Ditambahkan Erdiningsih, prosedur selama uji coba ini siswa diantar orang tua dan diturunkan pada tempat yang sudah ditentukan. Kemudian melakukan cuci tangan, yang dilanjutkan dengan cek suhu.
Setelah itu, siswa dipersilahkan masuk ke kelasnya masing-masing dengan tetap memakai masker. “Sebelum masuk kelas kita mengarahkan siswa untuk mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer, jadwal pembelajaran juga diatur sehingga tidak terjadi penumpukan siswa baik saat datang dan pulang sekolah. Dengan adanya simulasi ini para orangtua dan masyarakat dapat melihat, seperti inilah PTM jika nanti dilaksanakan dengan tetap menjalankan prokes yang sangat ketat,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kabid Pembinaan SMP Disdik Palangka Raya Muhamad Aswan mengatakan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan adaptasi kebiasaan baru rencananya akan diterapkan pada Juli 2021 mendatang, untuk itu sekolah diharapkan mempersiapkan diri dalam penanganan protokol kesehatan.
“Untuk sementara ini salah satu sekolah yang sudah mempersiapkan diri terkait kebijakan pembelajaraan tatap muka tahun 2021 adalah SMPN 1 Palangka Raya dan kita tengah melakukan simulasinya,” terang Aswan.
Dengan telah berjalannya simulasi ini, lanjut Aswan, untuk tahapan berikutnya adalah tentang evaluasi seperti apa pelaksaannya apakah sekolah tersebut telah memenuhi syarat sesuai SOP dalam pelaksanaan PTM atau tidak. “Soal PTM Disdik tidak memutuskan sendiri, melainkan ada beberapa instansi yang nantinya turut memberikan penilaian. Misalnya seperti dari tim satgas covid-19,” pungkasnya. (hen/ala/ami)