Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

FBIM 2024

Lestarikan Budaya dan Kearifan Lokal melalui Lomba Jukung Tradisional

PALANGKA RAYA-Lomba Jukung Tradisional Putra dan Putri dalam rangkaian pelaksanaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Tahun 2024 berlangsung sengit. Masing-masing tim dari Kabupaten/Kota beradu kecepatan mendayung dengan jarak tempuh 500 meter untuk dapat sampai di garis finish.

Bukan hanya para peserta yang bersemangat dalam perlombaan ini, tetapi pendukung dari masing-masing tim maupun masyarakat sangat antusias meramaikan ajang perlombaan yang dilaksanakan di Bawah Jembatan Kahayan, Selasa (21/5).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Adiah Chandra Sari menyempatkan diri untuk hadir melihat secara langsung suasa lomba. Ia mengaku gembira bahwa dalam setiap lomba-lomba yang ada di FBIM ini, dimana telah menjadi jadwal perhari, sangat diminati oleh masyarakat. Terbukti dengan banyaknya penonton di semua kegiatan yang ada dalam pelaksanaan FBIM.

“Kita berharap budaya kita dan tradisi kita itu bisa dikenal dan kemudian dicintai. Khususnya tentu saja masyarakat Kalteng. Kita berharap melalui kegiatan ini juga dapat disaksikan oleh wisatawan baik dari nasional maupun mancanegara,” katanya, Selasa (21/5/2024).

Dirinya juga menilai para peserta jelas terlihat bersemangat dan tentu menginginkan untuk dapat memberikan yang terbaik bagi kabupaten/kota masing-masing. Pihaknya mengapresiasi semua peserta yang sudah memberikan yang terbaik bagi daerah asalnya.

Baca Juga :  Karnaval Budaya FBIM 2024 Berlangsung Meriah, Penonton Tumpah Ruah

“Didalam setiap perlombaan tentu ada yang menang dan kalah. Tetapi bagi kita semua  mereka adalah pemenang. Hanya saja memang harus dipilih dari sekian banyak itu didalam lomba ini siapa yang terbaik,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Jukung Tradisional, Yanson mengatakan lomba ini menjadi salah satu cabang olahraga tradisional yang menarik perhatian masyarakat pada perhelatan FBIM. Untuk menuntaskannya pun perlu waktu dua hari penyelenggaraan, yakni tanggal 21 dan 22 Mei.

Tujuan perlombaan ini tentunya untuk melestarikan olahraga tradisional atau olahraga bahari yang ada di Kalteng. Disisi lain ia menjelaskan jika dahulunya jukung bukan sebagai olahraga, namun merupakan alat transportasi yang digunakan oleh orang Dayak pada jaman dahulu.

“Dengan adanya FBIM ini tetap melestarikan budaya serta mengangkat kearifan lokal masyarakat Kalteng. Dengan adanya Lomba Jukung Tradisional ini, kita ingin memperkenalkan olahraga tradisional sekaligus mengajak masyarakat untuk melestarikannya,” ucapnya usai babak penyisihan dan babak repicis (babak kecepatan ulang), Selasa (21/5).

Dari 12 kabupaten/kota dalam kategori Putera, yang lolos ke semifinal adalah Barito Utara, Seruyan, Katingan, Kotawaringin Timur, Barito Selatan, Kotawaringin Barat, Pulang Pisau dan Murung Raya. Lalu dari 10 kabupaten/kota dalam kategori Puteri, yang lolos ke babak semifinal adalah Kabupaten Kapuas, Palangka Raya, Barito Utara, Katingan, Seruyan, Gunung Mas, Kotawaringun Timur dan Barito Selatan.

Baca Juga :  Masyarakat yang Bermukim di DAS Kahayan Diminta Berhati-hati

Adapun jarak yang harus ditempuh peserta pada lomba ini adalah 500 meter. Tiap tim terdiri dari 8 orang, yakni 6 pendayung, 1 pengemudi dan 1 penabuh. Selain kecepatan, pentingnya teknik kekompakan juga dinilai, sebab itu akan mempengaruhi waktu tempuh masing-masing tim untuk mencapai garis finish.

Meski sempat diguyur hujan, namun hal tersebut bukan menjadi kendala. Dikatakan Yanson, sebab ini merupakan olahraga di air, sehingga tidak berpengaruh bagi para pendayung.Kendati demikian ia berharap saat pelaksanaan semifinal dan final nantinya cuaca akan bersahabat, sehingga  akan lebih banyak masyarakat yang menyaksikan.

Selasa (22/5) merupakan babak semifinal dan final bagi dayung tradisional putera dan puteri di lokasi yang sama. Lomba akan dimulai pukul 8 pagi dan sore hari. Mereka akan memperebutkan juara I, II, III, Harapan I, Harapan II, dan Harapan III. Ia mengharapkan kehadiran masyarakat untuk bersama-sama meramaikan serta mendukung lomba tahunan dalam pelaksanaan FBIM.

Penyelenggaraan FBIM 2024 kali ini, Pemprov Kalteng melalui Disbudpar Kalteng menggandeng event organizer El Production dan berkolaborasi. Menjadikan event tahunan ini menjadi suguhan spesial khususnya bagi seluruh mayarakat Bumi Tambun Bungai, masyarakat Indonesia hingga wisatawan mancanegara pada umumnya.(ovi)

PALANGKA RAYA-Lomba Jukung Tradisional Putra dan Putri dalam rangkaian pelaksanaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Tahun 2024 berlangsung sengit. Masing-masing tim dari Kabupaten/Kota beradu kecepatan mendayung dengan jarak tempuh 500 meter untuk dapat sampai di garis finish.

Bukan hanya para peserta yang bersemangat dalam perlombaan ini, tetapi pendukung dari masing-masing tim maupun masyarakat sangat antusias meramaikan ajang perlombaan yang dilaksanakan di Bawah Jembatan Kahayan, Selasa (21/5).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Adiah Chandra Sari menyempatkan diri untuk hadir melihat secara langsung suasa lomba. Ia mengaku gembira bahwa dalam setiap lomba-lomba yang ada di FBIM ini, dimana telah menjadi jadwal perhari, sangat diminati oleh masyarakat. Terbukti dengan banyaknya penonton di semua kegiatan yang ada dalam pelaksanaan FBIM.

“Kita berharap budaya kita dan tradisi kita itu bisa dikenal dan kemudian dicintai. Khususnya tentu saja masyarakat Kalteng. Kita berharap melalui kegiatan ini juga dapat disaksikan oleh wisatawan baik dari nasional maupun mancanegara,” katanya, Selasa (21/5/2024).

Dirinya juga menilai para peserta jelas terlihat bersemangat dan tentu menginginkan untuk dapat memberikan yang terbaik bagi kabupaten/kota masing-masing. Pihaknya mengapresiasi semua peserta yang sudah memberikan yang terbaik bagi daerah asalnya.

Baca Juga :  Karnaval Budaya FBIM 2024 Berlangsung Meriah, Penonton Tumpah Ruah

“Didalam setiap perlombaan tentu ada yang menang dan kalah. Tetapi bagi kita semua  mereka adalah pemenang. Hanya saja memang harus dipilih dari sekian banyak itu didalam lomba ini siapa yang terbaik,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Jukung Tradisional, Yanson mengatakan lomba ini menjadi salah satu cabang olahraga tradisional yang menarik perhatian masyarakat pada perhelatan FBIM. Untuk menuntaskannya pun perlu waktu dua hari penyelenggaraan, yakni tanggal 21 dan 22 Mei.

Tujuan perlombaan ini tentunya untuk melestarikan olahraga tradisional atau olahraga bahari yang ada di Kalteng. Disisi lain ia menjelaskan jika dahulunya jukung bukan sebagai olahraga, namun merupakan alat transportasi yang digunakan oleh orang Dayak pada jaman dahulu.

“Dengan adanya FBIM ini tetap melestarikan budaya serta mengangkat kearifan lokal masyarakat Kalteng. Dengan adanya Lomba Jukung Tradisional ini, kita ingin memperkenalkan olahraga tradisional sekaligus mengajak masyarakat untuk melestarikannya,” ucapnya usai babak penyisihan dan babak repicis (babak kecepatan ulang), Selasa (21/5).

Dari 12 kabupaten/kota dalam kategori Putera, yang lolos ke semifinal adalah Barito Utara, Seruyan, Katingan, Kotawaringin Timur, Barito Selatan, Kotawaringin Barat, Pulang Pisau dan Murung Raya. Lalu dari 10 kabupaten/kota dalam kategori Puteri, yang lolos ke babak semifinal adalah Kabupaten Kapuas, Palangka Raya, Barito Utara, Katingan, Seruyan, Gunung Mas, Kotawaringun Timur dan Barito Selatan.

Baca Juga :  Masyarakat yang Bermukim di DAS Kahayan Diminta Berhati-hati

Adapun jarak yang harus ditempuh peserta pada lomba ini adalah 500 meter. Tiap tim terdiri dari 8 orang, yakni 6 pendayung, 1 pengemudi dan 1 penabuh. Selain kecepatan, pentingnya teknik kekompakan juga dinilai, sebab itu akan mempengaruhi waktu tempuh masing-masing tim untuk mencapai garis finish.

Meski sempat diguyur hujan, namun hal tersebut bukan menjadi kendala. Dikatakan Yanson, sebab ini merupakan olahraga di air, sehingga tidak berpengaruh bagi para pendayung.Kendati demikian ia berharap saat pelaksanaan semifinal dan final nantinya cuaca akan bersahabat, sehingga  akan lebih banyak masyarakat yang menyaksikan.

Selasa (22/5) merupakan babak semifinal dan final bagi dayung tradisional putera dan puteri di lokasi yang sama. Lomba akan dimulai pukul 8 pagi dan sore hari. Mereka akan memperebutkan juara I, II, III, Harapan I, Harapan II, dan Harapan III. Ia mengharapkan kehadiran masyarakat untuk bersama-sama meramaikan serta mendukung lomba tahunan dalam pelaksanaan FBIM.

Penyelenggaraan FBIM 2024 kali ini, Pemprov Kalteng melalui Disbudpar Kalteng menggandeng event organizer El Production dan berkolaborasi. Menjadikan event tahunan ini menjadi suguhan spesial khususnya bagi seluruh mayarakat Bumi Tambun Bungai, masyarakat Indonesia hingga wisatawan mancanegara pada umumnya.(ovi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/