Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

 Dari Haul ke-2 Guru KH Muhammad Muhsin

Jemaah Antusias, Rindu Sosok Ulama Kharismatik

Salman berharap semoga para jamaah dan semua yang hadir meskipun bukan keturunan orang-orang saleh layaknya KH Muhsin, namun mencintai orang-orang saleh sehingga dikumpulkan dengan orang-orang saleh juga. “Semoga kita semua terus dikumpulkan dengan orang-orang yang saleh,” tambahnya.

Peringatan haul malam itu menjadi penanda bahwa para jamaah yang hadir diberikan rasa cinta kepada para orang-orang saleh. Guru Salman mengungkapkan perilaku orang-orang salih berbeda dengan perilaku orang-orang lainnya.

“Orang salih itu saling mencintai, saling tolong menolong, toleransi dan kesetiakawanannya sangat kuat,” ujarnya.

Usai Guru Salman, pemberian tausiyah kemudian dilakukan oleh Guru Bustomi. Dalam tausiyahnya, Bustomi menyampaikan bahwa di akhir zaman nanti tidak akan ada orang alim ulama. Pasalnya, satu persatu orang alim ulama yang selama ini menjadi sumber ilmu telah dicabut nyawanya oleh Allah Swt. Salah satu alim ulama yang telah berpulang ke rahmatullah itu adalah KH M Muhsin.

Baca Juga :  Pesan Ketua FKUB Kalteng : Politisasi Agama Harus Dicegah

“Maka apabila itu yang terjadi, orang-orang awam akan mengangkat orang-orang yang jahil (bodoh, red) sehingga nantinya menjadi pemimpin, akhirnya nanti ia berfatwa tanpa dasar ilmu, maka pada akhirnya ia sesat dan juga membawa orang ke jurang kesesatan,” jelasnya.

Melihat kondisi itu, lanjut Bustomi, terlihat betapa besarnya jasa para ulama dalam menjaga agar para manusia awam dapat tetap berjalan dalam koridor kebenaran. Maka dari itu, Bustomi menambahkan, jika dalam suatu diri seseorang tidak ada rasa iba sedikitpun atas meninggalnya ulama, maka di dalam hati seseorang itu terdapat bibit-bibit munafik.

“Maka pada malam ini kita menghauli Almarhum KH Muhsin yang keturunan bani arsyad, keturunan orang-orang alim ulama, kita doakan keturunan beliau juga bisa menjadi orang yang menyambung apa yang telah diajarkan oleh orangtuanya,” tuturnya.

Baca Juga :  Banyak Waktu Berdakwah, Dalam Setahun Hanya Dua Bulan di Rumah

Sementara itu, putra ke-2 KH Muhammad Muhsin, Muhammad Abrar, yang menjadi penyelenggara acara haul tersebut menuturkan selama mempersiapkan acara haul yang didatangi oleh banyak sekali massa itu, pihaknya selaku jamaah majelis Ar Raudhah bekerja sama dengan masyarakat setempat dan para relawan haul untuk mempermudah pelaksanaan haul.

Salman berharap semoga para jamaah dan semua yang hadir meskipun bukan keturunan orang-orang saleh layaknya KH Muhsin, namun mencintai orang-orang saleh sehingga dikumpulkan dengan orang-orang saleh juga. “Semoga kita semua terus dikumpulkan dengan orang-orang yang saleh,” tambahnya.

Peringatan haul malam itu menjadi penanda bahwa para jamaah yang hadir diberikan rasa cinta kepada para orang-orang saleh. Guru Salman mengungkapkan perilaku orang-orang salih berbeda dengan perilaku orang-orang lainnya.

“Orang salih itu saling mencintai, saling tolong menolong, toleransi dan kesetiakawanannya sangat kuat,” ujarnya.

Usai Guru Salman, pemberian tausiyah kemudian dilakukan oleh Guru Bustomi. Dalam tausiyahnya, Bustomi menyampaikan bahwa di akhir zaman nanti tidak akan ada orang alim ulama. Pasalnya, satu persatu orang alim ulama yang selama ini menjadi sumber ilmu telah dicabut nyawanya oleh Allah Swt. Salah satu alim ulama yang telah berpulang ke rahmatullah itu adalah KH M Muhsin.

Baca Juga :  Pesan Ketua FKUB Kalteng : Politisasi Agama Harus Dicegah

“Maka apabila itu yang terjadi, orang-orang awam akan mengangkat orang-orang yang jahil (bodoh, red) sehingga nantinya menjadi pemimpin, akhirnya nanti ia berfatwa tanpa dasar ilmu, maka pada akhirnya ia sesat dan juga membawa orang ke jurang kesesatan,” jelasnya.

Melihat kondisi itu, lanjut Bustomi, terlihat betapa besarnya jasa para ulama dalam menjaga agar para manusia awam dapat tetap berjalan dalam koridor kebenaran. Maka dari itu, Bustomi menambahkan, jika dalam suatu diri seseorang tidak ada rasa iba sedikitpun atas meninggalnya ulama, maka di dalam hati seseorang itu terdapat bibit-bibit munafik.

“Maka pada malam ini kita menghauli Almarhum KH Muhsin yang keturunan bani arsyad, keturunan orang-orang alim ulama, kita doakan keturunan beliau juga bisa menjadi orang yang menyambung apa yang telah diajarkan oleh orangtuanya,” tuturnya.

Baca Juga :  Banyak Waktu Berdakwah, Dalam Setahun Hanya Dua Bulan di Rumah

Sementara itu, putra ke-2 KH Muhammad Muhsin, Muhammad Abrar, yang menjadi penyelenggara acara haul tersebut menuturkan selama mempersiapkan acara haul yang didatangi oleh banyak sekali massa itu, pihaknya selaku jamaah majelis Ar Raudhah bekerja sama dengan masyarakat setempat dan para relawan haul untuk mempermudah pelaksanaan haul.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/