Jumat, September 20, 2024
38.1 C
Palangkaraya

Tradisi Bukber Tetap Terjaga, Donaturnya Semua Warga

Ramadan merupakan bulan suci penuh berkah. Kegiatan keagamaan makin meningkat di musala dan masjid. Tidak terkecuali di Masjid Kiai Gede, yang dijadikan sebagai pusat aktivitas keagamaan selama bulan suci Ramadan. Mulai dari pengajian, iktikaf, buka puasa bersama (bukber), tarawih, hingga tadarusan.

RUSLAN, Pangkalan Bun

SEBAGIAN masyarakat Kecamatan Kotawaringin Lama hingga kini masih memegang teguh tradisi dan budaya gotong royong. Salah satunya dibuktikan dengan tradisi buka puasa bersama di masjid, dengan biaya konsumsinya merupakan swadaya jemaah.

“Seperti bulan puasa sebelumnya, tahun ini kami rutin melaksanakan kegiatan keagamaan, seperti tadarusan, bahkan kegiatan buka puasa bersama juga dilaksanakan di masjid ini. Pesertanya adalah warga sekitar Kecamatan Kotawaringin Lama, terkadang juga ada tamu yang datang dari luar daerah yang sengaja berkunjung ke ini pada bulan Ramadan,” ujar Ketua Pengurus Masjid Kiai Gede, Muhammad Padli, saat dibincangi Kalteng Pos.

Baca Juga :  “Ayah Bangga Melihat Saya dari Surga”

Uniknya, meski zaman telah modern seperti saat ini, kebanyakan masyarakat Kotawaringin Lama masih mempertahankan tradisi dan budaya lama. Biaya konsumsi untuk kegiatan buka puasa bersama tidak menggunakan kas masjid atau dibebankan pada donatur tetap, melainkan swadaya warga yang tinggal sekitar Masjid Kiai Gede.

Ramadan merupakan bulan suci penuh berkah. Kegiatan keagamaan makin meningkat di musala dan masjid. Tidak terkecuali di Masjid Kiai Gede, yang dijadikan sebagai pusat aktivitas keagamaan selama bulan suci Ramadan. Mulai dari pengajian, iktikaf, buka puasa bersama (bukber), tarawih, hingga tadarusan.

RUSLAN, Pangkalan Bun

SEBAGIAN masyarakat Kecamatan Kotawaringin Lama hingga kini masih memegang teguh tradisi dan budaya gotong royong. Salah satunya dibuktikan dengan tradisi buka puasa bersama di masjid, dengan biaya konsumsinya merupakan swadaya jemaah.

“Seperti bulan puasa sebelumnya, tahun ini kami rutin melaksanakan kegiatan keagamaan, seperti tadarusan, bahkan kegiatan buka puasa bersama juga dilaksanakan di masjid ini. Pesertanya adalah warga sekitar Kecamatan Kotawaringin Lama, terkadang juga ada tamu yang datang dari luar daerah yang sengaja berkunjung ke ini pada bulan Ramadan,” ujar Ketua Pengurus Masjid Kiai Gede, Muhammad Padli, saat dibincangi Kalteng Pos.

Baca Juga :  “Ayah Bangga Melihat Saya dari Surga”

Uniknya, meski zaman telah modern seperti saat ini, kebanyakan masyarakat Kotawaringin Lama masih mempertahankan tradisi dan budaya lama. Biaya konsumsi untuk kegiatan buka puasa bersama tidak menggunakan kas masjid atau dibebankan pada donatur tetap, melainkan swadaya warga yang tinggal sekitar Masjid Kiai Gede.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/