PALANGKA RAYA – Warga yang melintas di sekitar Bundaran Burung, Palangka Raya Sabtu (18/2) sore dikejutkan dengan kepulan asap yang membumbung tinggi di langit yang begitu cerah. Usut punya usut, asap itu muncul dari kebakaran rumah yang ada di kompleks perumahan pemda, belakang Masjid Kecubung.
Ada dua bangunan rumah yang terbakar. Kebetulan, rumah dalam kondisi tak berpenghuni. Bagian atap sirap dari rumah itu ludes dilalap si jago merah.
Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Palangka Raya dibantu petugas pemadam swakarsa berhasil menjinakkan api sehingga api tak merembet ke bangunan lain. Satu jam api berhasil dikuasai.
Belum diketahui jelas penyebab kebakaran tersebut, namun berdasarkan penuturan warga, api terlihat berasal dari bagian belakang salah satu rumah yakni rumah nomor 5 yang disebut warga memang sudah lama kosong.
Nadia, salah seorang warga yang tinggal tepat di samping rumah nomor 5 tersebut mengatakan, melihat api sudah menyala dari bagian belakang rumah tersebut.
“Waktu saya datang, saya tidak melihat ada tanda- tanda kebakaran. Pas saya selesai mandi terus mau ngambil jemuran, saya lihat api sudah gede lebih tinggi dari rumah,”ujarnya.
Nadia menyebut akibat tiupan angin, api kemudian menjalar ke rumah nomor 4 yang kebetulan saat itu juga sedang kosong. “Percikan api itu meloncat-loncat. Saya juga sempat mendengar bunyi suara letupan,”kata perempuan yang sudah sedari 2004 tinggal di situ.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendali Operasi DPKP Kota Palangka Raya, Sucipto mengatakan pihaknya setelah mendapatkan informasi peristiwa kebakaran ini langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan pemadaman.
” Kami mendapat informasi ada 65 (kode kebakaran, red) di sini sekitar pukul 15.40 Wib,” terang Sucipto yang diwawancarai wartawan saat tengah mengawasi proses pemadaman.
“Tetapi, tidak menutup kemungkinan akibat korsleting listrik, apa lagi kalau kabel sudah lama,” kata Sucipto yang menambahkan pihaknya masih menunggumu hasil dari penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Sementara itu, warga lainnya, Ismaniah menyebut penghuni rumah nomor 5 tersebut dulu ditempati oleh keluarga almarhum Tuah Kamis, mantan pegawai di kantor Gubernur Kalteng. Sementara rumah nomor 4 ditempati oleh pegawai dari Kanwilkemenag, tapi yang tinggal keponakannya.
Ismaniah menyebut, kebakaran ini merupakan kali kedua selama ia tinggal sejak tahun 2000. Beberapa tahun lalu, rumah di kompleks ini juga mengalami kebakaran. Pada saat itu penyebab kebakaran sendiri akibat adanya korsleting listrik.
“Memang kabel listrik di sini sebenarnya sudah harus diganti, karena sudah lama dan sudah tidak terjamin lagi keamanannya,”ujar perempuan yang berkerja di Dinas Sosial Provinsi Kalteng ini.(sja/ram)