GANGGUAN obsesif-kompulsif (OCD) adalah kondisi kesehatan mental yang melibatkan pikiran, perasaan, atau dorongan yang mengganggu (dikenal sebagai obsesi) dan perilaku atau tindakan mental yang berulang (disebut kompulsi) yang dilakukan dalam upaya untuk mengurangi tekanan atau mencegah akibat yang ditakutkan.
Obsesi dan kompulsi ini dapat sangat menyusahkan dan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.
Dilansir dari pafibonebolangokab.org, memahami OCD sangat penting karena mengenali gejalanya sejak dini dapat membantu individu mencari pengobatan dan mendapatkan kembali kendali atas hidup mereka.
Ada berbagai subtipe OCD, termasuk:
– Obsesi terhadap kontaminasi dan kompulsi pembersihan: Individu mungkin merasakan kebutuhan terus-menerus untuk membersihkan atau menghindari kontaminan yang dirasakan.
– Obsesi tanpa kompulsi (OCD obsesif murni): Orang tersebut mengalami pikiran-pikiran yang berulang dan mengganggu tetapi mungkin tidak terlibat dalam perilaku apa pun yang terlihat.
– Obsesi menyakiti dan kompulsi memeriksa: Orang-orang ini mungkin secara obsesif khawatir akan menyebabkan bahaya pada orang lain dan berulang kali memeriksa untuk memastikan mereka tidak melakukannya.
– Obsesi terhadap simetri dan kompulsi keteraturan: Ada kebutuhan agar segala sesuatunya selaras atau tersusun dalam tatanan tertentu.
– Penimbunan: Kesulitan membuang barang, yang menyebabkan penumpukan barang yang mengganggu ruang tempat tinggal normal. (*afa)