Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

IFI Palangka Raya Gelar Sosialisasi di Posyandu Balita Kecipir

Ingat, Orang Tua Harus Paham Tahapan Tumbuh Kembang Anak

PALANGKA RAYA – Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Cabang Palangka Raya melaksanakan Sosialisasi Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Kegiatan yang ditujukan kepada para orang tua dan balita itu digelar di Posyandu Balita Kecipir, Palangka Raya, Senin (12/12/2022).

Ada delapan fisioterapi dan satu orang terapi wicara yang membaur dengan para ibu-ibu. Gayung pun bersambut. Para ibu-ibu pun tak segan-segan curhat terkait tumbuh kembang anaknya. Para fisioterapi itu juga mengecek langsung stimulasi motorik dari para balita.

Sujiran, S.Ft, Ftr selaku Ketua Ikatan Fisioterapi Indonesia Cabang Palangka Raya mengatakan, penting bagi orang tua untuk memahami setiap tahapan tumbuh kembang anak. Dengan demikian, para orang tua akan mengetahui kapan waktunya waspada terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Baca Juga :  Kapolres Tegaskan Kobar Aman dari Penculikan Anak dan Organ Dalam

Keterlambatan proses tumbuh kembang adalah ketinggalan secara signifikan pada fisik, kemampuan kognitif, perilaku, emosi, atau perkembangan sosial seorang anak bila dibandingkan anak normal seusianya.

“Harapan kami terhadap orang tua jika ditemukan gangguan tumbuh kembang anaknya, maka orang tua tahu harus ke mana dan bagaimana mengatasinya,”ujar pria yang sudah menjadi fisioterapi selama 20 tahun ini kepada Kalteng Pos.

Sujiran menyebut, pihaknya masih banyak menemui di lapangan para orang tua yang belum mengetahui jika anaknya mengalami gangguan tumbuh kembang.

“Contohnya pada kegiatan ini, hasil deteksi dan intervensi kami temukan ada beberapa anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Baik itu motorik kasar, motorik halus dan bicara,”beber pria kelahiran Blora, Jawa Tengah ini.

Baca Juga :  1-2 dari 10 Orang Justru Tertular Covid-19 di Rumah Sakit

“Yang banyak tadi kasus keterlambatan dalam bicara,”tambahnya.

Adanya fisioterapi sendiri, lanjut pria yang sudah 12 tahun bekerja di RSUD dr Doris Sylvanus ini, sangatlah penting dalam membantu mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak serta fungsi terhadap anak yang mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembanganya, sehingga dapat meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Masyarakat ataupun kader diajari cara melatih gerak otot bagi balita. Terutama yang terkena stunting.

“Harapan kami nanti para kader maupun masyarakat dapat menstimulasikan secara benar kepada buah hatinya,”ungkapnya seraya menyebut, kegiatan ini akan rutin setiap bulannya dengan menyasar posyandu-posyandu di Palangka Raya.(ram)

 

 

PALANGKA RAYA – Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Cabang Palangka Raya melaksanakan Sosialisasi Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Kegiatan yang ditujukan kepada para orang tua dan balita itu digelar di Posyandu Balita Kecipir, Palangka Raya, Senin (12/12/2022).

Ada delapan fisioterapi dan satu orang terapi wicara yang membaur dengan para ibu-ibu. Gayung pun bersambut. Para ibu-ibu pun tak segan-segan curhat terkait tumbuh kembang anaknya. Para fisioterapi itu juga mengecek langsung stimulasi motorik dari para balita.

Sujiran, S.Ft, Ftr selaku Ketua Ikatan Fisioterapi Indonesia Cabang Palangka Raya mengatakan, penting bagi orang tua untuk memahami setiap tahapan tumbuh kembang anak. Dengan demikian, para orang tua akan mengetahui kapan waktunya waspada terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Baca Juga :  Kapolres Tegaskan Kobar Aman dari Penculikan Anak dan Organ Dalam

Keterlambatan proses tumbuh kembang adalah ketinggalan secara signifikan pada fisik, kemampuan kognitif, perilaku, emosi, atau perkembangan sosial seorang anak bila dibandingkan anak normal seusianya.

“Harapan kami terhadap orang tua jika ditemukan gangguan tumbuh kembang anaknya, maka orang tua tahu harus ke mana dan bagaimana mengatasinya,”ujar pria yang sudah menjadi fisioterapi selama 20 tahun ini kepada Kalteng Pos.

Sujiran menyebut, pihaknya masih banyak menemui di lapangan para orang tua yang belum mengetahui jika anaknya mengalami gangguan tumbuh kembang.

“Contohnya pada kegiatan ini, hasil deteksi dan intervensi kami temukan ada beberapa anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Baik itu motorik kasar, motorik halus dan bicara,”beber pria kelahiran Blora, Jawa Tengah ini.

Baca Juga :  1-2 dari 10 Orang Justru Tertular Covid-19 di Rumah Sakit

“Yang banyak tadi kasus keterlambatan dalam bicara,”tambahnya.

Adanya fisioterapi sendiri, lanjut pria yang sudah 12 tahun bekerja di RSUD dr Doris Sylvanus ini, sangatlah penting dalam membantu mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak serta fungsi terhadap anak yang mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembanganya, sehingga dapat meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Masyarakat ataupun kader diajari cara melatih gerak otot bagi balita. Terutama yang terkena stunting.

“Harapan kami nanti para kader maupun masyarakat dapat menstimulasikan secara benar kepada buah hatinya,”ungkapnya seraya menyebut, kegiatan ini akan rutin setiap bulannya dengan menyasar posyandu-posyandu di Palangka Raya.(ram)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/