Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Kepala Satpol PP: Saya Tidak Sengaja, Kalau Mau Lapor Polisi, Silahkan Saja

PALANGKA RAYA- Kepala Satpol PP Pemprov Kalteng, Baru I Sangkai angkat bicara terkait video yang beredar yang menyudutkan dirinya. Dalam video itu, Baru yang mengenakan baju berwarna hitam dan topi berwarna krem tampak berada di kerumunan. Lalu, kakinya tampak seolah-olah menginjak kepala dari mahasiswa yang sudah tergeletak tak berdaya.Setelah itu, Baru langsung berjalan menghindar dari kerumunan.

Kepada awak media di Kantor Gubernur, Baru mengatakan bahwa pada saat peristiwa itu terjadi dirinya berusaha menghindar dari kericuhan tersebut sambil menarik salah seorang anggotanya yang bernama Martin yang terjatuh.

Baru menyebut dirinya tidak ada melakukan suatu aksi kekerasan seperti memukul atau menginjak para mahasiswa tersebut. Jika ada mahasiswa yang merasa terinjak olehnya saat kericuhan terjadi, Baru menegaskan bahwa hal tersebut bukan perbuatan kesengajaan.

“Saya tidak ada sengaja, tidak ada niat (menginjak kepala, red). Karena saya berniat menarik anggota kami,” ujar Baru.

Baca:https://kaltengpos.jawapos.com/metropolis/15/11/2022/merasa-jadi-korban-kekerasan-oknum-satpol-pp-mahasiswa-lapor-ke-polisi/

Terkait peristiwa kericuhan yang terjadi dalam unjuk rasa Geram Jilid III di depan Kanntor Gubernur Senin (14/11), kericuhan antara anggota Satpol PP dengan massa tersebut mencapai puncak pada saat terjadi upaya penurunan bendera merah putih yang ada di depan Kantor Gubernur.
Baru sendiri menyayangkan upaya massa aksi yang ingin menurunkan bendera merah putih tersebut.

Baca Juga :  Dislutkan Kalteng Peringkat 3 Nominasi Anugerah Tinarbuka

“Bendera merah putih inikan lambang negara kita mestinya harus kita jaga, jangan sampai ada orang yang menurunkan lambang negara kita,” ujar Baru.

Baru sendiri memastikan bahwa anggota Satpol PP yang ada pada saat itu memang berusaha menjalankan tugas menjaga agar aksi penurunan bendera tersebut tidak dilakukan oleh kelompok massa tersebut.

Baru menyebut, bahwa dari aksi kericuhan tersebut dua orang anggota Satpol PP mengalami luka- luka sehingga harus dibawa di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

Terkait informasi adanya rencana pihak dari mahasiswa yang merasa jadi korban membawa masalah ini ke ranah hukum, Baru mempersilahkan hal tersebut.
“Silahkan saja. Itu hak mereka. Yang penting kita memang tidak ada niat melakukan hal tersebut,” tegas Baru.

Baca Juga :  1.612 Jemaah Kalteng Berhak Lunasi Biaya Haji 2023, Cek di Sini Nama-Namanya

Sementara itu, Enrico, juru bicara pada aksi Geram Jilid III menjelaskan bahwa kondisi yang dialami rekannya bernama Doniy yang diduga diinjak oleh Satpol PP sudah dalam penanganan medis di RSUD dr Doris Sylvanus.

“Kami akan melaporkan tindakan itu kepada pihak yang berwajib,”katanya.
Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kalteng diwarnai ketegangan. Aksi saling dorong antara anggota Satpol PP dan mahasiswa terjadi di sekitar tiang bendera.
Unjuk rasa Jilid III itu awalnya berjalan aman. Mahasiswa menyampaikan aspirasi di depan gerbang pintu masuk. Lalu, gerbang dibuka demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Menjelang matahari terbenam, massa menuju tiang bendera dengan maksud ingin mengibarkan bendera merah putih yang awalnya berkibar di pucuk dijadikan setengah tiang. Upaya itu dihalau anggota Satpol PP. Saling dorong tak terhindarkan. Salah satu mahasiswa bernama Enrico mengalami luka di pipi kiri. Sampai akhirnya, menjelang azan magrib, massa membubarkan diri.(sja/ram)

PALANGKA RAYA- Kepala Satpol PP Pemprov Kalteng, Baru I Sangkai angkat bicara terkait video yang beredar yang menyudutkan dirinya. Dalam video itu, Baru yang mengenakan baju berwarna hitam dan topi berwarna krem tampak berada di kerumunan. Lalu, kakinya tampak seolah-olah menginjak kepala dari mahasiswa yang sudah tergeletak tak berdaya.Setelah itu, Baru langsung berjalan menghindar dari kerumunan.

Kepada awak media di Kantor Gubernur, Baru mengatakan bahwa pada saat peristiwa itu terjadi dirinya berusaha menghindar dari kericuhan tersebut sambil menarik salah seorang anggotanya yang bernama Martin yang terjatuh.

Baru menyebut dirinya tidak ada melakukan suatu aksi kekerasan seperti memukul atau menginjak para mahasiswa tersebut. Jika ada mahasiswa yang merasa terinjak olehnya saat kericuhan terjadi, Baru menegaskan bahwa hal tersebut bukan perbuatan kesengajaan.

“Saya tidak ada sengaja, tidak ada niat (menginjak kepala, red). Karena saya berniat menarik anggota kami,” ujar Baru.

Baca:https://kaltengpos.jawapos.com/metropolis/15/11/2022/merasa-jadi-korban-kekerasan-oknum-satpol-pp-mahasiswa-lapor-ke-polisi/

Terkait peristiwa kericuhan yang terjadi dalam unjuk rasa Geram Jilid III di depan Kanntor Gubernur Senin (14/11), kericuhan antara anggota Satpol PP dengan massa tersebut mencapai puncak pada saat terjadi upaya penurunan bendera merah putih yang ada di depan Kantor Gubernur.
Baru sendiri menyayangkan upaya massa aksi yang ingin menurunkan bendera merah putih tersebut.

Baca Juga :  Dislutkan Kalteng Peringkat 3 Nominasi Anugerah Tinarbuka

“Bendera merah putih inikan lambang negara kita mestinya harus kita jaga, jangan sampai ada orang yang menurunkan lambang negara kita,” ujar Baru.

Baru sendiri memastikan bahwa anggota Satpol PP yang ada pada saat itu memang berusaha menjalankan tugas menjaga agar aksi penurunan bendera tersebut tidak dilakukan oleh kelompok massa tersebut.

Baru menyebut, bahwa dari aksi kericuhan tersebut dua orang anggota Satpol PP mengalami luka- luka sehingga harus dibawa di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

Terkait informasi adanya rencana pihak dari mahasiswa yang merasa jadi korban membawa masalah ini ke ranah hukum, Baru mempersilahkan hal tersebut.
“Silahkan saja. Itu hak mereka. Yang penting kita memang tidak ada niat melakukan hal tersebut,” tegas Baru.

Baca Juga :  1.612 Jemaah Kalteng Berhak Lunasi Biaya Haji 2023, Cek di Sini Nama-Namanya

Sementara itu, Enrico, juru bicara pada aksi Geram Jilid III menjelaskan bahwa kondisi yang dialami rekannya bernama Doniy yang diduga diinjak oleh Satpol PP sudah dalam penanganan medis di RSUD dr Doris Sylvanus.

“Kami akan melaporkan tindakan itu kepada pihak yang berwajib,”katanya.
Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kalteng diwarnai ketegangan. Aksi saling dorong antara anggota Satpol PP dan mahasiswa terjadi di sekitar tiang bendera.
Unjuk rasa Jilid III itu awalnya berjalan aman. Mahasiswa menyampaikan aspirasi di depan gerbang pintu masuk. Lalu, gerbang dibuka demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Menjelang matahari terbenam, massa menuju tiang bendera dengan maksud ingin mengibarkan bendera merah putih yang awalnya berkibar di pucuk dijadikan setengah tiang. Upaya itu dihalau anggota Satpol PP. Saling dorong tak terhindarkan. Salah satu mahasiswa bernama Enrico mengalami luka di pipi kiri. Sampai akhirnya, menjelang azan magrib, massa membubarkan diri.(sja/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/