Salah satu orang tua murid Heni menyatakan sangat mendukung adanya upaya pemerintah dalam menerapkan pola PTM terbatas yang akan dilaksanakan pada bulan Juli. Bahkan dirinya dengan senanghati mengikuti kegiatan vaksinasi yang digelar di Kota Cantik, Palangka Raya.
“Ulun (saya, red) sudah munyak (bosan,red) melihat anak di rumah kerjaannya main handphone mulu dengan alasan belajar. Selama pandemi ini anak jadi kurang berinteraksi secara langsung, jadi saya senang adanya PTM ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya H Akhmad Fauliansyah, menyampaikan, untuk PTM pada bulan Juli nantinya akan dilakukan secara terbatas, misalnya ada 32 peserta didik dalam satu kelas maka hanya 50 persen dari total peserta didik diperbolehkan masuk ke kelas mengikuti PTM.
Untuk pedoman pemberlakuan PTM terbatas sudah pihaknya ajukan ke Wali Kota Palangka Raya. Sampai saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari wali kota. Apabila nanti pedoman tersebut telah disetujui, pihaknya akan segera melangsungkan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
“Kegiatan vaksinasi orang tua murid ini adalah yang pertama di lingkup Kota Palangka Raya dan ini akan menjadi cikal bakal pelaksanaan vaksinasi orang tua murid di sekolah-sekolah lain. Di mana saat ini masih dalam tahap pengumpulan data orang tua murid yang berusia 50 tahun ke atas,” tuturnya.
Sedangkan untuk vaksinasi tenaga pengajar sendiri sudah mencapai 80 persen dengan jumlah tenaga pendidik yang sudah divaksin sebanyak 2.300 orang. Atas dasar itu, Disdik menyatakan sudah siap menerapkan PTM. (ahm/uni)