Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Ketika Bandeng V Menjadi Sampel Penilaian Adipura

Kompleks Terbersih di Kota Cantik, Kelola Sampah Jadi Bernilai Ekonomis

Kompleks Bandeng V menjadi sampel penilaian Adipura untuk Kota Palangka Raya. Warga yang bermukim di kawasan yang masuk wilayah Kelurahan Bukit Tunggal itu dikenal kompak dan sangat peduli dengan kebersihan lingkungan.

AKHMAD DHANI, Palangka Raya

BERTEPATAN dengan momen peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui dinas lingkungan hidup (DLH) melaksanakan sejumlah kegiatan dalam rangka membersihkan lingkungan perkotaan. Salah satunya yakni gerakan bersama masyarakat dalam upaya mengurangi sampah dari sumbernya. Kegiatan ini dipusatkan di kompleks Bandeng V, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Jumat pagi (24/2).

Mengambil tajuk Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat, rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan masyarakat Kota Cantik, khususnya warga kompleks Bandeng V. Visi yang diusung itu mengupayakan agar sebisa mungkin mengolah sampah menjadi menjadi barang bernilai ekonomis sehingga dapat membantu penguatan ekonomi masyarakat.

Kepala DLH Kota Palangka Raya Achmad Zaini mengatakan, kegiatan mengolah sampah ini merupakan puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2023 di Kota Palangka Raya. Selain dilaksanakan gerakan bersama masyarakat dalam upaya pengurangan sampah dari sumbernya di kompleks Bandeng V, juga dilaksanakan peluncuran bank sampah dan penyerahan bantuan timbangan sampah di lokasi perumahan yang juga menjadi salah satu kompleks binaan DLH Kota Palangka Raya.

“Harapan kami tentunya sampah yang ada tiap hari tidak hanya menjadi barang tidak berguna, tapi kita ubah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi, salah satunya dengan mendirikan bank sampah,” kata Zaini kepada wartawan usai kegiatan.

Kompleks Bandeng V merupakan lokasi percontohan kompleks perumahan bersih di Kota Palangka Raya. Kesadaran akan kebersihan lingkungan masyarakat kompleks itu cukup tinggi. Diharapkan daerah lain mencontohi perilaku penghuni kompleks Bandeng V sehingga Kota Palangka Raya dapat meraih predikat Kota Bersih dan layak mendapat penghargaan Adipura.

Baca Juga :  Tradisi Adipura Kobar Terhenti

Demi meraih penghargaan Adipura, penanganan sampah di Kota Cantik harus terus ditingkatkan. Zaini mengklaim progres penanganan sampah di kota ini telah berjalan baik. Terkait kemajuan penanganan sampah, Zaini menyebut tahun ini Kota Palangka Raya berhasil meraih predikat Kota Bersih sehingga layak menerima penghargaan Adipura. “Kota Palangka Raya termasuk di antara ratusan kota di Indonesia yang dilakukan pemantauan dan penilaian Adipura,” beber Zaini.

Selama dua tahun terakhir pihaknya berjuang keras untuk membenahi pengelolaan sampah di ibu kota provinsi ini. Zaini menjelaskan, jika dilihat dari jumlah penduduk dan jumlah sampah yang dihasilkan, Kota Palangka Raya termasuk kategori sedang.

“Kota ini punya kurang lebih 300 ribu penduduk, berarti Palangka Raya ini masih dalam kategori kota sedang, kalau di bawah 200 ribu termasuk kota kecil, 300-500 ribu kota sedang, di atas 500 ribu kota besar,” jelasnya.

Pria bergelar insinyur itu memperkirakan tiap jiwa di Kota Palangka Raya menghasilkan setengah kilo sampah. “Kalau dihitung 300 ribu kali setengah kilo, berarti sampah yang dihasilkan per hari 150 ton, kalau tidak dikelola dengan baik, kota kita akan jadi kotor sekali,” bebernya.

Lebih lanjut Zaini menjelaskan, dalam Undang-Undang (UU) Pengelolaan Sampah dan peraturan daerah disebutkan bahwa pengelolaan sampah terdiri dari dua kegiatan, yakni pengurangan sampah dan pengelolaan sampah. “Kegiatan penanganan sampah khusus dilakukan oleh petugas pemerintah, sementara kegiatan pengelolaan sampah dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat,” tandasnya.

Dipilihnya kompleks Bandeng V sebagai lokasi kegiatan gerakan bersama bersih sampah bukan tanpa alasan. Kompleks ini menjadi salah satu daerah sampel penilaian Adipura. Tak hanya itu, masyarakat kompleks ini juga terkenal dengan kecintaannya terhadap kebersihan lingkungan. Tak heran wilayah ini menjadi langganan pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan bersih sampah.

Baca Juga :  Fairid: Keberhasilan Meraih Adipura Berkat Kerja Keras Semua Pihak

Ketua RW 02/RW 08 Tugiman bersyukur kompleks Bandeng V yang dipimpinnya menjadi contoh kompleks bersih. Bagi Tugiman, keberhasilan kompleksnya menjadi percontohan tidak lepas dari peran serta masyarakat yang begitu mencintai kebersihan.

“Masyarakat di sini sangat akrab dan ramah, sangat menjaga kerukunan, mereka senang bergotong royong, kalau melihat kompleks ini kotor dikit, kami akan ramai-ramai melaksanakan pembersihan kompleks,” bebernya.

Dikatakan Tugiman, sesama warga kompleks biasnaya saling mengingatkan jika ada rumah yang terlihat kotor. Tak heran jika kompleks yang ia pimpin itu menjadi sampel penilaian Adipura. Sempat meraih juara sebagai kompleks bersih. “Dulu kompleks ini kampung hijau, sebelum pandemi waktu ada Adipura, kompleks ini juara satu, karena itulah kami mendapat hadiah alat-alat kebersihan,” tuturnya.

Demi mempertahankan predikat kompleks bersih, Tugiman selaku ketua RT terus berkomitmen bersama warga untuk saling mengingatkan jika terdapat rumah yang kotor agar segera dibersihkan. “Kami terus ingatkan warga, kalau ada lingkungan rumah yang kotor, mari bersihkan bersama-sama,” tandasnya.

Sarjono, salah seorang warga kompleks Bandeng V menyebut, kebiasaan warga kompleks dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan sesuatu yang sangat baik. Dikatakannya, untuk melaksanakan kerja bakti pembersihan kompleks, tidak perlu jauh-jauh hari mengabari atau mengingatkan warga. “Kalau saya, pak RT, dan warga lain sudah keluar rumah sambil membawa alat-alat kebersihan, warga lain akan refleks ikut, jadi membersihkan kompleks itu enggak nunggu disuruh,” tuturnya. (*/ce/ala)

Kompleks Bandeng V menjadi sampel penilaian Adipura untuk Kota Palangka Raya. Warga yang bermukim di kawasan yang masuk wilayah Kelurahan Bukit Tunggal itu dikenal kompak dan sangat peduli dengan kebersihan lingkungan.

AKHMAD DHANI, Palangka Raya

BERTEPATAN dengan momen peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui dinas lingkungan hidup (DLH) melaksanakan sejumlah kegiatan dalam rangka membersihkan lingkungan perkotaan. Salah satunya yakni gerakan bersama masyarakat dalam upaya mengurangi sampah dari sumbernya. Kegiatan ini dipusatkan di kompleks Bandeng V, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Jumat pagi (24/2).

Mengambil tajuk Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat, rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan masyarakat Kota Cantik, khususnya warga kompleks Bandeng V. Visi yang diusung itu mengupayakan agar sebisa mungkin mengolah sampah menjadi menjadi barang bernilai ekonomis sehingga dapat membantu penguatan ekonomi masyarakat.

Kepala DLH Kota Palangka Raya Achmad Zaini mengatakan, kegiatan mengolah sampah ini merupakan puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2023 di Kota Palangka Raya. Selain dilaksanakan gerakan bersama masyarakat dalam upaya pengurangan sampah dari sumbernya di kompleks Bandeng V, juga dilaksanakan peluncuran bank sampah dan penyerahan bantuan timbangan sampah di lokasi perumahan yang juga menjadi salah satu kompleks binaan DLH Kota Palangka Raya.

“Harapan kami tentunya sampah yang ada tiap hari tidak hanya menjadi barang tidak berguna, tapi kita ubah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi, salah satunya dengan mendirikan bank sampah,” kata Zaini kepada wartawan usai kegiatan.

Kompleks Bandeng V merupakan lokasi percontohan kompleks perumahan bersih di Kota Palangka Raya. Kesadaran akan kebersihan lingkungan masyarakat kompleks itu cukup tinggi. Diharapkan daerah lain mencontohi perilaku penghuni kompleks Bandeng V sehingga Kota Palangka Raya dapat meraih predikat Kota Bersih dan layak mendapat penghargaan Adipura.

Baca Juga :  Tradisi Adipura Kobar Terhenti

Demi meraih penghargaan Adipura, penanganan sampah di Kota Cantik harus terus ditingkatkan. Zaini mengklaim progres penanganan sampah di kota ini telah berjalan baik. Terkait kemajuan penanganan sampah, Zaini menyebut tahun ini Kota Palangka Raya berhasil meraih predikat Kota Bersih sehingga layak menerima penghargaan Adipura. “Kota Palangka Raya termasuk di antara ratusan kota di Indonesia yang dilakukan pemantauan dan penilaian Adipura,” beber Zaini.

Selama dua tahun terakhir pihaknya berjuang keras untuk membenahi pengelolaan sampah di ibu kota provinsi ini. Zaini menjelaskan, jika dilihat dari jumlah penduduk dan jumlah sampah yang dihasilkan, Kota Palangka Raya termasuk kategori sedang.

“Kota ini punya kurang lebih 300 ribu penduduk, berarti Palangka Raya ini masih dalam kategori kota sedang, kalau di bawah 200 ribu termasuk kota kecil, 300-500 ribu kota sedang, di atas 500 ribu kota besar,” jelasnya.

Pria bergelar insinyur itu memperkirakan tiap jiwa di Kota Palangka Raya menghasilkan setengah kilo sampah. “Kalau dihitung 300 ribu kali setengah kilo, berarti sampah yang dihasilkan per hari 150 ton, kalau tidak dikelola dengan baik, kota kita akan jadi kotor sekali,” bebernya.

Lebih lanjut Zaini menjelaskan, dalam Undang-Undang (UU) Pengelolaan Sampah dan peraturan daerah disebutkan bahwa pengelolaan sampah terdiri dari dua kegiatan, yakni pengurangan sampah dan pengelolaan sampah. “Kegiatan penanganan sampah khusus dilakukan oleh petugas pemerintah, sementara kegiatan pengelolaan sampah dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat,” tandasnya.

Dipilihnya kompleks Bandeng V sebagai lokasi kegiatan gerakan bersama bersih sampah bukan tanpa alasan. Kompleks ini menjadi salah satu daerah sampel penilaian Adipura. Tak hanya itu, masyarakat kompleks ini juga terkenal dengan kecintaannya terhadap kebersihan lingkungan. Tak heran wilayah ini menjadi langganan pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan bersih sampah.

Baca Juga :  Fairid: Keberhasilan Meraih Adipura Berkat Kerja Keras Semua Pihak

Ketua RW 02/RW 08 Tugiman bersyukur kompleks Bandeng V yang dipimpinnya menjadi contoh kompleks bersih. Bagi Tugiman, keberhasilan kompleksnya menjadi percontohan tidak lepas dari peran serta masyarakat yang begitu mencintai kebersihan.

“Masyarakat di sini sangat akrab dan ramah, sangat menjaga kerukunan, mereka senang bergotong royong, kalau melihat kompleks ini kotor dikit, kami akan ramai-ramai melaksanakan pembersihan kompleks,” bebernya.

Dikatakan Tugiman, sesama warga kompleks biasnaya saling mengingatkan jika ada rumah yang terlihat kotor. Tak heran jika kompleks yang ia pimpin itu menjadi sampel penilaian Adipura. Sempat meraih juara sebagai kompleks bersih. “Dulu kompleks ini kampung hijau, sebelum pandemi waktu ada Adipura, kompleks ini juara satu, karena itulah kami mendapat hadiah alat-alat kebersihan,” tuturnya.

Demi mempertahankan predikat kompleks bersih, Tugiman selaku ketua RT terus berkomitmen bersama warga untuk saling mengingatkan jika terdapat rumah yang kotor agar segera dibersihkan. “Kami terus ingatkan warga, kalau ada lingkungan rumah yang kotor, mari bersihkan bersama-sama,” tandasnya.

Sarjono, salah seorang warga kompleks Bandeng V menyebut, kebiasaan warga kompleks dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan sesuatu yang sangat baik. Dikatakannya, untuk melaksanakan kerja bakti pembersihan kompleks, tidak perlu jauh-jauh hari mengabari atau mengingatkan warga. “Kalau saya, pak RT, dan warga lain sudah keluar rumah sambil membawa alat-alat kebersihan, warga lain akan refleks ikut, jadi membersihkan kompleks itu enggak nunggu disuruh,” tuturnya. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/