PALANGKA RAYA-Menjelang Hari Raya Idul Fitri, geliat ekonomi di Palangka Raya semakin terasa, terutama di sektor penjualan kue kering dan camilan khas Lebaran.
Tingginya permintaan dari masyarakat membuat para pedagang meraup keuntungan berlipat. Bahkan, beberapa jenis kue sudah habis terjual jauh sebelum hari raya tiba.
Dua toko kue di Palangka Raya, yakni Toko Rajawali di Jalan Garuda Induk dan Ria Snack Cake and Cookies di Jalan Tjilik Riwut, mengalami lonjakan pembeli yang signifikan.
Tak hanya dari warga lokal, tetapi juga dari luar kota yang membeli untuk dibawa ke kampung halaman.
Lenny, pemilik Toko Rajawali, mengungkapkan bahwa peningkatan pembeli mulai terasa sejak satu minggu terakhir.
“Saya belum bisa memastikan apakah lebih ramai dari tahun lalu, tapi jelas ada peningkatan. Setiap hari, ratusan orang datang berbelanja di sini,” ujarnya, Kamis (27/3).
Toko Rajawali menjual sekitar 70-80 jenis kue kering dan camilan, dengan mayoritas produk berasal dari Jawa, Banjarmasin, dan Palangka Raya.
Stik balado menjadi produk best seller. Sementara itu untuk jenis makanan yang paling murah adalah kuping gajah yang dibanderol mulai dari Rp4.400 per ons, serta kacang mete yang menjadi camilan termahal. Selain kue, toko ini juga menjual hampers Lebaran dengan harga mulai dari Rp150.000.
Meski omzet meningkat tajam, Lenny mengaku bahwa saat Natal, jumlah pembeli biasanya lebih banyak dibanding Idul Fitri. Namun, ia tetap bersyukur dengan usaha yang sudah dijalankannya selama lebih dari 20 tahun.
“Saya tidak punya keinginan berlebih, hanya ingin menjalani usaha ini dengan rasa syukur,” katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, stok kue sudah dipersiapkan di gudang dengan sistem penyimpanan yang aman.
“Dulu saya pernah membuang banyak makanan karena kondisinya tidak layak jual. Sekarang, kami lebih berhati-hati dalam penyimpanan agar tidak ada yang terbuang sia-sia,” jelasnya.
Meski begitu, Lenny mengaku belum menjual kurma karena masih mencari agen yang tepat.
“Ke depannya, saya ingin mulai menjual kurma, karena banyak pembeli yang mencarinya,” tambahnya.
Disisi lain, Rena, salah satu penjual di Toko Ria Snack Cake and Cookies, mengungkapkan bahwa sejak awal Ramadan, toko mereka sudah kebanjiran pesanan.
“Hampir semua jenis kue yang kami jual laris manis. Tahun ini, kami benar-benar kewalahan karena pembeli lebih banyak dari tahun sebelumnya,” ujarnya.
Toko ini menjual berbagai jenis kue, baik kering maupun basah, termasuk bolu dan lapis legit yang kini tengah digemari masyarakat. Selain itu, mereka juga menjual kurma, namun stoknya sudah habis terjual lebih awal.
“Beberapa camilan dan kue kering juga sudah kosong karena diborong masyarakat,” ungkap Rena.
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, toko ini menyediakan parsel Lebaran dengan harga mulai dari Rp55.000 hingga menyesuaikan budget pembeli.
“Kami buka setiap hari dari jam 07.00 pagi sampai 22.00 malam. Karena permintaan sangat tinggi, stok baru juga cepat habis,” katanya.
Rena mengungkapkan bahwa beberapa pelanggan membeli dalam jumlah banyak bukan hanya untuk konsumsi pribadi, tetapi juga untuk dijual kembali.
Para pembeli di Palangka Raya mengaku senang dengan banyaknya pilihan kue dan camilan yang tersedia, meskipun persaingan untuk mendapatkan stok terbaik cukup ketat.
Siti Azizah, salah seorang pembeli di Toko Rajawali, mengungkapkan bahwa setiap tahun ia selalu membeli kue kering untuk keluarganya.
“Saya langganan di sini karena pilihan kuenya banyak dan rasanya enak. Stik balado favorit saya, setiap tahun pasti beli,” katanya.
Sementara itu, Rafly, warga Palangka Raya yang berbelanja di Ria Snack Cake and Cookies, sengaja datang lebih awal agar tidak kehabisan stok.
“Ini beli kue untuk Lebaran. Beli cemilan dan kue yang sudah ada beberapa di dalam satu wadah. Ini juga sudah banyak stok di rumah,” ujarnya.
Tak hanya menguntungkan bagi para pedagang, tingginya permintaan kue Lebaran juga menjadi bukti bahwa tradisi berbagi dan menyajikan hidangan spesial tetap menjadi bagian penting dalam perayaan Idul Fitri. (ovi)