Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Presiden PKS Napak Tilas Jejak Bung Karno di Palangka Raya

PALANGKA RAYA – Kota Palangka Raya merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki sejarah khusus dan patut diketahui bersama. Sebagaimana ungkapan Ir. Soekarno, Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa pahlawannya dan bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.

Maka diantara rangkaian agenda kedatangan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H. Ahmad Syaikhu ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah menjadi momentum untuk menelusuri jejak Bung Karno Presiden Republik Indonesia pertama di Palangka Raya.

Memulai napak tilas “Jejak Bung Karno” di Palangka Raya, Presiden PKS didampingi Ketua DPW PKS, Sirajul Rahman dan rombongan dari Pelabuhan Rambang, dengan menggunakan mobil jeep willys menyusuri jalan Kalimantan dan sampai ke Tugu Soekarno.

Sesampai di Tugu Soekarno di Jalan S. Parman, Kota Palangka Raya, Presiden PKS kemudian mendapat penjelasan sejarah dari Sirajul Rahman dan dilanjutkan dengan menanam pohon bersama millenial lintas agama. Tampak para millenial turut menanam pohon yang telah disiapkan dan sangat bersemangat bersama Presiden PKS.

Baca Juga :  Mencegah Kriminalitas, Aktifkan Patroli

Selain itu, Presiden PKS memberikan nasehat kepada para millenial untuk tidak melupakan sejarah dan tetap optimis untuk bersama membangun Bangsa dengan semangat kolaborasi sesama anak Bangsa.

“Pagi ini saya mengawali hari di Palangka Raya, Kalimantan Tengah dengan pergi ke Tugu Soekarno. Ini semacam Napak Tilas Bung Karno. Beliau menjalani perjalanan dari Banjarmasin menuju Palangka Raya dan berakhir di Tugu Soekarno,” ucap Syaikhu.

Didampingi Ketua DPW PKS Kalimantan Tengah, Sirajul Rahman, Syaikhu teringat dengan rencana Bung Karno yang pernah merencanakan Palangka Raya sebagai Ibu Kota Negara.

“Saya didampingi Ketua DPW PKS Kalimantan Tengah (Kalteng) Sirajul Rahman beserta rombongan. Saya tiba-tiba teringat dengan sejarah saat di sini. Yakni terkait rencana Bung Karno yang ingin menjadikan Palangka Raya sebagai ibukota negara. Pada 17 Juli 1957, Bung Karno menancapkan suatu tonggak pembangunan Palangka Raya,” kata Anggota Komisi I DPR RI itu.

Ia menjelaskan tentang mimpi Bung Karno dengan mengkolaborasikan transportasi sungai dan keindahan kota, menjadikan Palangka Raya sebagai model pembangunan kota di Indonesia.

Baca Juga :  Dewan Minta PBS Menjalankan CSR

“Menurut Bung Karno, Palangka Raya harus menjadi model bagi pembangunan banyak kota di Indonesia. Beliau mempunyai cita-cita untuk mengkolaborasikan konsep transportasi sungai dan keindahan kota,” imbuh Syaikhu.

“Saya yakin, mimpi Bung Karno akan diwujudkan seoptimal mungkin oleh pemerintah daerah setempat dan masyarakatnya.” pungkasnya.

Sementara itu, Zainuri, S.Pd selaku Humas PKS Kalteng menyampaikan bahwa napak tilas “Jejak Bung Karno” di Palangka Raya menjadi sarana mempromosikan wisata sejarah yang ada di Palangka Raya sehingga akan memberikan edukasi dan juga promosi daerah.

Selain, napak tilas “Jejak Bung Karno” di Palangka Raya, rangkaian agenda lainnya yaitu sosialisasi 4 Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), silaturahim dengan keluarga Tjilik Riwut (Pahlawan Nasional dari Kalteng) dan panen jangung manis di Kalampangan ungkap Zai yang juga alumni IAIN Palangka Raya ini. (sma)

PALANGKA RAYA – Kota Palangka Raya merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki sejarah khusus dan patut diketahui bersama. Sebagaimana ungkapan Ir. Soekarno, Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa pahlawannya dan bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.

Maka diantara rangkaian agenda kedatangan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H. Ahmad Syaikhu ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah menjadi momentum untuk menelusuri jejak Bung Karno Presiden Republik Indonesia pertama di Palangka Raya.

Memulai napak tilas “Jejak Bung Karno” di Palangka Raya, Presiden PKS didampingi Ketua DPW PKS, Sirajul Rahman dan rombongan dari Pelabuhan Rambang, dengan menggunakan mobil jeep willys menyusuri jalan Kalimantan dan sampai ke Tugu Soekarno.

Sesampai di Tugu Soekarno di Jalan S. Parman, Kota Palangka Raya, Presiden PKS kemudian mendapat penjelasan sejarah dari Sirajul Rahman dan dilanjutkan dengan menanam pohon bersama millenial lintas agama. Tampak para millenial turut menanam pohon yang telah disiapkan dan sangat bersemangat bersama Presiden PKS.

Baca Juga :  Mencegah Kriminalitas, Aktifkan Patroli

Selain itu, Presiden PKS memberikan nasehat kepada para millenial untuk tidak melupakan sejarah dan tetap optimis untuk bersama membangun Bangsa dengan semangat kolaborasi sesama anak Bangsa.

“Pagi ini saya mengawali hari di Palangka Raya, Kalimantan Tengah dengan pergi ke Tugu Soekarno. Ini semacam Napak Tilas Bung Karno. Beliau menjalani perjalanan dari Banjarmasin menuju Palangka Raya dan berakhir di Tugu Soekarno,” ucap Syaikhu.

Didampingi Ketua DPW PKS Kalimantan Tengah, Sirajul Rahman, Syaikhu teringat dengan rencana Bung Karno yang pernah merencanakan Palangka Raya sebagai Ibu Kota Negara.

“Saya didampingi Ketua DPW PKS Kalimantan Tengah (Kalteng) Sirajul Rahman beserta rombongan. Saya tiba-tiba teringat dengan sejarah saat di sini. Yakni terkait rencana Bung Karno yang ingin menjadikan Palangka Raya sebagai ibukota negara. Pada 17 Juli 1957, Bung Karno menancapkan suatu tonggak pembangunan Palangka Raya,” kata Anggota Komisi I DPR RI itu.

Ia menjelaskan tentang mimpi Bung Karno dengan mengkolaborasikan transportasi sungai dan keindahan kota, menjadikan Palangka Raya sebagai model pembangunan kota di Indonesia.

Baca Juga :  Dewan Minta PBS Menjalankan CSR

“Menurut Bung Karno, Palangka Raya harus menjadi model bagi pembangunan banyak kota di Indonesia. Beliau mempunyai cita-cita untuk mengkolaborasikan konsep transportasi sungai dan keindahan kota,” imbuh Syaikhu.

“Saya yakin, mimpi Bung Karno akan diwujudkan seoptimal mungkin oleh pemerintah daerah setempat dan masyarakatnya.” pungkasnya.

Sementara itu, Zainuri, S.Pd selaku Humas PKS Kalteng menyampaikan bahwa napak tilas “Jejak Bung Karno” di Palangka Raya menjadi sarana mempromosikan wisata sejarah yang ada di Palangka Raya sehingga akan memberikan edukasi dan juga promosi daerah.

Selain, napak tilas “Jejak Bung Karno” di Palangka Raya, rangkaian agenda lainnya yaitu sosialisasi 4 Pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), silaturahim dengan keluarga Tjilik Riwut (Pahlawan Nasional dari Kalteng) dan panen jangung manis di Kalampangan ungkap Zai yang juga alumni IAIN Palangka Raya ini. (sma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/