PALANGKA RAYA – Penyakit jantung merupakan peringkat teratas dari seluruh penyebab kematian di dunia. Data organisasi kesehatan dunia WHO, setiap tahun ada 18 juta orang meninggal di dunia berhubungan dengan jantung.
Hal ini disampaikan oleh Sekda Kalteng H Nuryakin saat membuka Seminar Kesehatan dalam Rangka Memperingati Hari Jantung Sedunia di Aula Jayang Tingang, Jumat (22/9).
Seminar ini diadakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Kalteng bersama RSUD dr Doris Sylvanus.
“Peringatan hari jantung sedunia muncul karena maraknya penyakit jantung di dunia. Hari Jantung Sedunia merupakan pengingat bagi semua orang di seluruh dunia untuk menjaga jantungnya agar tetap sehat. Penyakit ini bisa terjadi, pada orang dewasa maupun anak-anak,” ujar Nuryakin.
Seminar ini menghadirkan narasumber para dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RSUD dr Doris Sylvanus (RSDDS). Ada empat orang dokter, dr Sanggap Indra Sitompul Sp JP(K) FIHA, dr Gomgom Hendrico Sirait SpN FINA, dr Made Bagus Adipermana SpJP FIHA, dr Yusuf Galenta SpJP (K) FIHA.
Sementara itu Plt Direktur RSUD dr Doris Sylvanus, Ady Fraditha didampingi Wakil Direktur Umum dan Keuangan Isranor menyampaikan kegiatan ini merupakan rangkaian dari Peringatan Hari Jantung Sedunia yang diselenggarakan oleh PERKI dan RSUD dr Doris Sylvanus. Hari jantung sedunia diperingati setiap 29 September.
“Kegiatan ini sengaja mengambil tempat di Aula Jayang Tingang untuk mendekatkan ke ASN di lingkungan Pemprov Kalteng. Agar ASN menyadari pentingnya menjaga kesehatan jantung,” ujar Ady.
Melalui seminar ini, disampaikan tentang penyakit jantung dan pembuluh darah, bagaimana gejalanya, bagaimana penangannya, bagaimana penanganan jika terjadi serang mendadak di tempat umum.
Ady mengungkapkan, di RSDDS sudah memiliki klinik jantung dan dokter spesialis jantung untuk melayani masyarakat. Menurutnya, akhir November 2023, RSDDS juga akan mulai melayani operasi jantung terbuka.
Ketua Panitia, dr Sanggap Indra Sitompul Sp JP(K) FIHA menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan jantung, dengan slogan kenali jantungmu sayangi jantungmu.
Selain penjelasan tenang gejala, pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah, juga ada edukasi dan pelatihan serta simulasi bantuan hidup dasar untuk menolong orang yang tiba-tiba mendapat serangan jantung.
Banyak faktor risiko yang menjadi penyebab terjadinya penyakit jantung. Riwayat kelaurga dengan penyakit jantung merupakan fakto risiko yang tidak dapat dimodifikasi atau diubah. Sementara faktor lain seperti tekanan darah tinggi, diet yang tidak sehat, kurangnya aktifikas fisik atau kurangnya berolahraga, kelebihan berat badan dan merokok merupakan faktor resiko yang dapat dicegah.
Untuk mengontrol dan mengurangi salah satu faktor yang resiko terkena penyakit jantung adalah dengan tidak merokok, melakukan olahraga secara rutin, makan yang bergizi, pola hidup sehat, dan mengelola stress. (sma)