Rabu, April 23, 2025
33.3 C
Palangkaraya

Barsel Tanggap Darurat, Akses Jalan Buntok-Palangka Raya Terendam

BUNTOK – Genangan air setinggi pinggang orang dewasa menyapu jalan utama trans Kalimantan yang menghubungkan Buntok dan Palangka Raya, tepatnya di wilayah Desa Lembeng, Selasa (22/4/2025). Banjir yang meluas sejak dini hari itu menghambat lalu lintas keluar masuk Kabupaten Barito Selatan (Barsel), memaksa pengendara mencari jalan alternatif untuk melintas.

 

Sepanjang hari, antrean kendaraan tampak mengular. Pengendara sepeda motor pasrah. Sebagian pengendara memutuskan putar balik. Sementara, pengendara lainnya memanfaatkan jasa warga setempat yang menyediakan gerobak dorong untuk menyeberangi genangan. Inisiatif warga ini menjadi solusi dadakan bagi mereka yang tetap nekat melanjutkan perjalanan.

 

Sementara itu, petugas gabungan dari BPBD Barsel, Damkar, Satpol PP, Dishub, serta TNI-Polri tampak bersiaga di lokasi. Mereka membantu mengatur arus lalu lintas dan memberikan panduan kepada pengendara yang hendak melintasi area banjir.

 

“Kami imbau truk bermuatan berat untuk tidak melintas dulu. Lubang jalan tertutup air cukup dalam, sangat berisiko,” kata salah satu petugas di lokasi.

 

Sedangkan kendaraan minibus, jalur masih memungkinkan dilalui dengan pendampingan petugas, ekstra hati-hati, terutama saat melintasi titik rawan rusak berat. Informasi dari lapangan, ada dua titik lokasi genangan yang cukup parah, yakni di Desa Pararapak dan Desa Lembeng. Kedua wilayah ini berada di jalur vital penghubung antarwilayah dan menjadi tantangan tersendiri bagi aktivitas logistik dan mobilitas masyarakat.

Baca Juga :  Dampak Penyegelan Lahan Sawit oleh Satgas, Pekerja Terancam Kehilangan Nafkah!

 

Menyikapi bencana banjir yang terjadi saat ini, status tanggap darurat bencana banjir akhirnya diumumkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan (Barsel). Bencana banjir tersebut mengakibatkan 44 desa dan 7 kelurahan terendam.

 

Bupati Barsel Eddy Raya Samsuri melalui Wakil Bupati Barsel Khristanto Yudha mengatakan, pihaknya bergerak cepat memutusan untuk menetapkan status darurat bencana banjir, karena wilayah yang terendam meliput 44 desa, 7 kelurahan, dan diperkirakan 77 ribu jiwa terdampak.

 

“Kami putuskan menaikkan status menjadi tanggap darurat banjir. Kami akan menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT). Karena itu, proses pendistribusian akan dilakukan secepatnya bersama dinas sosial, BPBD, dan pihak terkait, mereka akan turun langsung mendistribusikan,” ucapnya.

 

 

Empat Kabupaten Terdampak Banjir

 

Saat ini, banjir telah merendam empat kabupaten, yakni Barito Selatan, Barito Utara, Murung Raya, dan Katingan.

 

Data resmi Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) per 21 April 2025, tercatat total 43.435 kepala keluarga (KK) atau 133.856 jiwa terdampak bencana alam ini. Dari jumlah tersebut, ratusan jiwa mengungsi, dan puluhan ribu rumah serta fasilitas umum terendam.

Baca Juga :  Korupsi Dana Desa, Mantan Kades Kerabu Dibui

 

Kepala Pelaksana BPB-PK Kalteng Ahmad Toyib menyebut, Kabupaten Barito Selatan merupakan wilayah dengan kondisi terparah dan durasi banjir terpanjang. “Barito Selatan dan Barito Utara merupakan dua kabupaten dengan wilayah terdampak paling luas,” ucapnya, Selasa (22/4/2025).

 

Menanggapi bencana ini, lanjut Toyib, Pemprov Kalteng segera mengerahkan Tim Reaksi Cepat untuk melakukan verifikasi lapangan, pemantauan debit air, serta pengumpulan data kerusakan dan kebutuhan warga terdampak.

 

“Pemprov terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten dan asisten terkait langkah-langkah penanganan bencana,” tandasnya. (ovi/ena/ce/ram)

 

DATA JIWA DAN FASILITAS TERDAMPAK BANJIR

 

Barito Selatan 

  • Enam kecamatan dan 48 desa/kelurahan.
  • 300 KK atau 70.219 jiwa terdampak
  • 129 unit rumah dan 9.615 fasilitas umum terendam

 

Barito Utara 

  • Tujuh kecamatan dan 46 desa/kelurahan
  • 224 KK atau 47.631 jiwa terdampak
  • 796 unit rumah dan 212 fasilitas umum terendam

 

Murung Raya

  • Tujuh kecamatan dan 53 desa/kelurahan
  • 911 KK atau 16.006 jiwa terdampak
  • 844 rumah dan 98 fasilitas umum terendam

BUNTOK – Genangan air setinggi pinggang orang dewasa menyapu jalan utama trans Kalimantan yang menghubungkan Buntok dan Palangka Raya, tepatnya di wilayah Desa Lembeng, Selasa (22/4/2025). Banjir yang meluas sejak dini hari itu menghambat lalu lintas keluar masuk Kabupaten Barito Selatan (Barsel), memaksa pengendara mencari jalan alternatif untuk melintas.

 

Sepanjang hari, antrean kendaraan tampak mengular. Pengendara sepeda motor pasrah. Sebagian pengendara memutuskan putar balik. Sementara, pengendara lainnya memanfaatkan jasa warga setempat yang menyediakan gerobak dorong untuk menyeberangi genangan. Inisiatif warga ini menjadi solusi dadakan bagi mereka yang tetap nekat melanjutkan perjalanan.

 

Sementara itu, petugas gabungan dari BPBD Barsel, Damkar, Satpol PP, Dishub, serta TNI-Polri tampak bersiaga di lokasi. Mereka membantu mengatur arus lalu lintas dan memberikan panduan kepada pengendara yang hendak melintasi area banjir.

 

“Kami imbau truk bermuatan berat untuk tidak melintas dulu. Lubang jalan tertutup air cukup dalam, sangat berisiko,” kata salah satu petugas di lokasi.

 

Sedangkan kendaraan minibus, jalur masih memungkinkan dilalui dengan pendampingan petugas, ekstra hati-hati, terutama saat melintasi titik rawan rusak berat. Informasi dari lapangan, ada dua titik lokasi genangan yang cukup parah, yakni di Desa Pararapak dan Desa Lembeng. Kedua wilayah ini berada di jalur vital penghubung antarwilayah dan menjadi tantangan tersendiri bagi aktivitas logistik dan mobilitas masyarakat.

Baca Juga :  Dampak Penyegelan Lahan Sawit oleh Satgas, Pekerja Terancam Kehilangan Nafkah!

 

Menyikapi bencana banjir yang terjadi saat ini, status tanggap darurat bencana banjir akhirnya diumumkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan (Barsel). Bencana banjir tersebut mengakibatkan 44 desa dan 7 kelurahan terendam.

 

Bupati Barsel Eddy Raya Samsuri melalui Wakil Bupati Barsel Khristanto Yudha mengatakan, pihaknya bergerak cepat memutusan untuk menetapkan status darurat bencana banjir, karena wilayah yang terendam meliput 44 desa, 7 kelurahan, dan diperkirakan 77 ribu jiwa terdampak.

 

“Kami putuskan menaikkan status menjadi tanggap darurat banjir. Kami akan menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT). Karena itu, proses pendistribusian akan dilakukan secepatnya bersama dinas sosial, BPBD, dan pihak terkait, mereka akan turun langsung mendistribusikan,” ucapnya.

 

 

Empat Kabupaten Terdampak Banjir

 

Saat ini, banjir telah merendam empat kabupaten, yakni Barito Selatan, Barito Utara, Murung Raya, dan Katingan.

 

Data resmi Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) per 21 April 2025, tercatat total 43.435 kepala keluarga (KK) atau 133.856 jiwa terdampak bencana alam ini. Dari jumlah tersebut, ratusan jiwa mengungsi, dan puluhan ribu rumah serta fasilitas umum terendam.

Baca Juga :  Korupsi Dana Desa, Mantan Kades Kerabu Dibui

 

Kepala Pelaksana BPB-PK Kalteng Ahmad Toyib menyebut, Kabupaten Barito Selatan merupakan wilayah dengan kondisi terparah dan durasi banjir terpanjang. “Barito Selatan dan Barito Utara merupakan dua kabupaten dengan wilayah terdampak paling luas,” ucapnya, Selasa (22/4/2025).

 

Menanggapi bencana ini, lanjut Toyib, Pemprov Kalteng segera mengerahkan Tim Reaksi Cepat untuk melakukan verifikasi lapangan, pemantauan debit air, serta pengumpulan data kerusakan dan kebutuhan warga terdampak.

 

“Pemprov terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten dan asisten terkait langkah-langkah penanganan bencana,” tandasnya. (ovi/ena/ce/ram)

 

DATA JIWA DAN FASILITAS TERDAMPAK BANJIR

 

Barito Selatan 

  • Enam kecamatan dan 48 desa/kelurahan.
  • 300 KK atau 70.219 jiwa terdampak
  • 129 unit rumah dan 9.615 fasilitas umum terendam

 

Barito Utara 

  • Tujuh kecamatan dan 46 desa/kelurahan
  • 224 KK atau 47.631 jiwa terdampak
  • 796 unit rumah dan 212 fasilitas umum terendam

 

Murung Raya

  • Tujuh kecamatan dan 53 desa/kelurahan
  • 911 KK atau 16.006 jiwa terdampak
  • 844 rumah dan 98 fasilitas umum terendam

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/