Kamis, Mei 15, 2025
24.5 C
Palangkaraya

DPRD Kotim Sayangkan Lambatnya Perbaikan Jalan Nasional

SAMPIT-Kerusakan parah di Jalan Tjilik Riwut Km 35 arah Sampit–Palangka Raya, tepatnya di wilayah Kecamatan Cempaga, dikeluhkan masyarakat dan juga menjadi perhatian serius DPRD Kotawaringin Timur (Kotim).

Jalan yang merupakan jalur utama penghubung antarkabupaten itu kini berlubang dan membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.

Ketua Komisi IV DPRD Kotim, Mariani, menyayangkan lambannya penanganan jalan tersebut. Ia mengatakan, jalan rusak seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi, sebelum menelan korban jiwa.

“Saya juga lewat jalan tersebut. Kami dari anggota dewan juga menginginkan kepada pemerintah daerah provinsi, jalan tersebut jangan sampai sudah rusak parah dan menelan korban baru diperbaiki. Itu lah yang menjadi kebiasaan kita,” kata Mariani kepada Kalteng Pos, Kamis (15/5/2025).

Baca Juga :  Pemkab Siapkan Vaksinasi Tahap Tiga, Khusus untuk Nakes

Menurutnya, pola pikir penanganan infrastruktur yang bersifat reaktif harus diubah menjadi preventif. Perbaikan seharusnya dilakukan sejak dini, bukan setelah kondisi memburuk dan menimbulkan kerugian lebih besar.

“Kami minta agar jalan rusak harus menjadi prioritas utama. Jangan menunggu viral dulu atau ada kecelakaan, baru bergerak. Masyarakat kita butuh akses jalan yang aman dan nyaman,” tegasnya.

Mariani berharap, instansi terkait segera turun tangan. Apalagi, jalan ini merupakan jalan nasional dan menjadi urat nadi perekonomian masyarakat lintas kabupaten.(mif)

SAMPIT-Kerusakan parah di Jalan Tjilik Riwut Km 35 arah Sampit–Palangka Raya, tepatnya di wilayah Kecamatan Cempaga, dikeluhkan masyarakat dan juga menjadi perhatian serius DPRD Kotawaringin Timur (Kotim).

Jalan yang merupakan jalur utama penghubung antarkabupaten itu kini berlubang dan membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.

Ketua Komisi IV DPRD Kotim, Mariani, menyayangkan lambannya penanganan jalan tersebut. Ia mengatakan, jalan rusak seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi, sebelum menelan korban jiwa.

“Saya juga lewat jalan tersebut. Kami dari anggota dewan juga menginginkan kepada pemerintah daerah provinsi, jalan tersebut jangan sampai sudah rusak parah dan menelan korban baru diperbaiki. Itu lah yang menjadi kebiasaan kita,” kata Mariani kepada Kalteng Pos, Kamis (15/5/2025).

Baca Juga :  Pemkab Siapkan Vaksinasi Tahap Tiga, Khusus untuk Nakes

Menurutnya, pola pikir penanganan infrastruktur yang bersifat reaktif harus diubah menjadi preventif. Perbaikan seharusnya dilakukan sejak dini, bukan setelah kondisi memburuk dan menimbulkan kerugian lebih besar.

“Kami minta agar jalan rusak harus menjadi prioritas utama. Jangan menunggu viral dulu atau ada kecelakaan, baru bergerak. Masyarakat kita butuh akses jalan yang aman dan nyaman,” tegasnya.

Mariani berharap, instansi terkait segera turun tangan. Apalagi, jalan ini merupakan jalan nasional dan menjadi urat nadi perekonomian masyarakat lintas kabupaten.(mif)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/