Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Diam-Diam Tularkan Virus, Sepertiga Pasien Covid-19 Berstatus OTG

JAKARTA – Menyebarnya Covid-19 semakin meluas karena banyak orang tak merasakan gejalanya ketika mereka sudah terinfeksi. Penelitian membuktikan banyak orang yang menyebarkan penyakit itu tanpa disadari karena tidak mengalami rasa gatal di tenggorokan atau demam. Ini peringatan bahwa mereka berpotensi menyebarkan bahaya dari dalam.

Membedakan mereka yang benar-benar tanpa gejala dari mereka yang hanya belum menunjukkan tanda-tanda virus atau masih dalam masa inkubasi, memang sulit. Sekelompok peneliti medis AS pada lebih dari 350 penelitian telah menemukan lebih dari 35 persen dari semua infeksi Covid-19 tidak berlanjut ke fase gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG) seperti dilansir dari Science Alert, Minggu (15/8).

Mereka yang berstatus OTG umumnya tanpa demam, kehilangan penciuman, sakit tenggorokan, dan batuk. Dan mereka malas ke klinik, hanya sedikit orang yang repot-repot mengantre untuk tes.

Baca Juga :  Varian Covid-19 Masih jadi Ancaman

Salah satu cara paling sederhana untuk menangkap penyebaran infeksi yang sebenarnya adalah dengan melakukan survei cross-sectional, mengambil sampel populasi secara acak untuk mendeteksi keberadaan virus terlepas dari kesehatan subjek. Sayangnya mengidentifikasi mereka yang mungkin memiliki gejala bukanlah tugas yang mudah.

Menurut para peneliti yang menerbitkan upaya terbaru ini, sebagian besar tidak memperhitungkan bias individu bergejala yang mencari tes lebih banyak daripada orang tanpa gejala, atau tidak menyertakan data longitudinal yang cukup untuk menangkap mereka yang mungkin jatuh sakit setelah beberapa hari kemudian.

Untuk mengatasi keterbatasan ini, tim secara sistematis melakukan dua meta-analisis terpisah dari studi Covid-19 yang ada yang melaporkan infeksi yang dikonfirmasi laboratorium. Yang pertama terbatas pada penelitian yang mencakup periode tindak lanjut yang substansial untuk membersihkan mereka yang mengalami semacam efek dari virus nanti.

Baca Juga :  Penuhi Nutrisi dan Olah Raga yang Konsisten untuk Jaga Kesehatan

Tanpa melihat perkembangan gejala di kemudian hari, sekitar 40 persen orang dengan hasil positif Covid-19 merasa baik-baik saja pada saat tes. Hal ini menjadi tantangan bagi efektivitas vaksin sementara di masyarakat masih menyisakan celah bagi virus untuk bereplikasi diam-diam. Penelitian ini dipublikasikan di PNAS. (jpg)

JAKARTA – Menyebarnya Covid-19 semakin meluas karena banyak orang tak merasakan gejalanya ketika mereka sudah terinfeksi. Penelitian membuktikan banyak orang yang menyebarkan penyakit itu tanpa disadari karena tidak mengalami rasa gatal di tenggorokan atau demam. Ini peringatan bahwa mereka berpotensi menyebarkan bahaya dari dalam.

Membedakan mereka yang benar-benar tanpa gejala dari mereka yang hanya belum menunjukkan tanda-tanda virus atau masih dalam masa inkubasi, memang sulit. Sekelompok peneliti medis AS pada lebih dari 350 penelitian telah menemukan lebih dari 35 persen dari semua infeksi Covid-19 tidak berlanjut ke fase gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG) seperti dilansir dari Science Alert, Minggu (15/8).

Mereka yang berstatus OTG umumnya tanpa demam, kehilangan penciuman, sakit tenggorokan, dan batuk. Dan mereka malas ke klinik, hanya sedikit orang yang repot-repot mengantre untuk tes.

Baca Juga :  Varian Covid-19 Masih jadi Ancaman

Salah satu cara paling sederhana untuk menangkap penyebaran infeksi yang sebenarnya adalah dengan melakukan survei cross-sectional, mengambil sampel populasi secara acak untuk mendeteksi keberadaan virus terlepas dari kesehatan subjek. Sayangnya mengidentifikasi mereka yang mungkin memiliki gejala bukanlah tugas yang mudah.

Menurut para peneliti yang menerbitkan upaya terbaru ini, sebagian besar tidak memperhitungkan bias individu bergejala yang mencari tes lebih banyak daripada orang tanpa gejala, atau tidak menyertakan data longitudinal yang cukup untuk menangkap mereka yang mungkin jatuh sakit setelah beberapa hari kemudian.

Untuk mengatasi keterbatasan ini, tim secara sistematis melakukan dua meta-analisis terpisah dari studi Covid-19 yang ada yang melaporkan infeksi yang dikonfirmasi laboratorium. Yang pertama terbatas pada penelitian yang mencakup periode tindak lanjut yang substansial untuk membersihkan mereka yang mengalami semacam efek dari virus nanti.

Baca Juga :  Penuhi Nutrisi dan Olah Raga yang Konsisten untuk Jaga Kesehatan

Tanpa melihat perkembangan gejala di kemudian hari, sekitar 40 persen orang dengan hasil positif Covid-19 merasa baik-baik saja pada saat tes. Hal ini menjadi tantangan bagi efektivitas vaksin sementara di masyarakat masih menyisakan celah bagi virus untuk bereplikasi diam-diam. Penelitian ini dipublikasikan di PNAS. (jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/