Site icon KaltengPos

Pemkab Harus Lakukan Pencegahan Terhadap Karhutla

H.Sanidin,S.Ag.

SAMPIT- Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Sanidin,S.Ag, Meminta kepada pemerintah daerah melalui Dinas terkait supaya lebih siap menghadapi kebakaran hutan dan lahan di daerah ini, salah satunya yang paling ditekan adalah terhadap pencegahannya supaya kebakaran lahan di Kabupaten Kotim ini bisa diminimilisir.

“Kami minta dinas terkait tidak hanya sekedar siap untuk memadamkan api saja tetapi yang terpenting adalah lebih kepada pencegahannya supaya kebakaran lahan Kabupaten Kotim dapat diminimalisir, pencegahan tersebut bisa melalui sosialisasi terhadap masyarakat, agar tidak membakar lahan,” kata Sanidin saat dibincangi di ruang kerjanya Kamis (27/1).

Dirinya mengatakan pada Selasa (25/1) kemarin kebakaran lahan kosong dikawasan Kota Sampit sudah mulai terjadi di Jalan Pelita Barat dan MT Haryono Barat, lahan kosong tersebut ada pemiliknya, tetapi tidak terawat dibiarkan ditumbuhi rumput dan semek-semak belukar sehingga mudah terbakar, apalagi dalam beberapa hari ini cuaca lumayan cukup panas.

“dalam hal ini kita tidak menyalahkan pemilik lahan, tetapi lebih kepada asal mu asal apinnya dari mana, dan kalau itu sengaja dibakar pasti ada pelakunya artinya sosialisasi dari dinas atau intansi terkait masih kurang sampai kemasyarakat,” ucap Sanidin.

Politisi Partai Gerindra ini berharap pemerintah kabupaten sudah harus siap siaga menghadapi karhutla ini terutama pencegahannya, dan ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten untuk tidak membakar lahan karena dalam sepekan ini sudah tidak turun hujan, yang mengakibatkan semek belukar dan rerumputan kering jangan sampai menghidupkan api sembarangan karena sangat rawan terjadi kebakaran.

“Kami menghimbau masyarakat untuk tidak menyalakan api sembarangan yang akan megakibatkan terjadinya kebakaran lahan, mari kita bersama-sama menjaga dan mencegah supaya tidak terjadi kebakaran lahan, karena asapnua juga sangat berdampak terhadap kesehatan masyarakat,” tutupnya (bah/ko).

Exit mobile version