PALANGKA RAYA- Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 triliun untuk program cetak sawah seluas 70.000 hektare di wilayah Kalteng.
Jika program ini berjalan sesuai rencana, kata Andi Amran Sulaiman, maka Kalteng berpotensi menghasilkan hingga 1 juta ton beras.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo mengatakan sektor pertanian di Kalteng menunjukkan perkembangan yang baik.
“Alhamdulillah, sektor pertanian Kalteng hingga saat ini tetap menunjukkan pertumbuhan positif,” ucapnya.
Pemprov Kalteng berkomitmen menyelaraskan program daerah dan pusat dengan mewujudkan program cetak lahan sawah di beberapa wilayah, guna menjaga pasokan pangan Indonesia tetap stabil dan aman bagi masyarakat.
Wagub memaparkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait produksi padi tahun 2023-2024, dan target produksi 2025 mengalami peningkatan sebesar 40,97 persen.
“Tahun 2023 ada 330 ribu ton padi, lalu tahun ini diperkirakan mencapai 516 ribu ton,” sebutnya.
Dari target yang telah ditetapkan Pemprov Kalteng ini, untuk target cetak lahan sawah seluas 75 ribu hektare.
Lahan terdata sudah kontrak yakni 63,2 ribu hektare, yang dalam proses kontrak 7 ribu hektare, dan 4 ribu hektare lagi masih dalam tahap persiapan kontrak.
Selain itu, ketersediaan unit untuk alat bantuan dan mesin pertanian berjumlah 226 unit. Terdiri dari traktor tanam padi, traktor roda empat dan roda dua, serta mesin pompa air.
Wagub menyampaikan, salah satu poin penting dalam sosialisasi Inpres kali ini ialah pengalihan status kepegawaian penyuluh pertanian dari aparatur sipil negara (ASN) pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menjadi ASN Kementerian Pertanian.
“Pesan saya, apa pun statusnya, kita tetap merupakan abdi negara yang bekerja sama melayani rakyat,” tuturnya.
Edy memberikan apresiasi penuh terhadap penyuluh pertanian serta brigade pangan dan petani milenial yang turut andil dan mendukung swasembada pangan.
Program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini diyakini akan sukses bila dikelola dengan baik, melalui kolaborasi bersama mewujudkan bita-cita besar menjadikan Kalteng sebagai lumbung pangan nasional menuju Kalteng BERKAH, Kalteng Maju, dan Indonesia Emas 2045. (zia/*afa/ce/ala)