Minggu, Oktober 6, 2024
23.3 C
Palangkaraya

Rafa Firjatullah, Pecatur Mura yang Mengharumkan Nama Bangsa (2/selesai)

Bulan Depan, Wakili Indonesia pada Event se-Asia

“Biasanya untuk meraih juara tingkat nasional itu terlebih dahulu mengikuti perlombaan tiga sampai empat kali, tapi Rafa tidak, dua kali bertanding sudah bisa meraih juara,” sebutnya.

Atas raihannya ini, Rafa dipanggil PB Percasi untuk mewakili Indonesia pada gelaran kejuaraan catur se-Asia, Asian Youth Chess Championship (AYCC), yang dilaksanakan dari tanggal 13 sampai 21 Oktober 2022 di Bali. Rafa akan bermain di kelompok umur (KU) 12 tahun. Mempersiapkan ini, Rafa terlebih dahulu mengikuti try out seperti yang sudah dilaksanakan pada 4 September lalu, yakni mengikuti Malaysian Chess Festival dengan gelaran kompetisi Age Group Chess Championship KU 12. Pada 10-14 September Rafa mengikuti turnamen catur Jafpa Chess Festival 2022 di Jakarta dan meraih peringkat sembilan pada KU 14 tahun dengan jumlah peserta 43 orang. Sekda Kalteng Nuryakin dan Kepala Disdik Kalteng Achmad Syaifudi mengapresiasi Rafa dengan memberikan bantuan uang pembinaan.

“Selain itu kami terus memberikan pelatihan-pelatihan, selama ini pelatihan dilaksanakan di Pondok Catur, tiap hari dengan waktunya pukul 15.00. Selain sore hari, ada tambahan jadwal main malam hari, karena jika ingin hebat bermain catur, harus sering latihan tiap hari, bahkan pecatur hebat pun tetap berlatih delapan jam per hari,” jelas Zainal.

Baca Juga :  Kewalahan Layani Pesanan, Tutup Orderan Lebih Awal

Pihaknya berharap pada gelaran Asia yang akan berlangsung bulan depan Rafa bisa meraih juara pertama agar bisa mengantarkan Rafa pada gelar Fide Master (FM). Apabila pada event Asia ini Rafa bisa meraih gelar FM, maka Rafa punya peluang mengikuti kejuaraan catur dunia berikutnya.

“Saat ini belum ada gelar untuk Rafa, apabila pada Oktober nanti Rafa juara satu, maka dia akan mendapat gelar Fide Master,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Percasi Mura Pahala Budiawan mengatakan, untuk menciptakan pecatur-pecatur hebat, Percasi harus memiliki program. Percasi Mura memiliki program dasar yakni minat bermain catur, dukungan orang tua, peran pelatih, dan peran organisasi.

Untuk menekuni catur, seorang anak tidak boleh dipaksakan. Mesti ada minat dalam diri, sehingg kelak bisa dipoles menjadi seorang pecatur andal. Orang tua pun harus mendukung minat dan bakat anak. Dalam pelaksanaanya, pelatih sangat berperan. Karena jika hanya bermain tanpa memiliki teori dan dibimbing pelatih, hasilnya tidak akan maksimal. Selain itu, peran dan dukungan organisasi juga penting.

Baca Juga :  Mengunjungi Posko Layanan Cepat Emergency Call 112 Kota Kita

“Kami beruntung karena di Mura memiliki pelatih catur yang mumpuni, yakni MN Zainal Arifin yang sudah bergabung dengan Percasi hampir sepuluh tahun, kemudian kami mendapatkan Rafa sebagai aset daerah dan saat ini menjadi aset Indonesia,” tuturnya.

Tidak dapat dibayangkan, lanjutnya, apabila pada gelaran event Asia yang akan dilaksanakan pada Oktober mendatang Rafa mampu meraih Fide Master, maka anak laki-laki yang masih  duduk di bangku SD ini bisa tour Eropa, mengikuti kejuaraan-kejuaraan catur dunia.

“Jika Oktober nanti berhasil, Rafa akan naik ke kelas dunia. Ini anak emas dari Kota Emas. Harapan kami, kelak ada Rafa-Rafa yang lain dari Mura, karena selain memiliki Pondok Catur, Mura juga memiliki Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA), satu-satunya di Kalteng, dan merupakan cabang dari Jakarta,” pungkasnya. (*/ce/ala)

“Biasanya untuk meraih juara tingkat nasional itu terlebih dahulu mengikuti perlombaan tiga sampai empat kali, tapi Rafa tidak, dua kali bertanding sudah bisa meraih juara,” sebutnya.

Atas raihannya ini, Rafa dipanggil PB Percasi untuk mewakili Indonesia pada gelaran kejuaraan catur se-Asia, Asian Youth Chess Championship (AYCC), yang dilaksanakan dari tanggal 13 sampai 21 Oktober 2022 di Bali. Rafa akan bermain di kelompok umur (KU) 12 tahun. Mempersiapkan ini, Rafa terlebih dahulu mengikuti try out seperti yang sudah dilaksanakan pada 4 September lalu, yakni mengikuti Malaysian Chess Festival dengan gelaran kompetisi Age Group Chess Championship KU 12. Pada 10-14 September Rafa mengikuti turnamen catur Jafpa Chess Festival 2022 di Jakarta dan meraih peringkat sembilan pada KU 14 tahun dengan jumlah peserta 43 orang. Sekda Kalteng Nuryakin dan Kepala Disdik Kalteng Achmad Syaifudi mengapresiasi Rafa dengan memberikan bantuan uang pembinaan.

“Selain itu kami terus memberikan pelatihan-pelatihan, selama ini pelatihan dilaksanakan di Pondok Catur, tiap hari dengan waktunya pukul 15.00. Selain sore hari, ada tambahan jadwal main malam hari, karena jika ingin hebat bermain catur, harus sering latihan tiap hari, bahkan pecatur hebat pun tetap berlatih delapan jam per hari,” jelas Zainal.

Baca Juga :  Kewalahan Layani Pesanan, Tutup Orderan Lebih Awal

Pihaknya berharap pada gelaran Asia yang akan berlangsung bulan depan Rafa bisa meraih juara pertama agar bisa mengantarkan Rafa pada gelar Fide Master (FM). Apabila pada event Asia ini Rafa bisa meraih gelar FM, maka Rafa punya peluang mengikuti kejuaraan catur dunia berikutnya.

“Saat ini belum ada gelar untuk Rafa, apabila pada Oktober nanti Rafa juara satu, maka dia akan mendapat gelar Fide Master,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Percasi Mura Pahala Budiawan mengatakan, untuk menciptakan pecatur-pecatur hebat, Percasi harus memiliki program. Percasi Mura memiliki program dasar yakni minat bermain catur, dukungan orang tua, peran pelatih, dan peran organisasi.

Untuk menekuni catur, seorang anak tidak boleh dipaksakan. Mesti ada minat dalam diri, sehingg kelak bisa dipoles menjadi seorang pecatur andal. Orang tua pun harus mendukung minat dan bakat anak. Dalam pelaksanaanya, pelatih sangat berperan. Karena jika hanya bermain tanpa memiliki teori dan dibimbing pelatih, hasilnya tidak akan maksimal. Selain itu, peran dan dukungan organisasi juga penting.

Baca Juga :  Mengunjungi Posko Layanan Cepat Emergency Call 112 Kota Kita

“Kami beruntung karena di Mura memiliki pelatih catur yang mumpuni, yakni MN Zainal Arifin yang sudah bergabung dengan Percasi hampir sepuluh tahun, kemudian kami mendapatkan Rafa sebagai aset daerah dan saat ini menjadi aset Indonesia,” tuturnya.

Tidak dapat dibayangkan, lanjutnya, apabila pada gelaran event Asia yang akan dilaksanakan pada Oktober mendatang Rafa mampu meraih Fide Master, maka anak laki-laki yang masih  duduk di bangku SD ini bisa tour Eropa, mengikuti kejuaraan-kejuaraan catur dunia.

“Jika Oktober nanti berhasil, Rafa akan naik ke kelas dunia. Ini anak emas dari Kota Emas. Harapan kami, kelak ada Rafa-Rafa yang lain dari Mura, karena selain memiliki Pondok Catur, Mura juga memiliki Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA), satu-satunya di Kalteng, dan merupakan cabang dari Jakarta,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/