Dua siswi berprestasi dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kotawaringin Timur (Kotim) Plus Keterampilan, Naifa Fitriana dan Zakira Nawa Sabila, berhasil menorehkan kebanggaan dengan melaju ke babak final Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Inovasi mereka dalam menciptakan deterjen alami dari buah karamunting menjadi sorotan.
BAHRIANOOR, Sampit
Naifa Fitriana dan Zakira Nawa Sabila mencatat sejarah sebagai satu-satunya tim dari tingkat sekolah menengah atas yang sukses menembus babak final, bersaing ketat dengan para finalis dari kalangan mahasiswa perguruan tinggi terkemuka se-Indonesia. Pencapaian ini menunjukkan kualitas dan daya saing siswa madrasah di kancah ilmiah nasional.
Babak final LKTI Nasional akan diselenggarakan pada 30-31 Agustus 2025 di kampus Universitas Mataram, Lombok. Naifa dan Zakira akan mempresentasikan karya ilmiah mereka yang berjudul “KARAMCO: Produk Inovatif Deterjen Cair Alami Berbasis Buah Karamunting (Melastoma malabathricum) dan Virgin Coconut Oil (VCO)”. Karya ini berfokus pada solusi alternatif deterjen ramah lingkungan yang dibuat dari bahan alami lokal, menjadikannya aman dan berdaya guna.
Naifa Fitriana menjelaskan bahwa ide pembuatan deterjen alami ini muncul dari kepedulian terhadap dampak negatif penggunaan deterjen kimia di lingkungan rumah tangga. “Kami melihat banyak limbah deterjen yang dibuang ke sungai atau tanah tanpa disaring. Dari situ, kami mulai berpikir bagaimana menciptakan deterjen yang lebih aman, tidak hanya untuk manusia tetapi juga untuk lingkungan sekitar,” ujar Naifa.
Zakira Nawa Sabila menambahkan, pemanfaatan buah karamunting dan Virgin Coconut Oil (VCO) juga merupakan upaya untuk mengangkat potensi bahan alam lokal yang belum banyak dimanfaatkan secara maksimal. “Kami ingin membuktikan bahwa bahan-bahan lokal seperti karamunting, yang sering dianggap tidak bernilai, ternyata punya potensi besar jika diolah dengan tepat. Harapan kami, KARAMCO bisa menjadi inspirasi bagi produk-produk ramah lingkungan lainnya,” ungkap Zakira.
Untuk menghadapi presentasi final, kedua siswi MAN Kotim ini kini tengah menjalani sesi persiapan intensif. Mereka mendalami kembali isi karya tulis ilmiah, menyusun materi presentasi, serta merancang poster ilmiah yang akan dipamerkan. Di bawah bimbingan guru biologi mereka, Noor Eka Febryana, keduanya tidak hanya mendapat arahan teknis namun juga motivasi untuk tampil maksimal di LKTI Universitas Mataram.
Kepala MAN Kotim, Jainuddin, turut memberikan apresiasi dan dukungan penuh atas prestasi tersebut. Ia menyebut, pencapaian Naifa dan Zakira menjadi bukti bahwa siswa madrasah mampu tampil di panggung nasional dan bersaing secara intelektual dengan mahasiswa dari berbagai kampus besar.
“Kami bangga atas keberhasilan ini. Mereka adalah inspirasi bagi teman-temannya. Yang lebih penting dari hasil akhir adalah keberanian dan semangat mereka membawa nama madrasah ke level nasional,” ungkap Jainuddin. Ia juga menambahkan bahwa pengalaman ini akan menjadi bekal penting dalam membentuk karakter, kepercayaan diri, serta pola pikir ilmiah kedua siswi tersebut di masa depan.
Prestasi ini menjadi pengingat bahwa kualitas siswa madrasah tak kalah unggul, jika dibarengi dengan bimbingan guru yang aktif, lingkungan belajar yang suportif, serta semangat eksplorasi dari peserta didik itu sendiri. Naifa dan Zakira kini tidak hanya membawa nama MAN Kotim, tapi juga membuka pintu harapan bagi siswa madrasah di seluruh Indonesia untuk lebih percaya diri menembus ajang-ajang ilmiah berskala nasional. (*/ala)