Minggu, September 29, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Misteri Lele di Jalan Lele

Alasannya, ia memang menang dan terpilih menjadi wali kota, tetapi perolehan suaranya khusus di Jalan Lele sangat sedikit. Oleh karena itu, ia memprioritaskan memperbaiki jalan-jalan lain tempat ia memperoleh suara yang lebih banyak daripada rivalnya. Ya, tentu saja kabar itu pun menjadi misteri belum tentu benar. Benar atau tidak bukan urusan Haji Lemansyah.

Urusannya adalah mengurus ikan-ikan lele dan barak 13 pintu yang semuanya bergambar ikan lele. Sebagian besar warga Jalan Lele pun sebenarnya tidak tertarik dengan kabar misteri itu. Bukan hanya tidak tertarik, percaya pun tidak meskipun misteri itu menarik untuk diceritakan.  “Lalu apa misteri lele di Jalan Lele?” tanya seseorang yang hendak menyewa kamar barak milik Haji Lemansyah. “Nah, inilah yang masih menjadi misteri.”

“Jangan menyampaikan misteri yang meresahkan. Saya jadi takut.”

“Kenapa harus takut. Bukankah saya katakan tadi kabar itu masih menjadi misteri.”

“Justru kata misteri itu yang bisa mendatangkan rasa takut.”

“Nah, ketakutanmu itu belum jelas. Ini juga misteri. Jadi, tidak perlu ragu untuk tinggal di salah satu barak di Jalan Lele. Di sini aman. Tidak pernah ada keributan atau kerusuhan. Paling-paling yang membuat riuh kalau ada penjual es krim, penjual bakso, penjual roti, penjual dawet, penjual tahu bulat, dan sebagainya lewat bersamaan dan dan sama-sama meneriakkan dagangannya atau membunyikan tanda khasnya.”

“Tapi saya kok jadi ragu menyewa barak di Jalan Lele setelah mendengar kata misteri itu.”

“Kalau ragu, sebaiknya menyewa barak di jalan lain yang tidak memiliki cerita misteri agar bisa tinggal lebih tenang,” tutur Haji Lemansyah santai.

Maka terus berhembuslah terus kabar misteri itu. Kabar itu mengatakan bahwa pada malam hari ada ikan-ikan lele yang naik ke darat dan menelusuri Jalan Lele yang sunyi dan agak gelap dan gelap sekali saat listrik padam. Lele-lele itu sebagian menggerogoti jalan sehingga sehingga rusak. Tanah kerikil dan aspal tipis yang tidak merata pun terkoyak. Lubang-lubang yang terbentuk membuat kondisi Jalan Lele pun tidak rata lagi.

“Inilah ulah lele-lele yang penuh misteri. Jalan Lele jadi tak pernah rata. Lele-lele yang naik ke darat telah menggerogotinya,” tulis seorang warga di grup WA.

“Apakah benar Jalan Lele digerogoti lele-lele yang penuh misteri. Aneh kalau benar. Betul-betul misterius. Ini harus dipastikan agar tidak timbul isu yang meresahkan,” komentar anggota grup lainnya.

Alasannya, ia memang menang dan terpilih menjadi wali kota, tetapi perolehan suaranya khusus di Jalan Lele sangat sedikit. Oleh karena itu, ia memprioritaskan memperbaiki jalan-jalan lain tempat ia memperoleh suara yang lebih banyak daripada rivalnya. Ya, tentu saja kabar itu pun menjadi misteri belum tentu benar. Benar atau tidak bukan urusan Haji Lemansyah.

Urusannya adalah mengurus ikan-ikan lele dan barak 13 pintu yang semuanya bergambar ikan lele. Sebagian besar warga Jalan Lele pun sebenarnya tidak tertarik dengan kabar misteri itu. Bukan hanya tidak tertarik, percaya pun tidak meskipun misteri itu menarik untuk diceritakan.  “Lalu apa misteri lele di Jalan Lele?” tanya seseorang yang hendak menyewa kamar barak milik Haji Lemansyah. “Nah, inilah yang masih menjadi misteri.”

“Jangan menyampaikan misteri yang meresahkan. Saya jadi takut.”

“Kenapa harus takut. Bukankah saya katakan tadi kabar itu masih menjadi misteri.”

“Justru kata misteri itu yang bisa mendatangkan rasa takut.”

“Nah, ketakutanmu itu belum jelas. Ini juga misteri. Jadi, tidak perlu ragu untuk tinggal di salah satu barak di Jalan Lele. Di sini aman. Tidak pernah ada keributan atau kerusuhan. Paling-paling yang membuat riuh kalau ada penjual es krim, penjual bakso, penjual roti, penjual dawet, penjual tahu bulat, dan sebagainya lewat bersamaan dan dan sama-sama meneriakkan dagangannya atau membunyikan tanda khasnya.”

“Tapi saya kok jadi ragu menyewa barak di Jalan Lele setelah mendengar kata misteri itu.”

“Kalau ragu, sebaiknya menyewa barak di jalan lain yang tidak memiliki cerita misteri agar bisa tinggal lebih tenang,” tutur Haji Lemansyah santai.

Maka terus berhembuslah terus kabar misteri itu. Kabar itu mengatakan bahwa pada malam hari ada ikan-ikan lele yang naik ke darat dan menelusuri Jalan Lele yang sunyi dan agak gelap dan gelap sekali saat listrik padam. Lele-lele itu sebagian menggerogoti jalan sehingga sehingga rusak. Tanah kerikil dan aspal tipis yang tidak merata pun terkoyak. Lubang-lubang yang terbentuk membuat kondisi Jalan Lele pun tidak rata lagi.

“Inilah ulah lele-lele yang penuh misteri. Jalan Lele jadi tak pernah rata. Lele-lele yang naik ke darat telah menggerogotinya,” tulis seorang warga di grup WA.

“Apakah benar Jalan Lele digerogoti lele-lele yang penuh misteri. Aneh kalau benar. Betul-betul misterius. Ini harus dipastikan agar tidak timbul isu yang meresahkan,” komentar anggota grup lainnya.

Artikel Terkait

Parade Umbar Janji

 Gerobak Mahal

Gerobak Kuning

Kelapa Muda Gula Jawa