Bagaimana kabar dari cabang Dayung? Masih Benyem…! Kado istimewa justru datang dari Cabang Atletik. Eko Rimbawan tampil maksimal pada nomor paling bergengsi yakni sprint atau jarak 100 meter dengan medali perunggu.
Ketika Dayung juga belum memberi kabar baiknya.Cabang Catur juga membuat kejutan istimewa. Bersaing ketat dengan atlet Nasional pecatur putri Kalteng Regita Desyari akhirnya memetik dua perunggu setelah Chelsea Monika (Kaltim) dan Irene Kharisma Sukandar (Jabar).
Baru pada penghujung pekan itu Dayung mengirim kabar baik. Medali dua tambahan perak dari Perahu Naga atau Tradisional Boat Race (TBR) jarak 500 Meter dan 1.000 meter putra pada keesokan harinya.
Bahkan pada nomor yang sama untuk jarak 200 Meter juga tetap berada diurutan kedua. Perak lagi. Hasil yang sama diraih sprinter Eko Rimbawan 200 meter sprint. Eko hanya kalah dari atlet Dunia asal NTB, yakni Lalu Mohamad Zohri.
Perunggu sudah. Perak sudah. Medali Emas lah yang ditunggu-tunggu. Berharap-harap cemas. Dukungan dan doa seluruh warga Kalteng bertalu-talu di media massa juga media sosial, saatnya medali emas.
Tidak sedikit juga bersiap-siap menjadikan momentum minus emas itu sebagai alasannya untuk menyalahkan. Dan PON Papua juga hampir tuntas. Kog masih belum juga dapat medali emas? Waduh.. bisa boncos nih?
Tiga hari menjelang upacara penutupan PON, tepatnya Selasa (12/10) tim Kalteng masih menyisakan harapan pada Cabang Dayung dan Catur. Masih adakah harapan? Tapi sangat-sangat berat.
Secara khusus Dayung yang berhadapan dengan Jawa Barat (Juara Umum) dan mendominasi cabang Dayung. Bahkan kerap kali berhadapan dengan Jabar di Venue Dayung Teluk Youtefa Jayapura; kita selalu kalah.