PALANGKA RAYA-Sejarah baru dicatatkan Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDDS). Rumah sakit milik pemerintah daerah ini berhasil melakukan tindakan intervensi jantung melalui katerisasi kepada tujuh pasien anak.
Operasi perdana penyakit jantung bawaan dilakukan oleh tim medis dari RSSDD didampingi tim dari RSUD dr Soetomo, 6-7 Desember 2024.
Selama ini pasien anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB), jika memerlukan tindakan harus dirujuk ke rumah sakit di Pulau Jawa. Dengan hadirnya pelayanan baru ini, pasien anak dengan PJB sudah bisa ditangani di RSDDS.
Plt Direktur RSUD dr Doris Sylvanus, Dr dr Suyuti Syamsul MPPM, menyampaikan bahwa saat ini pendampingan oleh RSUD dr Soetomo merupakan bagian dari alih teknologi.
Ia berharap dalam waktu dekat RSDDS sudah bisa melayani operasi ini secara mandiri.
“Ketersediaan layanan korektif bagi penyakit jantung bawaan termasuk jantung bocor, diharapkan makin memudahkan layanan kesehatan bagi masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng), sekaligus memastikan kehadiran Pemerintah Provinsi Kalteng di tengah masyarakat, khususnya dalam pemberian layanan,” ucap dr Suyuti.
Terkait pembiayaan, menurutnya masyarakat bisa menggunakan berbagai jenis pembiayaan, termasuk menggunakan JKN maupun pembiayaan lainnya.
“Saat ini sebagian biaya masih disubsidi RSUD dr Doris Sylvanus dan Kementerian Kesehatan,” bebernya.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Medik RSDDS, dr Anto Fernando Abel, mengungkapkan bahwa tim operasi dari RSDDS diketuai oleh dr Enny Karyani, Sp.A, Subsp. Kardio (K), sedangkan pendamping dari RSUD dr Soetomo terdiri dari tiga orang, yakni Dr dr Mahrus A Rahman SpA, Subsp. Kardio (K), dr Taufik Hidayat SpA Subsp. Kardio (K), dan Greenawati Gangga Iwana (ners).
“Semula ada delapan anak, tetapi kemudian hanya tujuh anak yang bisa menjalani tindakan. Satu anak tidak bisa diberi pelayanan karena alasan teknis. Evaluasi setelah tindakan, tujuh pasien anak dalam kondisi baik. Jadi tindakan ini dinilai berhasil dan sukses.
Hari kedua pasien sudah boleh pulang ke rumah masing-masing,” kata dr Anto, seraya menyampaikan persiapan operasi ini telah dilakukan sejak 6 bulan lalu.
Kini RSDDS sudah mampu memberikan tindakan untuk 3 macam PJB yang sering ditemukan pada bayi dan anak, yaitu Atrial Septal Defect (ASD), Ventricular Septal Defect (VSD), dan Patent Ductus Arteriosus (PDA).
Sebagaimana dikutip dari Bagian Humas, dr Enny Karyani, Sp.A, Subsp. Kardio (K) menyampaikan bahwa kateterisasi intervensi pada pasien anak dengan PJB merupakan bagian dari pengembangan pelayanan jantung terpadu (PJT) di RSDDS, mengingat RSDDS merupakan rumah sakit rujukan sekaligus rumah sakit pengampu strata utama untuk pelayanan jantung di wilayah Kalteng.
Tindakan ini terbukti efektif dan aman dengan waktu pengerjaan tindakan yang lebih singkat, karena memiliki resiko dan komplikasi tindakan yang lebih rendah. Selain itu, masa rawat dan pemulihan setelah tindakan pun lebih singkat.
“Ini merupakan tindakan perdana yang dilakukan di RSDDS. Mohon doa agar tindakan keteterisasi jantung anak di rumah sakit ini dapat berjalan lancar dan memperoleh hasil yang baik,” ungkapnya. (sma/ce/ala)