Namun, yang pasti, tempat memiliki 7 tingkat itu diyakini sangat kental kepercayaan berhubungan dengan langit ke-7.
“Meski kita sedang menggaungkan desa wisata dan administrasinya, ada beberapa lokasi yang memang cagar budaya dan belum saatnya untuk publik,” ucap Seger di sela menemani rombongan antre mandi di rumahnya.
Pukul 22.00 Wib, Pemain Gong dan Perkusi Bellacoustic Indonesia Pandji sempat menuturkan tentang kegiatan Sanggar Tut Wuri Handayani yang dibina Jimy O Andin, sedang dalam rangkaian produksi sejumlah karya dengan tema 37 Tahun Berkarya.
Hingga esok harinya, sulit berpindah dari rangkaian angka 7. Perjalanan dimulai pukul 09.00 WIB dari jantung katulistiwa Desa Tumbang Olong 2 ke Puruk Cahu. Estafet ke Palangka Raya hingga sampai rumah masing-masing sekitar pukul 06.00 WIB.
Skenario perjalanan diagendakan Disbudparpora Murung Raya selama 10 hari, disepakati dan disiapkan selesai 5 hari, akhirnya terlaksana selama 7 hari.
Meski begitu, di balik semua kejadian dan pengalaman selama perjalanan, sang kepala rombongan Jimy Oktolongere Andin atau El Nazer Sarajan Ganap (Ontun Bahi/Kaju), berpesan bahwa seni dan budaya adalah ibadah.
“Perjalanan setelah ini akan panjang. Tak berhenti di sini. Bagi kami, ini seperti napak tilas keluarga, nenek moyang dan leluhur. Ini bukan perjalanan biasa,” tutupnya. (abe/*)