Warga lantas berkoordinasi dengan UPTD Taman Mundu Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Surabaya. Inisiatif warga tersebut disambut baik. Taman pun dibenahi dan warga mengisinya dengan tanaman bonsai cemara udang, bonsai serut, dan jenis bonsai lain. Tanaman didatangkan dari Sumenep, Madura.
Tidak mudah bagi warga merawat bonsai. Teguh Wijaya, seorang warga, menyatakan bahwa mereka belajar dari para petugas UPTD Taman Mundu dan video di YouTube mengenai cara perawatan yang baik dan benar. ’’Semua pasti awalnya error, tidak langsung berhasil. Tapi, kami terus belajar,’’ kata Teguh sembari menunjukkan bonsai yang sudah mati kering.
Herry menambahkan, bonsai sengaja dipilih karena tahan di segala cuaca. Selain itu, terlihat lebih bersih dan rapi. Perawatannya juga butuh ketelatenan. ’’Merawat bonsai kan ada seninya. Itu yang disukai. Dipangkas, dibentuk, dan butuh perhatian lebih. Setiap pagi selalu ada warga yang merawatnya,’’ ujar Herry.
Kini setelah setahun berlalu, warga mulai membudidayakan sendiri tanaman bonsai. Batang-batang dari pohon yang sudah tumbuh besar dicangkok untuk dijadikan bibit tanaman baru. ’’Kalau ada warga yang berminat merawat di rumah sendiri, kami kasih,’’ katanya.
Warga memang tidak menjual tanaman-tanaman bonsai di taman. Meskipun ada sejumlah pengunjung yang menawar hingga Rp 20 juta. Banyak juga warga dari kampung sekitar yang bertanya mengenai cara merawat bonsai. Taman kini terlihat lebih indah setelah ditanami bonsai dan menjadi pusat kegiatan warga.
’’Dipakai nongkrong, nonton film, main TikTok, sama acara-acara lain warga. Tapi, kami tetap memperhatikan protokol kesehatan,’’ ujarnya.