Proses negosiasi untuk peminjaman lahan itu akhirnya diputuskan. Kai Jungkir setuju jika rumah tersebut dipindahkan dengan syarat segala arsitektur, pondasi, hingga bahan baku tidak boleh ada yang diganti dan dirubah.
“Waktu zaman kolonial hampir berakhir, perusahaan itu ingin memperluas wilayah dengan meminjam lahan. Tapi ada rumah kai jungkir itu. Beliau mau dipindahkan asal harus sama persis dengan rumah awal. Makanya kalau dilihat ada bekas paku di papan itu. Itu bekas pembongkaran,” bebernya.
Kai Jungkir juga dikenal ada keterkaitan dengan kerajaan di Istana Kuning Pangkalan Bun. Kai Jungkir juga dikenal mempunyai karomah. Cerita yang paling terkenal adalah ketika Kai Jungkir mendengar kabar bahwa pasukan Belanda akan melakukan pengeboman di wilayah Kota Sampit.
Usai mendengar kabar itu, Kai Jungkir bergegas ke halaman rumah menunggu pesawat Belanda lewat sembari mengambil ranting dan memutarnya ke atas. Alhasil pasukan Belanda mengurungkan niatnya menurunkan bom karena hanya melihat lautan di wilayah yang hendak di bom.