Senin, Maret 3, 2025
33 C
Palangkaraya

Shakia Berikan Kado Spesial untuk Ibu dengan Hafalan Dua Juz Al-Qur’an

Generasi pecinta Al-Qur’an kali ini adalah Shakia Azahra. Meskipun masih berusia 12 tahun, Shakia baru saja Wisuda Tahfidz yang menandakan dirinya hafal dua juz Al-Qur’an. Dia menjadi angkata ke-2 dari Yayasan Raisa Alya Fakhira.  

 

MUTOHAROH, Palangka Raya

SHAKIA Azahra dikenal dengan sikapnya yang cuek dan dingin, namun siapa sangka dibalik sikapnya itu tersimpan cinta dan kasih sayang yang bagitu besar untuk sang mama. Tanpa banyak bicara, Shakia menyiapkan kejutan berupa hafalan Al-Qur’an untuk sang mama.

Shakia Azahra di mata mama Surtinah merupakan anak dengan karakter yang tidak banyak bicara atau dapat dibilang cuek.

Namun siapa sangka dibalik sikapnya yang dingin, anak yang akrab disapa Kia itu diam-diam mempersiapkan kejutan berubah menghafal dua juz Al-Qur’an.

 

Ketika ditemui oleh Kalteng Pos, Surtinah tak mampu menyembunyikan rasa haru dan bangganya. Ia mengaku tidak mengetahui bahwa putri sulungnya itu telah menghafal dua juz Al-Qur’an, hingga akhirnya mendapat kabar dari para pengajar di Yayasan Raisa Alya Fakhira, tempat Kia belajar.

 

“Alhamdulillah, Umi dapat kejutan dari Kia. Umi sebenarnya kurang tahu dia menghafal itu. Tahu-tahunya dapat informasi dari bunda-bunda yang mengajar di yayasan, bahwa Kia sudah hafal dua juz. Alhamdulillah,” ucap Surtinah dengan haru.

Baca Juga :  Santri Harus Berkontribusi untuk Pembangunan Palangka Raya

 

Sebagai seorang ibu yang sibuk bekerja, Surtinah mengaku sering merasa bersalah karena tidak bisa selalu mendampingi anak-anaknya dalam belajar.

Ia harus mengurus usaha warung, penggilingan daging, serta menjadi agen Elpiji. Namun, Kia justru tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tetap bersemangat dalam menghafal Al-Qur’an.

 

“Mohon maaf, Umi ini sebenarnya nggak terlalu ikut ngajarin anak, tahu-tahunya sudah dua juz, alhamdulillah. Mungkin doa-doa Umi yang banyak kurangnya, Allah kabulkan lewat Kia. Umi bersyukur sekali. Kia ini memang semangat kalau soal mengaji,” lanjutnya.

 

Kia sudah belajar di Yayasan Raisa Alya Fakhira sejak pertama kali Rumah Belajar dan Bermain Islami (RBBI) ini dibuka, sekitar empat tahun lalu. Meskipun di rumah sering menghadapi gangguan dari adik-adiknya yang masih kecil, Kia tetap fokus dalam menghafal.

Di usia yang baru 12 tahun itu, ia membagikan memilih waktunya pagi untuk bersekolah formal dan waktu sore dan malam hari digunakan untuk menghafal, kemudian mengulanginya agar tidak lupa. Baginya, menghafal bukanlah beban, melainkan sesuatu yang dilakukan dengan senang hati.

“Senang aja menghafal karena memang suka, dan memang mau ngasih kejutan untuk Mama,” kata Kia sembari menahan air mata.

Selain menghafal Al-Qur’an, Kia juga menyukai pelajaran Al-Qur’an dan Hadis. Ia merasa semakin termotivasi karena ingin mengikuti jejak Ketua Yayasan Raisa Alya Fakhira, Hj. Meldawati, yang dikenal sebagai sosok perempuan tangguh dan tegas.

Baca Juga :  Ditlantas Polada Kalteng Beri Tali Asih kepada Penjual Gulali

“Mau kaya bunda Meldawati, bunda itu polwan, orangnya hebat dan tegas, ulun  ingin jadi seperti beliau,” ujar Kia.

Mengetahui cita-cita putrinya yang ingin menjadi hafizah sekaligus mengikuti jejak Hj. Meldawati sebagai polwan, Surtinah dengan penuh kasih mendukung sepenuh hati. Ia juga berharap Kia bisa menjadi contoh bagi adik-adiknya.

“Mudah-mudahan gak cuma jadi hafiz, tapi juga bisa menafsirkan hadis, amin, umi akan mendukung terus apa yang Kia suka, apa yang dia cita-citakan, akan Umi usahakan, walaupun mungkin tidak sempurna,” katanya dengan suara lirih namun penuh tekad.

Dengan ketekunan dan niat yang tulus, Kia membuktikan bahwa di balik sikapnya yang cuek, tersimpan ketulusan hati dan dedikasi yang luar biasa untuk sang mama. Perjalanan Kia dalam menghafal Al-Qur’an masih panjang.

Namun, dengan semangat yang ia miliki serta dukungan penuh dari sang mama, harapan Kia untuk menjadi hafizah dan meniti karier seperti sosok yang ia kagumi bukanlah hal yang mustahil.

 

“Semoga Kia terus diberi kemudahan dalam menghafal dan bisa mencapai cita-citanya. Amin,” ujar Surtinah dengan penuh harap. (bersambung/ala)

 

Generasi pecinta Al-Qur’an kali ini adalah Shakia Azahra. Meskipun masih berusia 12 tahun, Shakia baru saja Wisuda Tahfidz yang menandakan dirinya hafal dua juz Al-Qur’an. Dia menjadi angkata ke-2 dari Yayasan Raisa Alya Fakhira.  

 

MUTOHAROH, Palangka Raya

SHAKIA Azahra dikenal dengan sikapnya yang cuek dan dingin, namun siapa sangka dibalik sikapnya itu tersimpan cinta dan kasih sayang yang bagitu besar untuk sang mama. Tanpa banyak bicara, Shakia menyiapkan kejutan berupa hafalan Al-Qur’an untuk sang mama.

Shakia Azahra di mata mama Surtinah merupakan anak dengan karakter yang tidak banyak bicara atau dapat dibilang cuek.

Namun siapa sangka dibalik sikapnya yang dingin, anak yang akrab disapa Kia itu diam-diam mempersiapkan kejutan berubah menghafal dua juz Al-Qur’an.

 

Ketika ditemui oleh Kalteng Pos, Surtinah tak mampu menyembunyikan rasa haru dan bangganya. Ia mengaku tidak mengetahui bahwa putri sulungnya itu telah menghafal dua juz Al-Qur’an, hingga akhirnya mendapat kabar dari para pengajar di Yayasan Raisa Alya Fakhira, tempat Kia belajar.

 

“Alhamdulillah, Umi dapat kejutan dari Kia. Umi sebenarnya kurang tahu dia menghafal itu. Tahu-tahunya dapat informasi dari bunda-bunda yang mengajar di yayasan, bahwa Kia sudah hafal dua juz. Alhamdulillah,” ucap Surtinah dengan haru.

Baca Juga :  Santri Harus Berkontribusi untuk Pembangunan Palangka Raya

 

Sebagai seorang ibu yang sibuk bekerja, Surtinah mengaku sering merasa bersalah karena tidak bisa selalu mendampingi anak-anaknya dalam belajar.

Ia harus mengurus usaha warung, penggilingan daging, serta menjadi agen Elpiji. Namun, Kia justru tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tetap bersemangat dalam menghafal Al-Qur’an.

 

“Mohon maaf, Umi ini sebenarnya nggak terlalu ikut ngajarin anak, tahu-tahunya sudah dua juz, alhamdulillah. Mungkin doa-doa Umi yang banyak kurangnya, Allah kabulkan lewat Kia. Umi bersyukur sekali. Kia ini memang semangat kalau soal mengaji,” lanjutnya.

 

Kia sudah belajar di Yayasan Raisa Alya Fakhira sejak pertama kali Rumah Belajar dan Bermain Islami (RBBI) ini dibuka, sekitar empat tahun lalu. Meskipun di rumah sering menghadapi gangguan dari adik-adiknya yang masih kecil, Kia tetap fokus dalam menghafal.

Di usia yang baru 12 tahun itu, ia membagikan memilih waktunya pagi untuk bersekolah formal dan waktu sore dan malam hari digunakan untuk menghafal, kemudian mengulanginya agar tidak lupa. Baginya, menghafal bukanlah beban, melainkan sesuatu yang dilakukan dengan senang hati.

“Senang aja menghafal karena memang suka, dan memang mau ngasih kejutan untuk Mama,” kata Kia sembari menahan air mata.

Selain menghafal Al-Qur’an, Kia juga menyukai pelajaran Al-Qur’an dan Hadis. Ia merasa semakin termotivasi karena ingin mengikuti jejak Ketua Yayasan Raisa Alya Fakhira, Hj. Meldawati, yang dikenal sebagai sosok perempuan tangguh dan tegas.

Baca Juga :  Ditlantas Polada Kalteng Beri Tali Asih kepada Penjual Gulali

“Mau kaya bunda Meldawati, bunda itu polwan, orangnya hebat dan tegas, ulun  ingin jadi seperti beliau,” ujar Kia.

Mengetahui cita-cita putrinya yang ingin menjadi hafizah sekaligus mengikuti jejak Hj. Meldawati sebagai polwan, Surtinah dengan penuh kasih mendukung sepenuh hati. Ia juga berharap Kia bisa menjadi contoh bagi adik-adiknya.

“Mudah-mudahan gak cuma jadi hafiz, tapi juga bisa menafsirkan hadis, amin, umi akan mendukung terus apa yang Kia suka, apa yang dia cita-citakan, akan Umi usahakan, walaupun mungkin tidak sempurna,” katanya dengan suara lirih namun penuh tekad.

Dengan ketekunan dan niat yang tulus, Kia membuktikan bahwa di balik sikapnya yang cuek, tersimpan ketulusan hati dan dedikasi yang luar biasa untuk sang mama. Perjalanan Kia dalam menghafal Al-Qur’an masih panjang.

Namun, dengan semangat yang ia miliki serta dukungan penuh dari sang mama, harapan Kia untuk menjadi hafizah dan meniti karier seperti sosok yang ia kagumi bukanlah hal yang mustahil.

 

“Semoga Kia terus diberi kemudahan dalam menghafal dan bisa mencapai cita-citanya. Amin,” ujar Surtinah dengan penuh harap. (bersambung/ala)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/