Senin, Mei 12, 2025
25.2 C
Palangkaraya

Diduga Masalah Keluarga, Remaja Hampir Meninggal di Bawah Jembatan Kahayan

ANAK muda diduga nekat mencoba mengakhiri hidupnya setelah menenggak obat dalam dosis tinggi.

Seorang remaja perempuan berinisial SA (18) nyaris mengakhiri hidupnya di bawah Jembatan Kahayan, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (8/5/2025) siang. Aksi nekat tersebut didorong oleh tekanan masalah keluarga yang dialaminya.

Beruntung, upaya tragis itu berhasil digagalkan oleh jajaran Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palangka Raya yang bergerak cepat setelah menerima laporan dari remaja tersebut sendiri melalui pesan WhatsApp.

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dedy Supriadi melalui Kanit II SPKT Ipda Tri Marsono menjelaskan, SA sempat datang ke Mapolresta pada pukul 12.30 WIB dan menceritakan tekanan batin yang dialaminya. Petugas sempat menenangkan dan memberikan pendampingan emosional.

Baca Juga :  Jasa Raharja Sesalkan DAMRI

“Setelah tenang, yang bersangkutan pamit pulang dan kami memberikan kontak layanan darurat SPKT jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan,” ujar Ipda Tri.

Namun, sekitar pukul 14.38 WIB, SPKT Polresta menerima pesan dari SA yang menyatakan niat bunuh diri dengan mengonsumsi obat dosis tinggi dan mengabarkan lokasinya di bawah Jembatan Kahayan.

Tim SPKT yang dipimpin Ipda Tri Marsono langsung menuju lokasi dan menemukan SA dalam kondisi lemas. Kepolisian juga memastikan akan memberikan pendampingan psikologis lanjutan untuk membantu pemulihan kondisi mental gadis tersebut. Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa tekanan hidup bisa menimpa siapa saja, dan dukungan dari lingkungan sangat krusial untuk mencegah tragedi. (*afa)

Baca Juga :  Pancani-Raran Didukung Tiga Parpol

ANAK muda diduga nekat mencoba mengakhiri hidupnya setelah menenggak obat dalam dosis tinggi.

Seorang remaja perempuan berinisial SA (18) nyaris mengakhiri hidupnya di bawah Jembatan Kahayan, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (8/5/2025) siang. Aksi nekat tersebut didorong oleh tekanan masalah keluarga yang dialaminya.

Beruntung, upaya tragis itu berhasil digagalkan oleh jajaran Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palangka Raya yang bergerak cepat setelah menerima laporan dari remaja tersebut sendiri melalui pesan WhatsApp.

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dedy Supriadi melalui Kanit II SPKT Ipda Tri Marsono menjelaskan, SA sempat datang ke Mapolresta pada pukul 12.30 WIB dan menceritakan tekanan batin yang dialaminya. Petugas sempat menenangkan dan memberikan pendampingan emosional.

Baca Juga :  Jasa Raharja Sesalkan DAMRI

“Setelah tenang, yang bersangkutan pamit pulang dan kami memberikan kontak layanan darurat SPKT jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan,” ujar Ipda Tri.

Namun, sekitar pukul 14.38 WIB, SPKT Polresta menerima pesan dari SA yang menyatakan niat bunuh diri dengan mengonsumsi obat dosis tinggi dan mengabarkan lokasinya di bawah Jembatan Kahayan.

Tim SPKT yang dipimpin Ipda Tri Marsono langsung menuju lokasi dan menemukan SA dalam kondisi lemas. Kepolisian juga memastikan akan memberikan pendampingan psikologis lanjutan untuk membantu pemulihan kondisi mental gadis tersebut. Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa tekanan hidup bisa menimpa siapa saja, dan dukungan dari lingkungan sangat krusial untuk mencegah tragedi. (*afa)

Baca Juga :  Pancani-Raran Didukung Tiga Parpol

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/