Kamis, Juli 4, 2024
31.1 C
Palangkaraya

Respons Pj Bupati Ketika Bansos Kemensos Diterima Warga dalam Kondisi Rusak (SUB)

Sidak Gudang Bulog, Pastikan Beras Layak Dikonsumsi

Bantuan sosial (Bansos) beras untuk korban terdampak banjir untuk wilayah Kotawaringin disalurkan Perum Bulog Cabang Pangkalan Bun. Untuk memastikan kondisi cadangan beras pemerintah (CBP), Pj Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Gudang milik Perum Bulog.   

SONY, Pangkalan Bun

GUBERNUR Kalteng H Sugianto Sabran yang menemukan beras tak layak dikonsumsi yang disalurkan Bulog langsung bereaksi. Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini meminta agar bantuan yang bersumber dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI itu segera ditarik, karena sangat tidak layak dikonsumsi.

Menyikapi hal itu, Pj Bupati Kobar Anang Dirjo langsung turun ke lapangan. Melihat langsung kondisi bantuan sosial yang diberikan kepada pengungsi dan warga yang terdampak banjir parah di Kobar. Kamis (3/11), Anang Dirjo masuk langsung ke Gudang Perum Bulog Kantor Cabang Pangkalan Bun.

Berdasarkan temuan di lapangan dan melihat langsung kondisi beras di Gudang. Anang Dirjo memastikan kondisi beras masih baik, belum kedaluwarsa dan layak untuk dikonsumsi. Hal ini terlihat dari tulisan di dalam karung yang menunjukkan bahwa tanggal panen serta label yang diberikan terbilang masih aman dan layak makan. Sehingga tidak benar apabila beras yang diterima para pengungsi adalah beras buruk dan busuk.

“Kami pastikan beras untuk bantuan pengungsi sangat baik dan layak makan. Tidak benar yang dibagikan adalah kondisinya tidak baik, ” kata Pj Bupati Kobar Anang Dirjo ketika melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di Gudang Bulog, Kamis (3/11/2022).

Baca Juga :  Para Penghuni Panti Diajak Berkebun hingga Bermain Musik

Kegiatan ini didampingi dampingi Asisten I Setda Kobar Tengku Ali Syahbana, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Syahruni, Sekretaris Dinas Sosial Sanitro, Kepala Sat Pol PP dan Damkar Kobar Majerum Purni dan diterima oleh Kepala Bulog Sub Drive Pangkalan Bun Joko Prasetyo Afrizal.

Menurutnya,bahwa laporan yang disampaikan Satgas Bencana Kobar menyampaikan bahwa penyaluran bantuan sudah sangat sesuai. Termasuk beras yabg diterima oleh para korban terdampak banjir. Hanya saja ketika berada dilapangan kondisinya berbeda bahwa ditemukan beras dakam keadaan buruk atau tidak sesuai. Setelah ditelusuri ternyata kondisi beras itu baik, tetapi begitu diterima oleg para korban tersiram air.

Akibatnya kondisi beras terlihat sudah tidak baik dan sangat buruk. Apalagi para korban ini memang kondisinya tidak memiliki tempat yang dianggap sesuai pada saat menyimpan beras hasil bantuan. Sehingga mereka meletakkannya tidak tertutup sehingga terkena air.

“Walaupun demikian kalau memang berad itu nantinya ditemukan ada yang busuk atau rusak kami siap menggantinya. Jangan sampai para korban mendapatkan hal-hal yang tidak sesuai,” ujarnya.

Anang menambahkan,keluhan warga yang menerima beras bantuan hanya sedikit saja. Bantuan bagi masyarakat yang terdampak banjir, saat itu dalam kondisi masih hujan dan ada sebagian desa desa yang yerisolir, sehingga penyaluran bantuan pun ada di simpan di bukit. Untjk stok beras yang tersimpan di gudang Bulog untuk cadangan kebencanaan aman, dengan jumlah 125 ton dan 200 ton dalam perjalanan.

Baca Juga :  Banjir, 15 Warga Desa Tumbang Nusa Mengungsi

Sementara itu, Pemimpin Cabang (Pinca) Perum Bulog Cabang Pangkalan Bun Joko Prasetyo Afrizal membenarkan pihaknya merupakan penyalur beras bantuan kepada masyarakat terdampak banjir dari Kemensos RI.

Joko mengakui pihaknya sempat tidak melakukan sortir terhadap beras yang akan dikirim mempertimbangkan waktu yang mendesak, sehingga memaksa mereka untuk mengirimkan beras secepat-cepatnya. Seperti yang dilakukan pihaknya saat akan mengirimkan beras ke Kabupaten Lamandau. Pihaknya tidak sempat melakukan pengecekan, karena kondisi mendesak mereka untuk segera mengirimkan bantuan itu.

“Di Lamandau kemarin karena mendesak, jadi belum sempat kami sortir, langsung disalurkan, nah akhirnya ada warga yang menanyakan mengapa beras itu berdebu,” ungkap Joko kepada Kalteng Pos via telepon, Rabu (2/11).

Dikatakan Joko beras bantuan yang didistribusikan ada kemungkinan terjadi penurunan kualitas selama proses pengangkutan. Seperti kurangnya pengamanan selama pengangkutan, sehingga saat turun hujan, air hujan masuk ke tumpukan beras dan menimbulkan bau tak sedap.

“Mungkin saja ada bau pada beras itu terjadi karena kurang diperhatikan safety-nya selama pengantaran,” ucap Joko.

Joko menyatakan pihaknya siap bertanggung jawab untuk mengganti beras yang tak layak konsumsi dengan beras yang baru. “Langsung kami ganti, kami ganti dengan beras produksi baru,” ucapnya. (*/ala)

Bantuan sosial (Bansos) beras untuk korban terdampak banjir untuk wilayah Kotawaringin disalurkan Perum Bulog Cabang Pangkalan Bun. Untuk memastikan kondisi cadangan beras pemerintah (CBP), Pj Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Gudang milik Perum Bulog.   

SONY, Pangkalan Bun

GUBERNUR Kalteng H Sugianto Sabran yang menemukan beras tak layak dikonsumsi yang disalurkan Bulog langsung bereaksi. Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini meminta agar bantuan yang bersumber dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI itu segera ditarik, karena sangat tidak layak dikonsumsi.

Menyikapi hal itu, Pj Bupati Kobar Anang Dirjo langsung turun ke lapangan. Melihat langsung kondisi bantuan sosial yang diberikan kepada pengungsi dan warga yang terdampak banjir parah di Kobar. Kamis (3/11), Anang Dirjo masuk langsung ke Gudang Perum Bulog Kantor Cabang Pangkalan Bun.

Berdasarkan temuan di lapangan dan melihat langsung kondisi beras di Gudang. Anang Dirjo memastikan kondisi beras masih baik, belum kedaluwarsa dan layak untuk dikonsumsi. Hal ini terlihat dari tulisan di dalam karung yang menunjukkan bahwa tanggal panen serta label yang diberikan terbilang masih aman dan layak makan. Sehingga tidak benar apabila beras yang diterima para pengungsi adalah beras buruk dan busuk.

“Kami pastikan beras untuk bantuan pengungsi sangat baik dan layak makan. Tidak benar yang dibagikan adalah kondisinya tidak baik, ” kata Pj Bupati Kobar Anang Dirjo ketika melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di Gudang Bulog, Kamis (3/11/2022).

Baca Juga :  Para Penghuni Panti Diajak Berkebun hingga Bermain Musik

Kegiatan ini didampingi dampingi Asisten I Setda Kobar Tengku Ali Syahbana, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Syahruni, Sekretaris Dinas Sosial Sanitro, Kepala Sat Pol PP dan Damkar Kobar Majerum Purni dan diterima oleh Kepala Bulog Sub Drive Pangkalan Bun Joko Prasetyo Afrizal.

Menurutnya,bahwa laporan yang disampaikan Satgas Bencana Kobar menyampaikan bahwa penyaluran bantuan sudah sangat sesuai. Termasuk beras yabg diterima oleh para korban terdampak banjir. Hanya saja ketika berada dilapangan kondisinya berbeda bahwa ditemukan beras dakam keadaan buruk atau tidak sesuai. Setelah ditelusuri ternyata kondisi beras itu baik, tetapi begitu diterima oleg para korban tersiram air.

Akibatnya kondisi beras terlihat sudah tidak baik dan sangat buruk. Apalagi para korban ini memang kondisinya tidak memiliki tempat yang dianggap sesuai pada saat menyimpan beras hasil bantuan. Sehingga mereka meletakkannya tidak tertutup sehingga terkena air.

“Walaupun demikian kalau memang berad itu nantinya ditemukan ada yang busuk atau rusak kami siap menggantinya. Jangan sampai para korban mendapatkan hal-hal yang tidak sesuai,” ujarnya.

Anang menambahkan,keluhan warga yang menerima beras bantuan hanya sedikit saja. Bantuan bagi masyarakat yang terdampak banjir, saat itu dalam kondisi masih hujan dan ada sebagian desa desa yang yerisolir, sehingga penyaluran bantuan pun ada di simpan di bukit. Untjk stok beras yang tersimpan di gudang Bulog untuk cadangan kebencanaan aman, dengan jumlah 125 ton dan 200 ton dalam perjalanan.

Baca Juga :  Banjir, 15 Warga Desa Tumbang Nusa Mengungsi

Sementara itu, Pemimpin Cabang (Pinca) Perum Bulog Cabang Pangkalan Bun Joko Prasetyo Afrizal membenarkan pihaknya merupakan penyalur beras bantuan kepada masyarakat terdampak banjir dari Kemensos RI.

Joko mengakui pihaknya sempat tidak melakukan sortir terhadap beras yang akan dikirim mempertimbangkan waktu yang mendesak, sehingga memaksa mereka untuk mengirimkan beras secepat-cepatnya. Seperti yang dilakukan pihaknya saat akan mengirimkan beras ke Kabupaten Lamandau. Pihaknya tidak sempat melakukan pengecekan, karena kondisi mendesak mereka untuk segera mengirimkan bantuan itu.

“Di Lamandau kemarin karena mendesak, jadi belum sempat kami sortir, langsung disalurkan, nah akhirnya ada warga yang menanyakan mengapa beras itu berdebu,” ungkap Joko kepada Kalteng Pos via telepon, Rabu (2/11).

Dikatakan Joko beras bantuan yang didistribusikan ada kemungkinan terjadi penurunan kualitas selama proses pengangkutan. Seperti kurangnya pengamanan selama pengangkutan, sehingga saat turun hujan, air hujan masuk ke tumpukan beras dan menimbulkan bau tak sedap.

“Mungkin saja ada bau pada beras itu terjadi karena kurang diperhatikan safety-nya selama pengantaran,” ucap Joko.

Joko menyatakan pihaknya siap bertanggung jawab untuk mengganti beras yang tak layak konsumsi dengan beras yang baru. “Langsung kami ganti, kami ganti dengan beras produksi baru,” ucapnya. (*/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/