Minggu, November 24, 2024
29.6 C
Palangkaraya

Melihat Pameran Pendidikan di Halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya

Kearifan Lokal di Kurikulum Merdeka Belajar

Dalam implementasi kurikulum merdeka, murid SDN 1 Pahandut Seberang diberikan pelatihan keterampilan praktis tentang proses mengolah ikan asin. Dipilihnya keterampilan praktis itu dipertimbangkan dari demografi masyarakat sekitar sekolah yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Hal ini juga diniatkan untuk melestarikan kearifan lokal masyarakat agar tidak punah sampai ke generasi selanjutnya.

 

MUTOHAROH-DHEA UMILATI, Palangka Raya

 

14 sekolah penggerak dari tingkat sekolah dasar hingga menengah pertama mengikuti kegiatan pameran pendidikan di Kota Palangka Raya, Jumat pagi (17/3). Belasan stand berjejer rapi memadati Halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya. Cuaca yang cerah menambah keceriaan para peserta didik yang mengikuti kegiatan itu.

Pameran pendidikan itu mengusung gagasan merdeka belajar sebagai visi arus utama kegiatan. Mengangkat tajuk Gebyar Panen Hasil Belajar Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, kegiatan itu memamerkan hasil buah tangan siswa dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar.

Kurikulum merdeka belajar pada prinsipnya merupakan bingkai pendidikan terbaru Indonesia, besutan Mendikbudristek RI Nadiem Makarim, yang berupaya mengoptimalkan bakat dan minat siswa melalui pelatihan keterampilan praktis agar siswa memiliki kecakapan dalam kehidupan.

Salah satu misi kurikulum merdeka adalah dengan membentuk siswa yang terampil dan berkarakter melalui pengajaran keterampilan berbasiskan kearifan lokal masyarakat setempat. Deretan stand di pameran pendidikan itu menunjukkan keunikan tersendiri. Salah satu keunikan itu ada pada SDN 1 Pahandut Seberang.

Dalam misi mengimplementasikan kurikulum merdeka, para murid dari SDN 1 Pahandut Seberang diberikan pemahaman tentang kewirausahaan, berupa cara membuat ikan asin. Masyarakat di sekitar sekolah berprofesi sebagai pencari ikan. Dengan banyaknya nelayan, maka ikan asin dipilih sebagai media pembelajaran. Murid tidak hanya tahu bagaimana cara mengolah ikan asin, namun para murid juga turut melestarikan kearifan lokal mereka.

Baca Juga :  Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini

Dengan didampingi gurunya, murid sekolah yang berlokasi di Jalan Wisata II, Pahandut Sebrang itu memilih ikan gabus sebagai ikan yang diasinkan. Ikan gabus dinilai memiliki banyak protein seperti vitamin, natrium, zat besi, protein dan lainya. Tidak protein saja namun ikan gabus juga merupakan ikan yang sering ditemukan di sekitar itu.

“Hasil pembelajaran IKN ini sudah dijual saat bazar sekolah pada Januari 2023 lalu. Harga tiap ikan berbeda tergantung berat dari ikannya, mulai Rp13 ribu sampai Rp16 ribu per satuannya. Tidak hanya ikan asin gabus saja namun ada ikan asin seluang yang harganya Rp5 ribu per bungkus. Hasil yang dibasarkan tidak hanya ikan asin saja namun ada juga kerajian tangan hasil para murid lain seperti bros pita, gantungan, bando, dan masih banyak lagi,”terang Yunetta,s elaku SDN 1 Pahandut Seberang.

Dalam prosesnya, ikan yang digunakan haruslah ikan gabus yang masih hidup. Untuk menghindari bau amis dari ikannya. Di hari pertama ikan dibersihkan dengan cara ditusuk dengan bambu, barulah dibersihkan sisik serta bagian dalamnya. Setelah dibersihkan ikan lanjut proses pengasinan, garam ditaburi pada kedua sisi ikan dengan merata.

Sebelum dijemur, ikan yang sudah diberi garam disimpan terlebih dulu selama satu hari satu malam, ditempat yang tertutup. Dan barulah besoknya ikan dijemur dibawah sinar matahari.

Baca Juga :  Bentuk Tim Sekolah Tangguh

berharap, pembelajaran ikan asin ini bisa menjadi program yang berlanjut. Tidak hanya sekedar pembelajaran saja, namun bisa menjadi program yang menghasilkan.

“Kita berharap pembelajaran ini bisa berkelanjutan, barangkali saat mereka sudah besar mereka bisa membuka usaha bikin ikan asin,” pungkasnya.

Kegiatan ini merupakan upaya dari Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang baik dan mendorong perkembangan peserta didik secara holistik juga proaktif.

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, dalam sambutannya saat membuka kegiatan itu menekankan kepada para pendidik untuk bergerak dan mendukung program-program pendidikan untik mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar.

“Dukungan penuh juga merupakan upaya untuk mewujudkan dan menghasilkan peserta didik yang berkualitas,” ungkap Fairid

Istri dari Avina Fairid Naparin itu juga bilang, melalui panen hasil belajar kurikulum merdeka ini, para siswa sudah memamerkan berbagai karya dari masing-masing sekolah yang merupakan karya dari siswa siswi yang telah berhasil menuai hasil dari kurikulum merdeka tersebut.

Fairid berharap apa yang mereka dapatkan dapat bermanfaat bagi siswa itu sendiri di kemudian hari. Mengingat para peserta didik tidak hanya belajar teori saja, tapi juga praktek di lapangan sebagai implementasinya.

“Melalui panen hasil belajar ini semoga dapat meningkatkan mutu belajar dan layanan pendidikan yang ada dapat sesuai dengan smart society,” tutur Fairid. Sebagaimana tajuk kegiatan ini yang mengajak semua kalangan untuk bersinergi dan bekerja sama meningkatkan layanan dan pelayanan sebagai bentuk tanggung jawab untuk memajukan kota cantik Palangka Raya.(dan)

Dalam implementasi kurikulum merdeka, murid SDN 1 Pahandut Seberang diberikan pelatihan keterampilan praktis tentang proses mengolah ikan asin. Dipilihnya keterampilan praktis itu dipertimbangkan dari demografi masyarakat sekitar sekolah yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Hal ini juga diniatkan untuk melestarikan kearifan lokal masyarakat agar tidak punah sampai ke generasi selanjutnya.

 

MUTOHAROH-DHEA UMILATI, Palangka Raya

 

14 sekolah penggerak dari tingkat sekolah dasar hingga menengah pertama mengikuti kegiatan pameran pendidikan di Kota Palangka Raya, Jumat pagi (17/3). Belasan stand berjejer rapi memadati Halaman Kantor Wali Kota Palangka Raya. Cuaca yang cerah menambah keceriaan para peserta didik yang mengikuti kegiatan itu.

Pameran pendidikan itu mengusung gagasan merdeka belajar sebagai visi arus utama kegiatan. Mengangkat tajuk Gebyar Panen Hasil Belajar Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, kegiatan itu memamerkan hasil buah tangan siswa dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar.

Kurikulum merdeka belajar pada prinsipnya merupakan bingkai pendidikan terbaru Indonesia, besutan Mendikbudristek RI Nadiem Makarim, yang berupaya mengoptimalkan bakat dan minat siswa melalui pelatihan keterampilan praktis agar siswa memiliki kecakapan dalam kehidupan.

Salah satu misi kurikulum merdeka adalah dengan membentuk siswa yang terampil dan berkarakter melalui pengajaran keterampilan berbasiskan kearifan lokal masyarakat setempat. Deretan stand di pameran pendidikan itu menunjukkan keunikan tersendiri. Salah satu keunikan itu ada pada SDN 1 Pahandut Seberang.

Dalam misi mengimplementasikan kurikulum merdeka, para murid dari SDN 1 Pahandut Seberang diberikan pemahaman tentang kewirausahaan, berupa cara membuat ikan asin. Masyarakat di sekitar sekolah berprofesi sebagai pencari ikan. Dengan banyaknya nelayan, maka ikan asin dipilih sebagai media pembelajaran. Murid tidak hanya tahu bagaimana cara mengolah ikan asin, namun para murid juga turut melestarikan kearifan lokal mereka.

Baca Juga :  Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini

Dengan didampingi gurunya, murid sekolah yang berlokasi di Jalan Wisata II, Pahandut Sebrang itu memilih ikan gabus sebagai ikan yang diasinkan. Ikan gabus dinilai memiliki banyak protein seperti vitamin, natrium, zat besi, protein dan lainya. Tidak protein saja namun ikan gabus juga merupakan ikan yang sering ditemukan di sekitar itu.

“Hasil pembelajaran IKN ini sudah dijual saat bazar sekolah pada Januari 2023 lalu. Harga tiap ikan berbeda tergantung berat dari ikannya, mulai Rp13 ribu sampai Rp16 ribu per satuannya. Tidak hanya ikan asin gabus saja namun ada ikan asin seluang yang harganya Rp5 ribu per bungkus. Hasil yang dibasarkan tidak hanya ikan asin saja namun ada juga kerajian tangan hasil para murid lain seperti bros pita, gantungan, bando, dan masih banyak lagi,”terang Yunetta,s elaku SDN 1 Pahandut Seberang.

Dalam prosesnya, ikan yang digunakan haruslah ikan gabus yang masih hidup. Untuk menghindari bau amis dari ikannya. Di hari pertama ikan dibersihkan dengan cara ditusuk dengan bambu, barulah dibersihkan sisik serta bagian dalamnya. Setelah dibersihkan ikan lanjut proses pengasinan, garam ditaburi pada kedua sisi ikan dengan merata.

Sebelum dijemur, ikan yang sudah diberi garam disimpan terlebih dulu selama satu hari satu malam, ditempat yang tertutup. Dan barulah besoknya ikan dijemur dibawah sinar matahari.

Baca Juga :  Bentuk Tim Sekolah Tangguh

berharap, pembelajaran ikan asin ini bisa menjadi program yang berlanjut. Tidak hanya sekedar pembelajaran saja, namun bisa menjadi program yang menghasilkan.

“Kita berharap pembelajaran ini bisa berkelanjutan, barangkali saat mereka sudah besar mereka bisa membuka usaha bikin ikan asin,” pungkasnya.

Kegiatan ini merupakan upaya dari Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang baik dan mendorong perkembangan peserta didik secara holistik juga proaktif.

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, dalam sambutannya saat membuka kegiatan itu menekankan kepada para pendidik untuk bergerak dan mendukung program-program pendidikan untik mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar.

“Dukungan penuh juga merupakan upaya untuk mewujudkan dan menghasilkan peserta didik yang berkualitas,” ungkap Fairid

Istri dari Avina Fairid Naparin itu juga bilang, melalui panen hasil belajar kurikulum merdeka ini, para siswa sudah memamerkan berbagai karya dari masing-masing sekolah yang merupakan karya dari siswa siswi yang telah berhasil menuai hasil dari kurikulum merdeka tersebut.

Fairid berharap apa yang mereka dapatkan dapat bermanfaat bagi siswa itu sendiri di kemudian hari. Mengingat para peserta didik tidak hanya belajar teori saja, tapi juga praktek di lapangan sebagai implementasinya.

“Melalui panen hasil belajar ini semoga dapat meningkatkan mutu belajar dan layanan pendidikan yang ada dapat sesuai dengan smart society,” tutur Fairid. Sebagaimana tajuk kegiatan ini yang mengajak semua kalangan untuk bersinergi dan bekerja sama meningkatkan layanan dan pelayanan sebagai bentuk tanggung jawab untuk memajukan kota cantik Palangka Raya.(dan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/