Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Masyarakat Jangan Terpengaruh Berita Provokatif

PALANGKA RAYA- Sekretaris Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Reja Framika, memberikan nasihat kepada masyarakat tentang pentingnya bijak dalam menyikapi berita yang tersebar di media sosial.

“Masyarakat harus meluangkan waktu untuk memfilter dan memperbanyak sumber berita sebelum mengambil tindakan menyebarkan informasi tersebut,” katanya saat dihubungi Kalteng Pos, Rabu (30/8).

Politikus Partai PSI tersebut menjelaskan bahwa era informasi saat ini memungkinkan berita hoax dan berita bohong tersebar dengan cepat di berbagai platform, seperti media sosial, WhatsApp, dan Telegram. Oleh karena itu, ia menekankan agar masyarakat tidak gegabah dalam menyebarkan berita yang belum terverifikasi kebenarannya.

“Masyarakat juga diharapkan lebih teliti dalam mencari referensi berita dari sumber yang terpercaya,” ucapnya.

Baca Juga :  Masyarakat Didorong Kreatif dan Produktif

Terkait dengan fenomena berita hoax yang cenderung meningkat menjelang Pemilu, Reja Framika mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh berita yang bertujuan provokatif, terutama jika berita tersebut membawa unsur SARA. Ia menegaskan bahwa adanya calon anggota Legislatif yang dituduh sebagai Mantan Narapidana atau Mantan Koruptor harus diverifikasi terlebih dahulu sebelum dipercayai.

“Saya menyarankan agar masyarakat melakukan pengecekan langsung ke pihak Pangadilan Negeri atau kepolisian untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, guna menghindari penyebaran fitnah yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. (*ham)

PALANGKA RAYA- Sekretaris Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Reja Framika, memberikan nasihat kepada masyarakat tentang pentingnya bijak dalam menyikapi berita yang tersebar di media sosial.

“Masyarakat harus meluangkan waktu untuk memfilter dan memperbanyak sumber berita sebelum mengambil tindakan menyebarkan informasi tersebut,” katanya saat dihubungi Kalteng Pos, Rabu (30/8).

Politikus Partai PSI tersebut menjelaskan bahwa era informasi saat ini memungkinkan berita hoax dan berita bohong tersebar dengan cepat di berbagai platform, seperti media sosial, WhatsApp, dan Telegram. Oleh karena itu, ia menekankan agar masyarakat tidak gegabah dalam menyebarkan berita yang belum terverifikasi kebenarannya.

“Masyarakat juga diharapkan lebih teliti dalam mencari referensi berita dari sumber yang terpercaya,” ucapnya.

Baca Juga :  Masyarakat Didorong Kreatif dan Produktif

Terkait dengan fenomena berita hoax yang cenderung meningkat menjelang Pemilu, Reja Framika mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh berita yang bertujuan provokatif, terutama jika berita tersebut membawa unsur SARA. Ia menegaskan bahwa adanya calon anggota Legislatif yang dituduh sebagai Mantan Narapidana atau Mantan Koruptor harus diverifikasi terlebih dahulu sebelum dipercayai.

“Saya menyarankan agar masyarakat melakukan pengecekan langsung ke pihak Pangadilan Negeri atau kepolisian untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, guna menghindari penyebaran fitnah yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. (*ham)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/