Di tengah Kota Palangka Raya, berdiri salah satu sekolah dengan sejarah panjang dan perjuangan besar, Sekolah Menengah Atas (SMA) Garuda. Sekolah swasta yang berlokasi di Jalan Lele III Nomor 48 ini telah hadir sejak 1980-an untuk memberikan akses pendidikan kepada masyarakat sekitar, terutama kalangan menengah ke bawah. Meski bukan sekolah elite, tetapi SMA Garuda mengusung cita-cita besar untuk mencetak generasi unggul.
NOVIA NADYA CLAUDIA, Palangka Raya
SMA Garuda yang awalnya hanyalah sebuah bangunan kayu sederhana, merupakan sekolah yang telah menjadi saksi perjalanan waktu. Meski tak sebesar sekolah-sekolah lain, tetapi tekad dan semangat mencetak generasi yang berguna bagi bangsa dan negara selalu kuat, laksana sayap Garuda yang perkasa.
Ketua Yayasan Gotong Royong Keluarga Bersama (Yagorkeb), Lilinda SH, mengisahkan perjalanan sekolah ini dengan penuh bangga. Awalnya, bangunan sekolah hanya berkonstruksi kayu sederhana. Namun, bantuan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 2017 lalu, telah mengubah tampang sekolah ini melalui sejumlah renovasi, termasuk lima ruang belajar. Namun, ada satu ruangan yang masih mempertahankan bangunan awal dan kini dijadikan ruang guru. Bangunan dari kayu itu mewakili perjuangan mereka di masa lalu.
Meski fasilitas makin memadai, jumlah siswa justru terus menurun. Dari 150 siswa di masa kejayaannya, kini tercatat hanya 37 siswa yang belajar di sekolah ini. Sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu.
“Dulu pembelajaran dimulai siang hari, tetapi sekarang sudah menyesuaikan dari pagi. Kami ingin tetap membantu masyarakat mendapatkan pendidikan yang layak,” ucapnya kepada Kalteng Pos, Jumat (17/1).
Lilinda mengakui tantangan besar bagi sekolah ini adalah bersaing dengan sekolah-sekolah negeri. Sebagai sekolah swasta, pendanaan sepenuhnya bergantung pada yayasan dan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dari pemerintah. Namun, semangat guru-guru di sini tidak surut. Sebanyak 23 tenaga pengajar, termasuk delapan pegawai negeri sipil (PNS) dan beberapa PPPK yang nantinya akan berpindah ke sekolah negeri, tetap berjuang memberikan pelayanan terbaik.
Baru-baru ini, SMA Garuda mendapat dukungan dalam bentuk program nasioanal Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto. Program ini menjadi oase di tengah kesulitan para siswa.
“Banyak anak yang tidak memiliki uang jajan, bahkan jarang mendapat makanan bergizi. Dengan adanya program ini, mereka bisa makan dengan baik di sekolah,” ucap Lilinda dengan mata berkaca-kaca.
Selain itu, sekolah ini juga memiliki ruang komputer yang dilengkapi perangkat yang mendukung pembelajaran berbasis teknologi. Itu merupakan bantuan pemerintah.
Meski tergolong sekolah kecil, SMA Garuda telah melahirkan banyak alumni berprestasi. Salah satunya merupakan kepala daerah berpengaruh. Ia adalah Dr. H. M. Riban Satia, S.Sos., M.Si., Wali Kota Palangka Raya yang menjabat selama dua periode (2008–2013 dan 2013-2018). Riban Satia tetap menjalin hubungan erat dengan almamaternya. Ia sering hadir pada peringatan ulang tahun sekolah dan mengusulkan berbagai bantuan saat masih menjabat kepala daerah.
“Dulu halaman sekolah kami sering tergenang air. Berkat bantuan dan usulan dari Pak Riban, kini halaman sekolah sudah ditimbun dan tidak lagi mengganggu aktivitas belajar mengajar,” ungkap Lilinda.
Selain itu, ada juga alumni yang sukses di bidang olahraga dan seni, bahkan hingga ke luar negeri. Atlet dayung dan seniman lokal yang belajar di SMA Garuda telah membuktikan bahwa prestasi bisa diraih, meski mengenyam pendidikan di sekolah tak terkenal.
Melihat kondisi sekolah yang masih membutuhkan perhatian, Lilinda berharap ada tambahan fasilitas, seperti kipas angin di kelas dan LCD untuk menunjang pembelajaran.
“Semoga siswa-siswi kami menjadi Burung Garuda yang perkasa. Mereka bisa terbang tinggi, tetapi tetap terarah untuk mencapai tujuan hidup mereka masing-masing,” tutupnya dengan haru.
SMA Garuda mungkin kecil, tetapi semangat mereka begitu besar. Dengan dukungan dari berbagai pihak, sekolah ini terus berupaya memberikan yang terbaik untuk siswa-siswanya, mencetak generasi yang mampu membawa perubahan bagi masyarakat, bangsa, dan negara. (*/ce/ala)