Minggu, November 24, 2024
24.7 C
Palangkaraya

Melihat Pementasan Seni Teatrikal oleh Mahasiswa

Momentum Generasi Muda Mempertahankan Seni dan Budaya

Untuk kedua kalinya, unit kegiatan mahasiswa (UKM) dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) menggelar pementasan seni. Kegiatan bertajuk Sastra Kampus II ini berjudul Tantrum. Pertunjukan seni malam itu berhasil memukau penonton yang hadir.  

 DENAR, Palangka Raya

 PERFORMA spesial mahasiswa UMPR malam itu memukau para penonton yang memadati panggung UPT Taman Budaya Disbudpar Kalteng. Penonton sangat antusias menyaksikan pementasan seni teatrikal yang disutradarai Hanafi sekaligus penata musik. Penampilan seni ini dibawakan oleh empat orang, yakni Zain, Desy, Zudan, dan Windi.

Hanafi mengatakan, Tantrum yang diangkat dalam penampilan seni kali ini menceritakan kisah seorang anak dengan keterbelakangan mental mengendalikan emosi yang bergejolak di tengah hiruk-pikuk masalah kehidupan yang berkecamuk.

“Jadi tiap emosi yang bangkit memilik kesadaran tersendiri, mewakili perasaan berbeda, terpaan masalah demi masalah membuat tiap emosi itu bangkit, maka terciptalah pagelaran seni bertemakan Tantrum Sastra Kampus II ini,” ucap Hanafi.

Baca Juga :  Koreografi Terinspirasi dari Migrasi Ikan Menjelang Kemarau

Dalam kenyataannya, yang bisa diambil dari pertunjukan teaterikal, ini lanjut Hanafi, seiring meningkatkanya jumlah difabel mental dengan ragam faktor dewasa ini, bagaimana seorang manusia sebagai orang yang humanis menjalin interaksi sosial dan partisipasi. Yang tak kalah pentingnya yakni partisipasi dan layanan kesehatan sehingga hak-hak difabel mental dapat terpenuhi.

“Agar semua itu bisa tercapai untuk kaum difabel, maka dengan cara inilah kami bersama rekan-rekan turut dan berpartisipasi dalam mendukung pemberian edukasi kepada masyarakat luas terhadap orang-orang dengan disabilitas mental melalui sebuah pertunjukan yang bernilai edukasi ini,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III UMPR Guntur Satrio Pratomo mewakili rektor mengucapkan terima kasih kepada UKM seni dan teater yang mementaskan Sastra Kampus II yang tak kalah memukau dari Sastra Kampus I. Dikatakan Guntur, kegiatan ini merupakan kerja sama UMPR dengan Disbudpar Kalteng dalam upaya peningkatan wisata dan budaya yang diwujudkan oleh rekan-rekan dari sastra kampus.

Baca Juga :  Semuanya dari Kota, Siap Memberikan yang Terbaik

“Dengan dukungan berbagai pihak, kegiatan ini bisa terselenggara dengan lancar dan meriah, kami berharap kegiatan seperti ini bisa rutin diselenggarakan, apalagi bisa mengangkat nama baik kampus, semoga ke depannya para seniman lebih berinovasi lagi dalam dunia seni,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Disbudpar Kalteng Rosita mengungkapkan, dengan diselenggarakannya Sastra Kampus II ini membuktikan bahwa para pelaku seni di Kota Palangka Raya begitu banyak. Apalagi kesenian ini ditampilkan oleh para mahasiswa yang punya segudang inovasi dna kreativitas.

“Disbudpar sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini, kami siap mewadahi para pelaku seni yang ada di Kalteng, harapan kami dengan pementasan ini makin menambah kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan sehingga bisa mempertahankan itu, terutama oleh generasi muda masa kini,” harapnya. (*/ce/ala)

Untuk kedua kalinya, unit kegiatan mahasiswa (UKM) dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) menggelar pementasan seni. Kegiatan bertajuk Sastra Kampus II ini berjudul Tantrum. Pertunjukan seni malam itu berhasil memukau penonton yang hadir.  

 DENAR, Palangka Raya

 PERFORMA spesial mahasiswa UMPR malam itu memukau para penonton yang memadati panggung UPT Taman Budaya Disbudpar Kalteng. Penonton sangat antusias menyaksikan pementasan seni teatrikal yang disutradarai Hanafi sekaligus penata musik. Penampilan seni ini dibawakan oleh empat orang, yakni Zain, Desy, Zudan, dan Windi.

Hanafi mengatakan, Tantrum yang diangkat dalam penampilan seni kali ini menceritakan kisah seorang anak dengan keterbelakangan mental mengendalikan emosi yang bergejolak di tengah hiruk-pikuk masalah kehidupan yang berkecamuk.

“Jadi tiap emosi yang bangkit memilik kesadaran tersendiri, mewakili perasaan berbeda, terpaan masalah demi masalah membuat tiap emosi itu bangkit, maka terciptalah pagelaran seni bertemakan Tantrum Sastra Kampus II ini,” ucap Hanafi.

Baca Juga :  Koreografi Terinspirasi dari Migrasi Ikan Menjelang Kemarau

Dalam kenyataannya, yang bisa diambil dari pertunjukan teaterikal, ini lanjut Hanafi, seiring meningkatkanya jumlah difabel mental dengan ragam faktor dewasa ini, bagaimana seorang manusia sebagai orang yang humanis menjalin interaksi sosial dan partisipasi. Yang tak kalah pentingnya yakni partisipasi dan layanan kesehatan sehingga hak-hak difabel mental dapat terpenuhi.

“Agar semua itu bisa tercapai untuk kaum difabel, maka dengan cara inilah kami bersama rekan-rekan turut dan berpartisipasi dalam mendukung pemberian edukasi kepada masyarakat luas terhadap orang-orang dengan disabilitas mental melalui sebuah pertunjukan yang bernilai edukasi ini,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III UMPR Guntur Satrio Pratomo mewakili rektor mengucapkan terima kasih kepada UKM seni dan teater yang mementaskan Sastra Kampus II yang tak kalah memukau dari Sastra Kampus I. Dikatakan Guntur, kegiatan ini merupakan kerja sama UMPR dengan Disbudpar Kalteng dalam upaya peningkatan wisata dan budaya yang diwujudkan oleh rekan-rekan dari sastra kampus.

Baca Juga :  Semuanya dari Kota, Siap Memberikan yang Terbaik

“Dengan dukungan berbagai pihak, kegiatan ini bisa terselenggara dengan lancar dan meriah, kami berharap kegiatan seperti ini bisa rutin diselenggarakan, apalagi bisa mengangkat nama baik kampus, semoga ke depannya para seniman lebih berinovasi lagi dalam dunia seni,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Disbudpar Kalteng Rosita mengungkapkan, dengan diselenggarakannya Sastra Kampus II ini membuktikan bahwa para pelaku seni di Kota Palangka Raya begitu banyak. Apalagi kesenian ini ditampilkan oleh para mahasiswa yang punya segudang inovasi dna kreativitas.

“Disbudpar sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini, kami siap mewadahi para pelaku seni yang ada di Kalteng, harapan kami dengan pementasan ini makin menambah kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan sehingga bisa mempertahankan itu, terutama oleh generasi muda masa kini,” harapnya. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/