Senin, Juni 9, 2025
32.1 C
Palangkaraya

Prediksi BMKG Sepekan ke Depan, Cuaca Ekstrem di Berbagai Wilayah di Kalteng

PALANGKA RAYA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kalimantan Tengah mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Kalimantan Tengah sepekan ke depan.

Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi hujan lokal berdurasi singkat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang, termasuk kemungkinan angin puting beliung.

Peringatan ini berlaku hingga Selasa (10/6/2025) dan mencakup sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem. BMKG juga memperingatkan akan dampak bencana yang mungkin ditimbulkan, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Pada hari ini, Senin (9/6/2025), BMKG tidak mencatat wilayah dengan potensi hujan intensitas tinggi.
Namun, pada Selasa (10/6/2025), potensi kembali meningkat di beberapa wilayah.

Termasuk Kotawaringin Timur bagian utara, Katingan bagian utara, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas bagian utara, serta Palangka Raya.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Agung Sudiono Abadi, menjelaskan bahwa kondisi atmosfer saat ini dipengaruhi oleh belokan angin dan konvergensi atau perlambatan kecepatan angin yang terpantau di wilayah Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Amalkan Sikap Toleransi

“Kondisi ini memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan. Ditambah lagi dengan kelembaban udara yang cukup tinggi serta adanya labilitas lokal kuat, hal ini mendukung terjadinya proses konvektif dan pembentukan awan hujan di sejumlah wilayah,” ujarnya, Minggu (8/5/2025).

Secara umum, suhu udara di Kalimantan Tengah berkisar antara 23°C hingga 33°C dengan kelembaban mencapai 60% hingga 100%. Angin bertiup dari arah tenggara hingga barat daya dengan kecepatan antara 5 hingga 15 km/jam.

BMKG juga mengungkapkan bahwa fenomena global seperti Southern Oscillation Index (SOI), ENSO, dan Dipole Mode Index (DMI) saat ini berada pada kategori normal dan tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan konveksi di wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Tengah.

Meskipun demikian, adanya gelombang Rossby Ekuatorial terpantau aktif di sekitar Kalimantan bagian utara dan timur, yang turut meningkatkan potensi cuaca ekstrem.

Baca Juga :  Musim Hujan Tahun 2025 Diprediksi Berlangsung Sekitar 9-10 Bulan

Pihaknya mengingatkan adanya peningkatan tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Kalimantan Tengah. Gelombang laut diperkirakan mencapai 0.5 hingga 1.5 meter, tergolong dalam kategori rendah hingga sedang.

Oleh sebab itu, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir, longsor, dan pohon tumbang akibat angin kencang.

“Kami mengimbau warga untuk tidak berlindung di bawah pohon saat hujan disertai petir, serta mewaspadai bangunan semi permanen yang berpotensi roboh akibat angin kencang,” katanya.

“Kepada para pelaku kegiatan pelayaran dan perikanan di laut juga kami minta untuk memperhatikan kondisi gelombang sebelum beraktivitas,” tambah Agung.

BMKG juga meminta pemerintah daerah setempat, BPBD, dan instansi terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan dampak cuaca ekstrem.

“Tetep waspadai selalu potensi hujannya cepat dan lebat,” tandasnya.(ovi/ram)

PALANGKA RAYA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kalimantan Tengah mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Kalimantan Tengah sepekan ke depan.

Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi hujan lokal berdurasi singkat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang, termasuk kemungkinan angin puting beliung.

Peringatan ini berlaku hingga Selasa (10/6/2025) dan mencakup sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem. BMKG juga memperingatkan akan dampak bencana yang mungkin ditimbulkan, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Pada hari ini, Senin (9/6/2025), BMKG tidak mencatat wilayah dengan potensi hujan intensitas tinggi.
Namun, pada Selasa (10/6/2025), potensi kembali meningkat di beberapa wilayah.

Termasuk Kotawaringin Timur bagian utara, Katingan bagian utara, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas bagian utara, serta Palangka Raya.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Agung Sudiono Abadi, menjelaskan bahwa kondisi atmosfer saat ini dipengaruhi oleh belokan angin dan konvergensi atau perlambatan kecepatan angin yang terpantau di wilayah Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Amalkan Sikap Toleransi

“Kondisi ini memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan. Ditambah lagi dengan kelembaban udara yang cukup tinggi serta adanya labilitas lokal kuat, hal ini mendukung terjadinya proses konvektif dan pembentukan awan hujan di sejumlah wilayah,” ujarnya, Minggu (8/5/2025).

Secara umum, suhu udara di Kalimantan Tengah berkisar antara 23°C hingga 33°C dengan kelembaban mencapai 60% hingga 100%. Angin bertiup dari arah tenggara hingga barat daya dengan kecepatan antara 5 hingga 15 km/jam.

BMKG juga mengungkapkan bahwa fenomena global seperti Southern Oscillation Index (SOI), ENSO, dan Dipole Mode Index (DMI) saat ini berada pada kategori normal dan tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan konveksi di wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Tengah.

Meskipun demikian, adanya gelombang Rossby Ekuatorial terpantau aktif di sekitar Kalimantan bagian utara dan timur, yang turut meningkatkan potensi cuaca ekstrem.

Baca Juga :  Musim Hujan Tahun 2025 Diprediksi Berlangsung Sekitar 9-10 Bulan

Pihaknya mengingatkan adanya peningkatan tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Kalimantan Tengah. Gelombang laut diperkirakan mencapai 0.5 hingga 1.5 meter, tergolong dalam kategori rendah hingga sedang.

Oleh sebab itu, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir, longsor, dan pohon tumbang akibat angin kencang.

“Kami mengimbau warga untuk tidak berlindung di bawah pohon saat hujan disertai petir, serta mewaspadai bangunan semi permanen yang berpotensi roboh akibat angin kencang,” katanya.

“Kepada para pelaku kegiatan pelayaran dan perikanan di laut juga kami minta untuk memperhatikan kondisi gelombang sebelum beraktivitas,” tambah Agung.

BMKG juga meminta pemerintah daerah setempat, BPBD, dan instansi terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan dampak cuaca ekstrem.

“Tetep waspadai selalu potensi hujannya cepat dan lebat,” tandasnya.(ovi/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/