Sabtu, Desember 28, 2024
32.3 C
Palangkaraya

Menjelang Nataru, Beberapa Bahan Pokok Melonjak, Termasuk Cabai

PALANGKA RAYA–Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga sejumlah bahan pokok, khususnya cabai, mengalami lonjakan signifikan di Pasar Besar Palangka Raya. Kenaikan ini seolah menjadi tren tahunan yang kembali dirasakan masyarakat.

Rahmawati, salah satu pedagang cabai di Pasar Besar Palangka Raya, mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai mulai terasa dua hari sebelum Natal.

“Sebenarnya, tanda-tanda kenaikan harga sudah terlihat sebelumnya. Namun, sekarang kenaikan ini lebih terasa,” ucapnya, Senin (23/12).

Dirinya menjelaskan bahwa harga cabai rawit saat ini mencapai Rp65 ribu per kilogram, naik dari Rp55 ribu per kilogram sebelumnya. Sementara itu, cabai keriting melonjak dari Rp35 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram. Cabai rawit mentah yang sebelumnya dihargai Rp40 ribu kini mencapai Rp50 ribu per kilogram. Ia juga menambahkan bahwa stok cabai besar merah dan hijau semakin menipis, bahkan di tokonya hanya tersisa stok terakhir yang dijual dengan harga Rp60 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Ugal-ugalan, Tabrak Polisi, Lima Remaja Diangkut

Menurutnya, selain faktor perayaan hari besar, kondisi cuaca yang cenderung hujan turut berkontribusi terhadap kenaikan harga. Pasokan cabai dari daerah penghasil menjadi terganggu, menyebabkan stok berkurang.

Hal senada disampaikan Nina, pedagang cabai lainnya yang mendatangkan cabai dari Kalimantan Selatan.

“Kami juga merasakan dampak kenaikan harga ini. Cabai hijau besar juga stoknya menipis. Ini stok terakhir. Harapannya, stok cabai tetap ada dan tidak kosong agar harga bisa kembali normal,” ujar Nina.

Kenaikan harga ini pun dirasakan oleh masyarakat, yakni Elis, seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja untuk persiapan Natal.

“Mau tidak mau kami membeli dengan harga sekarang, karena cabai itu bahan penting. Apalagi keluarga saya suka makanan pedas,” ungkap Elis.

Baca Juga :  Wagub Menyerahkan Hewan Kurban di Pulpis, Cegah Kerumunan, Panitia Diminta Bagi Langsung Daging ke Masyarakat

Ia berharap pemerintah dapat mengupayakan stabilisasi harga agar tidak terus meningkat.

Di sisi lain, Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Hadriansyah, menyatakan bahwa kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru terjadi akibat meningkatnya permintaan.

“Kami terus berkoordinasi dengan Bulog dan para distributor untuk menjaga stabilitas stok. Sidak pasar juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya penimbunan, serta menggelar operasi pasar guna menjaga ketahanan pangan,” jelasnya.

Hadriansyah menambahkan bahwa pemerintah akan terus memantau perkembangan harga di pasar dan berupaya memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. (ovi/ala)

PALANGKA RAYA–Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga sejumlah bahan pokok, khususnya cabai, mengalami lonjakan signifikan di Pasar Besar Palangka Raya. Kenaikan ini seolah menjadi tren tahunan yang kembali dirasakan masyarakat.

Rahmawati, salah satu pedagang cabai di Pasar Besar Palangka Raya, mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai mulai terasa dua hari sebelum Natal.

“Sebenarnya, tanda-tanda kenaikan harga sudah terlihat sebelumnya. Namun, sekarang kenaikan ini lebih terasa,” ucapnya, Senin (23/12).

Dirinya menjelaskan bahwa harga cabai rawit saat ini mencapai Rp65 ribu per kilogram, naik dari Rp55 ribu per kilogram sebelumnya. Sementara itu, cabai keriting melonjak dari Rp35 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram. Cabai rawit mentah yang sebelumnya dihargai Rp40 ribu kini mencapai Rp50 ribu per kilogram. Ia juga menambahkan bahwa stok cabai besar merah dan hijau semakin menipis, bahkan di tokonya hanya tersisa stok terakhir yang dijual dengan harga Rp60 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Ugal-ugalan, Tabrak Polisi, Lima Remaja Diangkut

Menurutnya, selain faktor perayaan hari besar, kondisi cuaca yang cenderung hujan turut berkontribusi terhadap kenaikan harga. Pasokan cabai dari daerah penghasil menjadi terganggu, menyebabkan stok berkurang.

Hal senada disampaikan Nina, pedagang cabai lainnya yang mendatangkan cabai dari Kalimantan Selatan.

“Kami juga merasakan dampak kenaikan harga ini. Cabai hijau besar juga stoknya menipis. Ini stok terakhir. Harapannya, stok cabai tetap ada dan tidak kosong agar harga bisa kembali normal,” ujar Nina.

Kenaikan harga ini pun dirasakan oleh masyarakat, yakni Elis, seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja untuk persiapan Natal.

“Mau tidak mau kami membeli dengan harga sekarang, karena cabai itu bahan penting. Apalagi keluarga saya suka makanan pedas,” ungkap Elis.

Baca Juga :  Wagub Menyerahkan Hewan Kurban di Pulpis, Cegah Kerumunan, Panitia Diminta Bagi Langsung Daging ke Masyarakat

Ia berharap pemerintah dapat mengupayakan stabilisasi harga agar tidak terus meningkat.

Di sisi lain, Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Hadriansyah, menyatakan bahwa kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru terjadi akibat meningkatnya permintaan.

“Kami terus berkoordinasi dengan Bulog dan para distributor untuk menjaga stabilitas stok. Sidak pasar juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya penimbunan, serta menggelar operasi pasar guna menjaga ketahanan pangan,” jelasnya.

Hadriansyah menambahkan bahwa pemerintah akan terus memantau perkembangan harga di pasar dan berupaya memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. (ovi/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/