Selasa, Mei 13, 2025
28.5 C
Palangkaraya

Korban Tenggelam di Sungai Kahayan Ditemukan, Mengapung di Tumpukan Sampah

PALANGKA RAYA-Setelah melakukan pencarian hampir kurang lebih selama tiga hari, Gabungan Tim Sar (Search and Rescue) akhirnya berhasil menemukan j4z4d M Akbar, warga Palangka Raya yang menjadi korban tenggelam di sungai Kahayan.

Jasad korban Akbar ditemukan pada hari Senin (12/5/2025) sekitar pukul 15:40 WIB.

Tubuh korban di temukan mengapung di atas air dengan posisi badan terkelungkup.

Posisinya tertahan di sebuah batang pepohonan yang tumbuh di sungai, letaknya tidak jauh dari lokasi tempat perahu kelotok yang digunakan korban beserta teman-temannya terbalik.

Posisi jasad korban susah terlihat karena di sekitar pohon tersebut tertutup dengan sampah.

Setelah dilakukan evakuasi dari lokasi penemuan, korban yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara ini kemudian di bawa ke mobil ambulance menuju rumah duka di Jalan Menteng XXI, Kota Palangka Raya.

Baca Juga :  Hanya Muncul saat Kemarau, Orang Tua Diimbau Perhatikan Anak

Salah satu anggota tim respon BPBD Kalimantan Tengah Bobi Cahyadi mengatakan, penemuan jasad korban bermula saat tim SAR dari Basarnas dan BPBD yang sedang menyisir di sekitar lokasi korban tenggelam dan mencium aroma bau yang mencurigakan.

Tim SAR kemudian mencoba mencari tahu asal bau mencurigakan tersebut di sekitar lokasi tersebut.

“Kebetulan teman dari Basarnas ada mencium bau yang mencurigakan lalu diperiksa lah,” kata Bobi yang diwawancara seusai dirinya ikut mengantarkan korban ke rumah duka.

Di ceritakanya, bahwa tim SAR melakukan pemeriksaan dengan cara manual, yaitu mencari di sekitar rimbunan pepohonan yang  tumbuh di sungai yang saat itu tertutup dengan sampah.

Pada saat sedang mencari, salah seorang anggota tim SAR mengatakan kalau dirinya merasa seperti menyentuh bagian tubuh manusia.

Baca Juga :  Vaksinasi di SMP dan SMA NU, 200 Orang Berpartisipasi

“Ada yang terasa seperti megang tangan manusia,” ceritanya.

Proses mengangkat tubuh korban sempat terhambat karena posisi korban berada di bawah ranting batang pepohonan yang tertutup sampah.

“Proses evakuasi sempat agak sulit karena posisinya banyak ranting dan di bawah pohon,“ ujar Bobi.

Ketika di tanya apakah ada luka di tubuh korban, Bobi tidak bisa memastikan hal tersebut.

“Itu tidak bisa kami pastikan, yang jelas setelah ditemukan langsung kami masukkan ke kantong m4y4t,“ terangnya.

Jenazah langsung di bawa ke rumah duka, tidak di bawa ke rumah sakit seperti umumnya korban tenggelam, hal itu merupakan permintaan dari pihak keluarga.

“Hal ini permintaan keluarganya, orang tuanya minta di bawa langsung ke rumah,“ tegasnya. (sja/abw)

PALANGKA RAYA-Setelah melakukan pencarian hampir kurang lebih selama tiga hari, Gabungan Tim Sar (Search and Rescue) akhirnya berhasil menemukan j4z4d M Akbar, warga Palangka Raya yang menjadi korban tenggelam di sungai Kahayan.

Jasad korban Akbar ditemukan pada hari Senin (12/5/2025) sekitar pukul 15:40 WIB.

Tubuh korban di temukan mengapung di atas air dengan posisi badan terkelungkup.

Posisinya tertahan di sebuah batang pepohonan yang tumbuh di sungai, letaknya tidak jauh dari lokasi tempat perahu kelotok yang digunakan korban beserta teman-temannya terbalik.

Posisi jasad korban susah terlihat karena di sekitar pohon tersebut tertutup dengan sampah.

Setelah dilakukan evakuasi dari lokasi penemuan, korban yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara ini kemudian di bawa ke mobil ambulance menuju rumah duka di Jalan Menteng XXI, Kota Palangka Raya.

Baca Juga :  Hanya Muncul saat Kemarau, Orang Tua Diimbau Perhatikan Anak

Salah satu anggota tim respon BPBD Kalimantan Tengah Bobi Cahyadi mengatakan, penemuan jasad korban bermula saat tim SAR dari Basarnas dan BPBD yang sedang menyisir di sekitar lokasi korban tenggelam dan mencium aroma bau yang mencurigakan.

Tim SAR kemudian mencoba mencari tahu asal bau mencurigakan tersebut di sekitar lokasi tersebut.

“Kebetulan teman dari Basarnas ada mencium bau yang mencurigakan lalu diperiksa lah,” kata Bobi yang diwawancara seusai dirinya ikut mengantarkan korban ke rumah duka.

Di ceritakanya, bahwa tim SAR melakukan pemeriksaan dengan cara manual, yaitu mencari di sekitar rimbunan pepohonan yang  tumbuh di sungai yang saat itu tertutup dengan sampah.

Pada saat sedang mencari, salah seorang anggota tim SAR mengatakan kalau dirinya merasa seperti menyentuh bagian tubuh manusia.

Baca Juga :  Vaksinasi di SMP dan SMA NU, 200 Orang Berpartisipasi

“Ada yang terasa seperti megang tangan manusia,” ceritanya.

Proses mengangkat tubuh korban sempat terhambat karena posisi korban berada di bawah ranting batang pepohonan yang tertutup sampah.

“Proses evakuasi sempat agak sulit karena posisinya banyak ranting dan di bawah pohon,“ ujar Bobi.

Ketika di tanya apakah ada luka di tubuh korban, Bobi tidak bisa memastikan hal tersebut.

“Itu tidak bisa kami pastikan, yang jelas setelah ditemukan langsung kami masukkan ke kantong m4y4t,“ terangnya.

Jenazah langsung di bawa ke rumah duka, tidak di bawa ke rumah sakit seperti umumnya korban tenggelam, hal itu merupakan permintaan dari pihak keluarga.

“Hal ini permintaan keluarganya, orang tuanya minta di bawa langsung ke rumah,“ tegasnya. (sja/abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/