Senin, Juli 8, 2024
24.5 C
Palangkaraya

Diikuti Seluruh RT, Kenalkan Beragama Budaya Bangsa

Melihat Semarak Karnaval Peringatan HUT ke-77 RI di Bukti Tunggal

Masih dalam suasana perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, Kelurahan Bukit Tunggal menggelar kegiatan bertajuk karnaval budaya, diikuti perwakilan dari tiap RT/RW. Peserta begitu antusias dan menampilkan kostum-kostum menarik.

AKHMAD DHANI, Palangka Raya

KAMIS sore (25/8) masyarakat dari seluruh RT/RW berkumpul di kompleks Kelurahan Bukit Tunggal. Alhasil Jalan Badak dipadati warga. Sore itu karnaval budaya diadakan. Rutenya dimulai dari halaman kantor kelurahan.

Kegiatan yang digagas oleh Kelurahan Bukit Tunggal ini tidak hanya menunjukkan semangat kemerdekaan, tapi juga mengangkat nilai-nilai budaya. Khususnya budaya dominan dari masing-masing RT/RW. Pawai karnaval ini dimulai dari Jalan Badak, kemudian menuju Jalan Tjilik Riwut, masuk Jalan Hiu Putih, berbelok ke Jalan Rajawali, lalu berakhir di Jalan Badak. 

Masing-masing kontingen membawa mobil yang berjejer menuju Jalan Tjilik Riwut. Ada juga kontingen yang menghidupkan musik dan diikuti jogetan peserta. Salah satu kelompok yang menarik perhatian adalah peserta dari RT 14/RW 09. Menampilkan seni reog dan kuda lumping, dilengkapi bunyi-bunyian musik khas Jawa seperti angklung dan gamelan sebagai pengiring penampilan reog.

Ketua RT 14 Sudjatmiko yang juga menjadi pemimpin rombongan tersebut mengatakan, persiapan hanya dua hari. Namun antusiasme warga begitu tinggi untuk mengikuti karnaval ini.

“Kami cuman melakukan persiapan selama dua hari. Kontingen kami terdiri dari tiga mobil, yang paling depan itu sponsornya, yang tengah itu tugasnya menari kuda lumping, lalau mobil ketiga paling belakang untuk pemukul gamelan. Jalan gitu sambil nari disertai music, biar kena semua unsur budaya ada dan unsur sosialnya ada dari interaksi anggota kontingen,” ucapnya. 

Yang tak kalah menarik adalah peserta dari RT 02/RW 13 Pondok Mekar Sari. Menampilkan hiasan mobil yang antimainstream. Salah satu mobil rombongan mereka dihiasi balutan tripleks bergambar tema kemerdekaan. Di atas mobil itu ada 10 anak mengenakan kaus loreng-loreng khas tentara sembari memegang senjata. Mobil yang menjadi pemimpin rombongan itu dihiasi balutan kain merah putih.

Baca Juga :  Muka Semangka

Kreativitas kelompok ini patut diacungi jempol. Mereka juga menampilkan ciri khas budaya yang dominan di kompleks mereka, yaitu budaya Dayak dan Jawa. Kedua budaya digabung dalam gaya berbusana para peserta kontingen. Rudianto selaku pemimpin rombongan mengatakan, ide kreatif yang mereka tampilkan hari itu merupakan kolaborasi dari warga yang punya antusiasme tinggi untuk ikut berpartisipasi pada acara tersebut. “Ini hasil spontanitas yang melibatkan banyak warga, ada yang bisa melukis, silakan, terciptalah seperti ini,” ucapnya sambil menampilkan mobil yang dihiasi lukisan bertema kemerdekaan. 

“Ini disiapkan selama dua malam, sambil kumpul-kumpul warga, kami bergotong-royong menyiapkan penampilan kami ini. Jadi tidak hanya unsur budaya yang kami tampilkan, tapi juga semangat kemerdekaan yang terwujud dari kerja sama warga, jadi sangat menampilkan marwah 17 Agustus,” ucapnya seraya menyemangati rombongannya. 

Lurah Bukit Tunggal Subhan Noor mengatakan, kegiatan perayaan karnaval ini memang sengaja diadakan beberapa hari setelah peringatan hari kemerdekaan.

“Acara dalam rangka memeriahkan kemerdekaan RI ini diikuti hampir seluruh RT yang ada di Kelurahan Bukit Tunggal, ada 16 RT/RW yang ada di kelurahan ini, jadi kami menunggu acara-acara di RT selesai, baru kami dari kelurahan mengadakan, karena kalau kami barengan melaksanakan, besar kemungkinan pesertanya enggak banyak. Terbukti begitu besar antusiasme warga, tiap RT/RW tidak hanya mengirimkan satu kontingen, tapi bisa dua bahkan sampai tiga,” ucapnya. 

Subhan Noor menyebut ada beragam budaya yang ditampilkan pada karnaval kali ini. Ada budaya Dayak, Jawa, serta suku-suku lainnya.

Baca Juga :  Fokus sebagai Rumah Edukasi, Pengunjung Bisa Makan Buah Gratis

“Mereka ini merayakan pawai dalam rangka HUT ke-77 RI dengan menampilkan budaya dominan di kompleks mereka masing-masing, mereka begitu kreatif, ada yang Dayak, Jawa Tengah, Jawa Timur, berbaur semua mereka di sini, tadinya kami ragu melaksanakan pawai ini, karena khawatir enggak ada peserta, tapi setelah dikonfirmasi kepada tiap RT, malah pesertanya membeludak, walau waktu persiapan singkat, yakni sekitar lima hari, tapi antusisme warga begitu luar biasa,” ucapnya. 

Ia menambahkan, penampilan kontingen peserta akan dinilai oleh empat orang dewan juri yang diundang dari Dinas Pariwisata Kota Palangka Raya. “Pemenang satu akan mendapatkan Rp2.500.000, pemenang kedua Rp2.000.000, pemenang ketiga Rp1.500.000, dan pemenang keempat (harapan satu) dapat Rp1.000.000 plus trofi. Mereka akan dinilai oleh juri dari dinas pariwisata kota berjumlah empat orang,” bebernya. 

Sementara itu, Wali kota Palangka Raya Fairid Naparin membuka langsung pawai kebudayaan itu. Terdapat 20 kontingen yang mengikuti karnaval ini. Namun ada pula RT/RW yang mengirimkan lebih dari satu kontingen. Wali kota menyaksikan langsung penampilan tiap kontingen hingga akhir kegiatan. Apresiasi diberikan orang nomor satu di Palangka Raya ini kepada peserta pawai dan kepada lurah serta camat yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini.

“Saya ucapkan selamat kepada Pak Lurah dan Pak Camat, karena pawai karnaval budaya Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya yang diikuti oleh perwakilan tiap RT/RW dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan berlangsung meriah, alhamdulillah ini menandakan semangat masyarakat, khususnya warga Kelurahan Bukit Tunggal memperingati HUT ke-77 kemerdekaan RI, begitu semarak kegiatan ini, mudah-mudahan ini menjadi motivasi untuk kita semua,” pungkasnya. (*/ce/ala/ko)

Melihat Semarak Karnaval Peringatan HUT ke-77 RI di Bukti Tunggal

Masih dalam suasana perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, Kelurahan Bukit Tunggal menggelar kegiatan bertajuk karnaval budaya, diikuti perwakilan dari tiap RT/RW. Peserta begitu antusias dan menampilkan kostum-kostum menarik.

AKHMAD DHANI, Palangka Raya

KAMIS sore (25/8) masyarakat dari seluruh RT/RW berkumpul di kompleks Kelurahan Bukit Tunggal. Alhasil Jalan Badak dipadati warga. Sore itu karnaval budaya diadakan. Rutenya dimulai dari halaman kantor kelurahan.

Kegiatan yang digagas oleh Kelurahan Bukit Tunggal ini tidak hanya menunjukkan semangat kemerdekaan, tapi juga mengangkat nilai-nilai budaya. Khususnya budaya dominan dari masing-masing RT/RW. Pawai karnaval ini dimulai dari Jalan Badak, kemudian menuju Jalan Tjilik Riwut, masuk Jalan Hiu Putih, berbelok ke Jalan Rajawali, lalu berakhir di Jalan Badak. 

Masing-masing kontingen membawa mobil yang berjejer menuju Jalan Tjilik Riwut. Ada juga kontingen yang menghidupkan musik dan diikuti jogetan peserta. Salah satu kelompok yang menarik perhatian adalah peserta dari RT 14/RW 09. Menampilkan seni reog dan kuda lumping, dilengkapi bunyi-bunyian musik khas Jawa seperti angklung dan gamelan sebagai pengiring penampilan reog.

Ketua RT 14 Sudjatmiko yang juga menjadi pemimpin rombongan tersebut mengatakan, persiapan hanya dua hari. Namun antusiasme warga begitu tinggi untuk mengikuti karnaval ini.

“Kami cuman melakukan persiapan selama dua hari. Kontingen kami terdiri dari tiga mobil, yang paling depan itu sponsornya, yang tengah itu tugasnya menari kuda lumping, lalau mobil ketiga paling belakang untuk pemukul gamelan. Jalan gitu sambil nari disertai music, biar kena semua unsur budaya ada dan unsur sosialnya ada dari interaksi anggota kontingen,” ucapnya. 

Yang tak kalah menarik adalah peserta dari RT 02/RW 13 Pondok Mekar Sari. Menampilkan hiasan mobil yang antimainstream. Salah satu mobil rombongan mereka dihiasi balutan tripleks bergambar tema kemerdekaan. Di atas mobil itu ada 10 anak mengenakan kaus loreng-loreng khas tentara sembari memegang senjata. Mobil yang menjadi pemimpin rombongan itu dihiasi balutan kain merah putih.

Baca Juga :  Muka Semangka

Kreativitas kelompok ini patut diacungi jempol. Mereka juga menampilkan ciri khas budaya yang dominan di kompleks mereka, yaitu budaya Dayak dan Jawa. Kedua budaya digabung dalam gaya berbusana para peserta kontingen. Rudianto selaku pemimpin rombongan mengatakan, ide kreatif yang mereka tampilkan hari itu merupakan kolaborasi dari warga yang punya antusiasme tinggi untuk ikut berpartisipasi pada acara tersebut. “Ini hasil spontanitas yang melibatkan banyak warga, ada yang bisa melukis, silakan, terciptalah seperti ini,” ucapnya sambil menampilkan mobil yang dihiasi lukisan bertema kemerdekaan. 

“Ini disiapkan selama dua malam, sambil kumpul-kumpul warga, kami bergotong-royong menyiapkan penampilan kami ini. Jadi tidak hanya unsur budaya yang kami tampilkan, tapi juga semangat kemerdekaan yang terwujud dari kerja sama warga, jadi sangat menampilkan marwah 17 Agustus,” ucapnya seraya menyemangati rombongannya. 

Lurah Bukit Tunggal Subhan Noor mengatakan, kegiatan perayaan karnaval ini memang sengaja diadakan beberapa hari setelah peringatan hari kemerdekaan.

“Acara dalam rangka memeriahkan kemerdekaan RI ini diikuti hampir seluruh RT yang ada di Kelurahan Bukit Tunggal, ada 16 RT/RW yang ada di kelurahan ini, jadi kami menunggu acara-acara di RT selesai, baru kami dari kelurahan mengadakan, karena kalau kami barengan melaksanakan, besar kemungkinan pesertanya enggak banyak. Terbukti begitu besar antusiasme warga, tiap RT/RW tidak hanya mengirimkan satu kontingen, tapi bisa dua bahkan sampai tiga,” ucapnya. 

Subhan Noor menyebut ada beragam budaya yang ditampilkan pada karnaval kali ini. Ada budaya Dayak, Jawa, serta suku-suku lainnya.

Baca Juga :  Fokus sebagai Rumah Edukasi, Pengunjung Bisa Makan Buah Gratis

“Mereka ini merayakan pawai dalam rangka HUT ke-77 RI dengan menampilkan budaya dominan di kompleks mereka masing-masing, mereka begitu kreatif, ada yang Dayak, Jawa Tengah, Jawa Timur, berbaur semua mereka di sini, tadinya kami ragu melaksanakan pawai ini, karena khawatir enggak ada peserta, tapi setelah dikonfirmasi kepada tiap RT, malah pesertanya membeludak, walau waktu persiapan singkat, yakni sekitar lima hari, tapi antusisme warga begitu luar biasa,” ucapnya. 

Ia menambahkan, penampilan kontingen peserta akan dinilai oleh empat orang dewan juri yang diundang dari Dinas Pariwisata Kota Palangka Raya. “Pemenang satu akan mendapatkan Rp2.500.000, pemenang kedua Rp2.000.000, pemenang ketiga Rp1.500.000, dan pemenang keempat (harapan satu) dapat Rp1.000.000 plus trofi. Mereka akan dinilai oleh juri dari dinas pariwisata kota berjumlah empat orang,” bebernya. 

Sementara itu, Wali kota Palangka Raya Fairid Naparin membuka langsung pawai kebudayaan itu. Terdapat 20 kontingen yang mengikuti karnaval ini. Namun ada pula RT/RW yang mengirimkan lebih dari satu kontingen. Wali kota menyaksikan langsung penampilan tiap kontingen hingga akhir kegiatan. Apresiasi diberikan orang nomor satu di Palangka Raya ini kepada peserta pawai dan kepada lurah serta camat yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini.

“Saya ucapkan selamat kepada Pak Lurah dan Pak Camat, karena pawai karnaval budaya Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya yang diikuti oleh perwakilan tiap RT/RW dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan berlangsung meriah, alhamdulillah ini menandakan semangat masyarakat, khususnya warga Kelurahan Bukit Tunggal memperingati HUT ke-77 kemerdekaan RI, begitu semarak kegiatan ini, mudah-mudahan ini menjadi motivasi untuk kita semua,” pungkasnya. (*/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/