen remaja melaporkan bahwa mereka pernah mencoba bunuh diri selama hidupnya.

Namun, lebih dari 80 persen dari remaja yang melaporkan perilaku bunuh diri (yang memikirkan, merencanakan, dan/atau melakukan percobaan) dalam 12 bulan terakhir mengalami suatu masalah gangguan mental.(*afa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/