Di era modern saat ini, tidak sedikit anak muda sukses menghasilkan pundi-pundi rupiah mengandalkan alat komunikasi canggih. Berbagai platform media sosial menjadi wadah utama dalam mempromosikan produk dan jasa untuk menghadirkan keuntungan.
ANISA B WAHDAH, Palangka Raya
MEMILIKI paras cantik dengan tubuh ideal, menjadi modal utama bagi Sintia Anggela untuk memanfaatkan media sosial dengan positif. Baru menginjak kepala dua, Sintia berhasil menjadi panutan bagi banyak teman melalui jejaring sosial.
Sebut saja dia selebgram (selebriti instagram). Wajahnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Palangka Raya di berbagai akun media sosial. Tampil dengan gaya yang pas, mempromosikan produk dan jasa, menjadi kesehariannya di dunia maya.
Tak sedikit perempuan milenial yang mengikuti gaya berpakaian, memakai produk skincare yang ia gunakan hingga mengikuti tips-tips kecantikan yang Sintia bagikan.
“Aku merasa kalau aku itu cantik. Aku memahami potensi diri dan menjual potensi itu,” kata Sintia, saat dibincangi di salah satu kafe di Palangka Raya, Senin (10/3).
Berasal dari Kecamatan Jabiren, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, perempuan yang lahir pada 5 Mei 2004 ini memulai karier sebagai selebgram dan content creator saat masih duduk di bangku SMA. Aktif di gereja dan berbagai kegiatan sekolah, menjadi cikal bakal Sintia dikenal publik.
“Saat itu saya kelas X dan XI SMA, aktif di kegiatan gereja dan organisasi sekolah. Saya kerap membagikan aktivitas sehari-hari di media sosial Instagram, saat itu mulai ada yang mengikuti dan menyukai postingan saya di Instagram,” ucap perempuan 21 tahun ini.
Selalu mengikuti tren yang berkembang dan pintar memperpadukan model pakaian, menjadi kunci utama meningkatkan pengikut dan insight di Instagram. Sekitar satu tahun membuat akun Instagram dengan nama @aitnisssss, pengikutnya tembus di angka delapan ribu.
“Selain membagikan konten keseharian, saya juga suka memposting foto-foto yang fashionable (modis) diiringi dengan lagu-lagu tren, ternyata foto-foto itu FYP (for you page) dan follower meningkat drastis di awal-awal membuat akun,” kata perempuan dengan tinggi 164 sentimeter ini.
Pengikutnya terus bertambah saat ia bersama keluarga pindah ke Ibu Kota Provinsi Kalteng, Kota Palangka Raya pada tahun 2020. Pindah ke ibu kota, menambah peluang Sintia untuk membranding diri di akun media sosialnya.
“Setelah pindah ke Palangka Raya saya merasa banyak peluang untuk saya berkarier di media sosial,” ujar perempuan dengan berat badan 54 kilogram ini.
Memahami adanya peluang, perempuan yang suka berpenampilan modis ini kerap memberikan tips kepada kaum perempuan cara tampil menarik. Ternyata benar, peluang itu ia tangkap dengan cepat kala ada salah satu pemilik toko baju memintanya menjadi seorang model dan mempromosikan produk.
“Sejak masih SMA memang saya sudah banyak mendapat tawaran menjadi model baju dan promosi produk, tetapi memang masih dengan skala kecil,” tegasnya semangat.
Lulus SMA dan melanjutkan pendidikan di Universitas Palangka Raya (UPR), memberikan waktu lebih banyak bagi Sintia untuk mengejar karier sembari mengenyam pendidikan. Kini, Sintia disibukkan dengan kesehariannya sebagai seorang mahasiswi dan juga selebgram.
“Sekarang saya sibuk kuliah, juga bekerja di salah satu klinik kecantikan dan juga menjadi content creator,” ucap mahasiswi semester delapan Jurusan Ekonomi Pembangunan ini.
Bekerja di klinik kecantikan, menjadikan wawasannya tentang kecantikan dan kesehatan kulit semakin bertambah. Selaras dengan hobinya yang suka mencampur dan mencocokkan warna serta model pakaian.
“Memang hobi saya di bidang kecantikan dan penampilan, saya suka membahas soal cara berpenampilan menarik dan dandan yang cantik,” tegas anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Pengikut Sintia akan selalu menanti kedatangannya di live Instagram dan TikTok untuk mendapatkan tips-tips menarik. Cara ini juga menjadi trik bagi Runner UP 1 Duta Pariwisata Kabupaten Pulang Pisau 2024 ini agar pengikut sebelumnya betah dan pengikut baru bertambah.
“Saya punya pengalaman di bidang kecantikan, sehingga saya bisa membagikan tips-tips dasar penggunaan skincare, cara make up atau berpakaian, sehingga pengikut senang dan betah menjadi follower bahkan mendatangkan follower baru,” jelas perempuan yang juga aktif di komunitas Donasi Literasi Kalteng ini.
Untuk harga jasa promosi produk, Sintia membanderol Rp300 ribu untuk konten siap tayang dan Rp800 setiap datang ke pengguna jasa. Kini ia bisa menghasilkan pendapat hingga Rp5 juta setiap bulan.
“Untuk konten setiap bulan paling sedikit mendapat satu job dan paling banyak enam job. Untuk pendapatan paling rendah Rp1 juta dan paling tinggi Rp5 juta per bulan,” jawab Duta Polresta Palangka Raya 2024 ini.
Dalam satu tahun terakhir ini, ada peningkatan cukup drastis baik dari sisi insight maupun pengikut di Instagramnya. Dari 2023 hingga awal 2025, ada peningkatan lebih dari 50 ribu pengikut baru.
“Tahun 2023 pengikut saya di angka 25 ribu, hingga saat ini sudah 69,1 ribu pengikut, didominasi oleh perempuan, kaum milenial dengan pengikut terbanyak dari Jakarta dan Kalimantan,” bebernya.
Tidak berhenti berkarya dan mengambil peluang, ia menilai bahwa potensi berkarier dan berusaha di media sosial cukup menjanjikan. Kini Sintia juga merambah menjadi afiliasi TikTok yang cukup memberikan peluang menambah penghasilan.
“Kalau di Instagram saya dapatkan uang dari promosi, di TikTok saya mendapatkan keuntungan dengan sistem affiliate. Saya informasikan ke pengikut terkait make up, skincare, atau pakaian yang saya gunakan. Kalau ada yang membeli melalui affiliate saya, maka saya dapat fee,” kata pemilik akun TikTok @aitnisssss ini.
“Sudah mulai ada pengikut yang membeli produk melalui affiliate saya, perlahan saya juga sudah mendapatkan penghasilan dari sini,” ucap selebriti TikTok dengan jumlah pengikuti 32 ribu ini.
Melihat potensi ini ia semakin semangat untuk terus berkarya agar bisa hidup mandiri di usia muda. Terlebih, Sintia sudah memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan karier dan bisnis affiliatenya. Meski terkadang muncul rasa malas, tetapi ia berhasil menepisnya dengan menggantungkan mimpi-mimpinya di atas kepala. Ia ingin berkarya dan sukses dengan akun media sosialnya.
“Bersyukur hingga saat ini saya bisa membayar biaya pendidikan dari hasil saya kerja keras saya,” singkatnya.
Sebagai generasi milenial dan melek digitalisasi, dalam setiap transaksi pembelian atau pembayaran pun mengandalkan ponsel pintar. Untuk pembayaran sebagai content creator ia menggunakan sistem bayar di akhir melalui transfer aplikasi BRImo.
“Saya tidak pernah menggunakan sistem bayar di depan, tetapi langsung pelunasan di akhir,” tegas perempuan berkulit putih bersih ini.
Tidak hanya itu, segala transaksi pembelian dan pembayaran seperti kuota internet dan listrik ia selalu memanfaatkan BRImo. Sering berbelanja online untuk kebutuhan membuat konten, BRImo juga sangat membantu kesehariannya lebih mudah.
“BRImo juga bisa isi top up, jadi untuk pembayaran di toko-toko online, biasanya saya top up terlebih dahulu,” ujar perempuan pekerja keras ini.
Sintia juga mengakui BRImo banyak memiliki fitur-fitur yang memudahkannya dalam transaksi sehari-hari. Tidak hanya transaksi, di aplikasi BRImo juga bisa melakukan pembayaran asuransi, nabung, membeli emas dan surat-surat berharga.
“Saya banyak menggunakan fitur-fitur di BRImo. QRIS dan ATM BRI juga banyak ditemui, jadi menggunakan BRI snagat enak dan mudah,” terangnya.
Sintia juga memanfaatkan BRImo untuk proses pembayaran uang kuliah tunggal (UKT). Setiap mahasiswa akan mendapatkan nomor BRIVA dari kampus untuk pembayaran uang kuliah. Tidak sampai satu menit proses pembayaran UKT sudah selesai.
Tidak sampai satu jam, verifikasi pembayaran akan terkonfirmasi melalui SI UBER UPR, platform digital bagi mahasiswa untuk mengakses informasi di UPR. Setelah pembayaran berhasil dapat dilihat di SI UBER UPR, tidak sampai satu jam status pembayaran akan berubah, menjadi “sudah di bayar”.
Sementara itu, Pemimpin Cabang BRI Palangka Raya Sari Wahono mengatakan, BRImo memang sudah familiar di kalangan masyarakat. Semua transaksi sudah bisa dilakukan melalui telepon genggam dengan aplikasi BRImo. Saat ini, pengguna BRImo di wilayah Branch Office Palangka Raya terdata sebanyak 118.678 pengguna.
“BRImo ini diluncurkan untuk membantu nasabah mengelola keuangan, termasuk transaksi dan segala keperluan lainnya termasuk pembayaran UKT,” kata Sari Wahono saat dibincangi di ruang kerjanya, belum lama ini.
BRI, lanjut dia, juga bekerja sama dengan UPR dalam proses pembayaran UKT mahasiwa. Hal ini dilakukan untuk mempermudah mahasiswa dalam melakukan pembayaran kuliah.
“Kami menjalin bekerja sama dengan UPR dalam hal pembayaran UKT mahasiswa,” ucapnya.
Untuk melakukan transaksi pembayaran UKT melalui BRImo dapat dilakukan dengan memulai log in BRImo, pilih menu BRIVA. Kemudian klik pembayaran baru, memasukkan nomor virtual account (kode BRI diikuti NIM mahasiswa, klik lanjutkan dan bayar, kemudian masukkan pin BRImo.
Setelah itu akan ada pemberitahuan transaksi berhasil. Bukti transaksi di kirim melalui WhatsApp , Instagram atau E-mail. Bukti transaksi akan tersimpan pada menu aktivasi di halaman awal BRImo. (*)