Oleh; Agus Pramono
SUDAH berapa lama Anda tak melihat sepak terjang sales panci? Setahun, dua tahun, lima tahun? Atau jangan-jangan ada yang belum pernah melihat sama sekali. Tak dipungkiri, sales panci adalah solusi tepat dan cepat menyelesaikan persoalan sarana perdapuran.
Sales panci biasanya mendatangi permukiman padat penduduk. Cari satu rumah buat menaruh dagangan. Produk yang dijual kebanyakan peralatan dapur. Tak melulu panci.
Sales panci dikenal sosok yang pinter ngomong. Jika rata-rata wanita menghabiskan 20.000 kata per hari, sales panci mungkin bisa menghabiskan 20.000 kata dalam satu jam.
Terkadang, sales panci melakukan demo masak. Kata-kata dan kredit ringan belum menjamin mata emak-emak terbelalak. Biasanya membuat roti bolu, atau masakan yang tidak terlalu ribet.
Momen demo masak itulah yang dinanti-nanti. Emak-emak sambil bawa anak pada ngumpul. Seraya menunggu masakan siap disantap, emak-emak melihat-lihat brosur. Nanya-nanya harga. Sengaja menawar murah, agar ditolak mentah-mentah. Hhhmm, dari rumah memang enggak niat beli. Habis makan, pulang. Panci tak terbeli.
Ibu saya dulu semringah kalau ada kabar sales panci akan datang. Apalagi ada demo memasak. Tapi, saya lupa, waktu itu ibu saya pulang bawa panci atau bungkusan makanan.
Di era digital saat ini, kiprahnya sudah punah. Sudah berganti cara dan medianya. Sales panci menjelajah dunia maya. Konsumennya juga sama. Enggak begitu tertarik. Mending buka YouTube atau mampir toko online.
Oiya, di tahun politik seperti ini, biasanya ramai sales panci. Tapi, yang ini bukan sales panci yang membawa perabotan dapur. Mereka adalah sales panci yang membawa janji.
Panci yang dibawa juga banyak merk-nya. Ada panci merk Jasera atau janji sejahterakan rakyat, panci merk Japeras atau janji perjuangkan aspirasi rakyat, panci merk Jaberang atau janji jalan beraspal dan terang, serta banyak lagi merk panci janji yang ditawarkan.
Sales panci akan mendatangi rumah tokoh masyarakat atau ketua RT setempat. Lalu meminta untuk menawarkan ke warga panci janji yang dibawa. Seperti yang saya bilang tadi, sales panci itu orang pintar ngomong. Yang diajak ngomong seperti dihipnosis. Jika ada warga tertarik dengan panci janji tadi, namanya akan dicatat. Jika berminat KTP-nya difoto, akan ada bonus lagi uang seratus.
Bagaimana kita mengetahui ada sales panci janji sudah hadir di lingkungan kita? Gampang. Jika sudah ada alat peraga tertancap di gang-gang rumah Anda, 99 persen, sales panci janji sudah mulai beraksi. Hanya saja, belum menampakkan diri untuk unjuk aksi membuat adonan janji agar lebih menarik.
Saran saya untuk warga, jangan mudah percaya dengan sales panci janji. Panci-panci yang ditawarkan tak semuanya berkualitas. Kadang-kadang mudah bocor. Jangan sampai tertipu seperti warga yang ada di sekitar tempat tinggal saya. Panci merk Jaberang tak ada wujudnya. Sudah hampir lima tahun. Si sales panci janji juga sudah sulit dihubungi.
Warga pun bawaannya ngomel saja kalau nongkrong di warung kopi. Hati terlanjut sakit. Warga berjanji, jika sales panci janji itu datang lagi tahun ini membawa merk yang sama seperti lima tahun lalu, warga akan kompak bersuara lantang. “Pancimu itu merk-nya Jambu alias janjimu palsu.”(*)
Penulis adalah Redaktur Pelaksana Kalteng Pos.