Jumat, April 26, 2024
27.4 C
Palangkaraya

Rehat Sejenak di Bulan Ramadan Para Pelaku Usaha dan Penikmat Hiburan Malam

HIBURAN malam masih menjadi sajian yang menarik untuk beberapa kalangan masyarakat di Indonesia, hiburan malam memberikan tawaran yang menjadi kebutuhan bagi sebagian kalangan masyarakat untuk mendapatkan rasa bahagia, melepas penat dan menjadi ajang untuk kumpul bersama teman-teman.

 

Bentuk dan model hiburan malam yang ada di Indonesia beragam menyesuaikan dengan kondisi trend di daerah setempat. Tempat hiburan malam menjadi sasaran bagi para pelancong dari luar yang sedang berkunjung di daerah tersebut dan juga masyarakat setempat. Tempat hiburan malam juga bervariasi, ada yang hanya sekedar menyiapkan live music dengan hidangan makan, ada juga yang menyajikan dengan disertai LC, ada juga yang model Dugem, Café, karoke dan bahkan ada model pelayanan jasa pijat plus plus.

 

Bahkan para penikmat hiburan malam hanya sekedar bisa masuk menikmati musik dan sesekali menjamah tubuh molek yang ada disamping mereka ditengah kegelapan suasana hingar bingarnya musik. Akan tetapi ada juga kelompok pengunjung yang memang menyediakan waktu dan uang mereka agar dapat menikmati harga standar yang ditawarkan dengan berebagai fasilitas ala Diskotik Star One. Berbagai acara seperti lady;s night, women;s night, student;s night, tonight wit dj monkey the calling party, serta mendatangkan band-band lokal mampu menarik peminat pengunjung datang. Tentu, bagi para pelaku dan pemilik hiburan malam, kegiatan tersebut merupakan bagian penting dari penghasilan dan gaya hidup mereka serta kepuasan diri.

 

Saat ini tempat hiburan malam telah menjadi sumber masalah kerusakan moral dan kriminalitas untuk bangsa ini. Hiburan malam sering kali menjadi tempat pengeksploitasian dan merendahkan harkat wanita pada taraf tempat hiburan malam yang negatif. Bahkan, sering terjadi pengekploitasian wanita di bawah umur. Tempat hiburan malam menjadi arena yang sangat strategis untuk menjalankan transaksi barang haram yang berujung pada perusakan moral generasi muda. Dampak terbesar yang muncul dari adanya tempat hiburan malam adalah akan terleburnya nilai-nilai keagamaan, budaya, adat-istiadat, dan kesopanan.

 

Tempat-tempat hiburan khusus untuk malam hari kebanyakkan terdapat di kota-kota besar kini tempat- tempat hiburan malam telah merambah ke kota-kota, kabupaten bahkan menyusup ke  kampungkampung/desa-desa yang dulu selalu berkumandang oleh suara orang mengaji dari masjid atau musholla. Sekarang sudah tergantikan dengan suara keyboard dan alat-alat musik yang menghentakan telinga bahkan sampai waktu larut malam.

 

Kenikmatan saat berada di tempat hiburan malam memberikan nilai tersendiri dalam hidup mereka, walau sebenarnya itu bersifat sesaat. Penimat hiburan malam ini sudah menyasar ke banyak kalangan dari mulai pelajar, mahasiswa, remaja dan para orang tua. Keuntungan bagi para pelaku bisnis hiburan malam menjadi suatu tujuan utama dalam peningkatan ekonomi. Namun, di bulan suci Ramadhan, di mana umat Muslim berpuasa dan mengabdikan waktu mereka untuk ibadah, ada beberapa pertimbangan yang perlu dipahami terkait hiburan malam. Tentunya ada aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah setempat tentang himbauan operasi hiburan malam bahkan aturan yang dikeluarkan HARUS TUTUP sementara di bulan suci Ramadhan, ini untuk dipahami dan dilaksanakan oleh semua pelaku bisnis dan penikmat hiburam malam.

Baca Juga :  Plasma dan Lucinta Luna

 

 

Tentunya menjadi tantangan besar bagi para pelaku bisnis hiburan malam karena menyangkut hajat hidup banyak karyawan yang tidak mendapatkan penghasilan selama penutupan sementara di bulan suci Ramadhan. Apapun dalihnya, semua harus mengikuti aturan yang berlaku dan menjadi kesepatan untuk para pelaku bisnis dan penikmat hiburan malam untuk sama-sama menghormati adanya bulan suci Ramadhan sebagai perwujudan refleksi diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan YME.

 

Rehat sejenak para pelaku bisnis hiburan malam dan penikmatnya, memiliki sebuah tujuan yang besar untuk, Penghormatan terhadap nilai-nilai keagamaan bagi pemilik dan pelaku hiburan malam yang juga merupakan sebagian besar adalah umat Muslim, penting untuk menghormati nilai-nilai keagamaan yang terkandung dalam bulan suci Ramadhan. Ini termasuk menahan diri dari aktivitas hiburan malam yang mungkin bertentangan dengan ajaran agama dan budaya yang berlaku selama bulan ini.

 

Menumbuhkan Kesadaran Sosial dan Empati selama bulan Ramadhan, penting bagi pelaku dan pemilik hiburan malam untuk meningkatkan kesadaran sosial mereka dan menunjukkan empati terhadap umat Muslim yang berpuasa. Hal ini bisa dilakukan dengan menyesuaikan jenis kegiatan atau layanan yang disediakan sehingga tidak mengganggu kegiatan ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Pemahaman Tentang Prioritas meskipun hiburan malam mungkin menjadi sumber penghasilan yang penting bagi banyak orang, di bulan Ramadhan, prioritas umumnya bergeser untuk fokus pada hal-hal yang lebih spiritual dan keagamaan.

 

Para pelaku dan pemilik hiburan malam dapat memahami pentingnya prioritas ini dan mengambil langkah-langkah untuk menyesuaikan kegiatan mereka dengan nilai-nilai Ramadhan. Pengembangan Alternatif Positif sebagai gantinya, pemilik dan pelaku hiburan malam dapat memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk mengembangkan alternatif positif dalam bisnis mereka. Ini bisa berupa menyelenggarakan acara yang lebih santun dan sesuai dengan suasana Ramadhan, seperti konser musik religi atau acara yang memberikan inspirasi dan motivasi kepada pengunjung.

Baca Juga :  Tafsir Ribet

 

Refleksi dan Penyempurnaan Diri bulan Ramadhan juga merupakan waktu untuk introspeksi dan refleksi bagi umat Muslim. Para pelaku dan pemilik hiburan malam dapat memanfaatkan waktu ini untuk merenungkan dampak dari kegiatan mereka terhadap masyarakat dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk menyempurnakan diri dan bisnis mereka ke arah yang lebih positif dan sesuai dengan nilai-nilai agama.

 

Dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan tersebut, pelaku dan pemilik hiburan malam dapat menjalani bulan Ramadhan dengan penuh penghargaan terhadap nilainilai keagamaan dan sosial yang ada, sambil tetap menjaga keseimbangan dalam mencari kenikmatan dan keuntungan dari bisnis mereka. Rehat sejenak bukan berarti mengalami sebuah kehancuran dalam bisnis namun menjadi salah satu momen untu mengatur strategi yang lebih tepat dalam menjalankan bisnis ini, agar tidak  mengembangkan bisnis hiburan malam yang mengarah pada Tindakan negative untuk para penikmatnya.

 

 

Masih banyak dan bahkan menjamur tempat hiburan malam yang tidak sehat untuk perkembangan fisik dan mental, seperti hiburan malam model dugem outdor and Indor, café remang-remang yang menawarkan jasa pijat plus plus. Tempat hiburam malam yang tidak sehat secara fisik dan mental untuk para pelakunya identic pada mengunaan narkoba, minuman keras dan tawaran seks berbayar serta terjadinya perkelahian diantara pengunjung.

 

Dengan rehat sejenak tempat hiburan malam pada saat bulan suci Ramadhan ini, tentunya menjadi langkat yang baik dan bijaksana dalam merefleksikan diri untuk membangun sebuah nilai dalam kehidupan beragama. walau para pembaca opini ini ada yang sebagai pelaku bisnis hiburan malam dan penikmatnya, diharapakan opini dapat menjadi masukan dan pemahaman dalam menumbuhkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupannya.

 

 

Seberapa besarpun harta yang kita dapatkan kalau kehidupan kita tidak bisa berimbang dengan spiritual keagamaan dan mendekatkan diri dengan Tuhan YME, maka tidak menemukan arti harta yang sesungguhnya. Momen yang sangat tepat ketika kita mampu merefleksiakan diri dengan memahami ajaran Agama pada waktu yang tepat, kondisi yang tepat, dukungan yang tepat dan pelaksanaan yang tepat. Makan berkah di bulan suci Ramadha ini akan berlipat ganda untuk kehidupan kita dan keluaraga sergan orang lain. Mari jadikan momen bulan suci Ramadhan ini dengan penuh hikmah dan berkah, terlepas siapa kita, apa pekerjaan kita dan keyakinan kita. (*)

Penulis Adalah Secretary General Association of Buddhist Doctors Indonesia

HIBURAN malam masih menjadi sajian yang menarik untuk beberapa kalangan masyarakat di Indonesia, hiburan malam memberikan tawaran yang menjadi kebutuhan bagi sebagian kalangan masyarakat untuk mendapatkan rasa bahagia, melepas penat dan menjadi ajang untuk kumpul bersama teman-teman.

 

Bentuk dan model hiburan malam yang ada di Indonesia beragam menyesuaikan dengan kondisi trend di daerah setempat. Tempat hiburan malam menjadi sasaran bagi para pelancong dari luar yang sedang berkunjung di daerah tersebut dan juga masyarakat setempat. Tempat hiburan malam juga bervariasi, ada yang hanya sekedar menyiapkan live music dengan hidangan makan, ada juga yang menyajikan dengan disertai LC, ada juga yang model Dugem, Café, karoke dan bahkan ada model pelayanan jasa pijat plus plus.

 

Bahkan para penikmat hiburan malam hanya sekedar bisa masuk menikmati musik dan sesekali menjamah tubuh molek yang ada disamping mereka ditengah kegelapan suasana hingar bingarnya musik. Akan tetapi ada juga kelompok pengunjung yang memang menyediakan waktu dan uang mereka agar dapat menikmati harga standar yang ditawarkan dengan berebagai fasilitas ala Diskotik Star One. Berbagai acara seperti lady;s night, women;s night, student;s night, tonight wit dj monkey the calling party, serta mendatangkan band-band lokal mampu menarik peminat pengunjung datang. Tentu, bagi para pelaku dan pemilik hiburan malam, kegiatan tersebut merupakan bagian penting dari penghasilan dan gaya hidup mereka serta kepuasan diri.

 

Saat ini tempat hiburan malam telah menjadi sumber masalah kerusakan moral dan kriminalitas untuk bangsa ini. Hiburan malam sering kali menjadi tempat pengeksploitasian dan merendahkan harkat wanita pada taraf tempat hiburan malam yang negatif. Bahkan, sering terjadi pengekploitasian wanita di bawah umur. Tempat hiburan malam menjadi arena yang sangat strategis untuk menjalankan transaksi barang haram yang berujung pada perusakan moral generasi muda. Dampak terbesar yang muncul dari adanya tempat hiburan malam adalah akan terleburnya nilai-nilai keagamaan, budaya, adat-istiadat, dan kesopanan.

 

Tempat-tempat hiburan khusus untuk malam hari kebanyakkan terdapat di kota-kota besar kini tempat- tempat hiburan malam telah merambah ke kota-kota, kabupaten bahkan menyusup ke  kampungkampung/desa-desa yang dulu selalu berkumandang oleh suara orang mengaji dari masjid atau musholla. Sekarang sudah tergantikan dengan suara keyboard dan alat-alat musik yang menghentakan telinga bahkan sampai waktu larut malam.

 

Kenikmatan saat berada di tempat hiburan malam memberikan nilai tersendiri dalam hidup mereka, walau sebenarnya itu bersifat sesaat. Penimat hiburan malam ini sudah menyasar ke banyak kalangan dari mulai pelajar, mahasiswa, remaja dan para orang tua. Keuntungan bagi para pelaku bisnis hiburan malam menjadi suatu tujuan utama dalam peningkatan ekonomi. Namun, di bulan suci Ramadhan, di mana umat Muslim berpuasa dan mengabdikan waktu mereka untuk ibadah, ada beberapa pertimbangan yang perlu dipahami terkait hiburan malam. Tentunya ada aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah setempat tentang himbauan operasi hiburan malam bahkan aturan yang dikeluarkan HARUS TUTUP sementara di bulan suci Ramadhan, ini untuk dipahami dan dilaksanakan oleh semua pelaku bisnis dan penikmat hiburam malam.

Baca Juga :  Plasma dan Lucinta Luna

 

 

Tentunya menjadi tantangan besar bagi para pelaku bisnis hiburan malam karena menyangkut hajat hidup banyak karyawan yang tidak mendapatkan penghasilan selama penutupan sementara di bulan suci Ramadhan. Apapun dalihnya, semua harus mengikuti aturan yang berlaku dan menjadi kesepatan untuk para pelaku bisnis dan penikmat hiburan malam untuk sama-sama menghormati adanya bulan suci Ramadhan sebagai perwujudan refleksi diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan YME.

 

Rehat sejenak para pelaku bisnis hiburan malam dan penikmatnya, memiliki sebuah tujuan yang besar untuk, Penghormatan terhadap nilai-nilai keagamaan bagi pemilik dan pelaku hiburan malam yang juga merupakan sebagian besar adalah umat Muslim, penting untuk menghormati nilai-nilai keagamaan yang terkandung dalam bulan suci Ramadhan. Ini termasuk menahan diri dari aktivitas hiburan malam yang mungkin bertentangan dengan ajaran agama dan budaya yang berlaku selama bulan ini.

 

Menumbuhkan Kesadaran Sosial dan Empati selama bulan Ramadhan, penting bagi pelaku dan pemilik hiburan malam untuk meningkatkan kesadaran sosial mereka dan menunjukkan empati terhadap umat Muslim yang berpuasa. Hal ini bisa dilakukan dengan menyesuaikan jenis kegiatan atau layanan yang disediakan sehingga tidak mengganggu kegiatan ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Pemahaman Tentang Prioritas meskipun hiburan malam mungkin menjadi sumber penghasilan yang penting bagi banyak orang, di bulan Ramadhan, prioritas umumnya bergeser untuk fokus pada hal-hal yang lebih spiritual dan keagamaan.

 

Para pelaku dan pemilik hiburan malam dapat memahami pentingnya prioritas ini dan mengambil langkah-langkah untuk menyesuaikan kegiatan mereka dengan nilai-nilai Ramadhan. Pengembangan Alternatif Positif sebagai gantinya, pemilik dan pelaku hiburan malam dapat memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk mengembangkan alternatif positif dalam bisnis mereka. Ini bisa berupa menyelenggarakan acara yang lebih santun dan sesuai dengan suasana Ramadhan, seperti konser musik religi atau acara yang memberikan inspirasi dan motivasi kepada pengunjung.

Baca Juga :  Tafsir Ribet

 

Refleksi dan Penyempurnaan Diri bulan Ramadhan juga merupakan waktu untuk introspeksi dan refleksi bagi umat Muslim. Para pelaku dan pemilik hiburan malam dapat memanfaatkan waktu ini untuk merenungkan dampak dari kegiatan mereka terhadap masyarakat dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk menyempurnakan diri dan bisnis mereka ke arah yang lebih positif dan sesuai dengan nilai-nilai agama.

 

Dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan tersebut, pelaku dan pemilik hiburan malam dapat menjalani bulan Ramadhan dengan penuh penghargaan terhadap nilainilai keagamaan dan sosial yang ada, sambil tetap menjaga keseimbangan dalam mencari kenikmatan dan keuntungan dari bisnis mereka. Rehat sejenak bukan berarti mengalami sebuah kehancuran dalam bisnis namun menjadi salah satu momen untu mengatur strategi yang lebih tepat dalam menjalankan bisnis ini, agar tidak  mengembangkan bisnis hiburan malam yang mengarah pada Tindakan negative untuk para penikmatnya.

 

 

Masih banyak dan bahkan menjamur tempat hiburan malam yang tidak sehat untuk perkembangan fisik dan mental, seperti hiburan malam model dugem outdor and Indor, café remang-remang yang menawarkan jasa pijat plus plus. Tempat hiburam malam yang tidak sehat secara fisik dan mental untuk para pelakunya identic pada mengunaan narkoba, minuman keras dan tawaran seks berbayar serta terjadinya perkelahian diantara pengunjung.

 

Dengan rehat sejenak tempat hiburan malam pada saat bulan suci Ramadhan ini, tentunya menjadi langkat yang baik dan bijaksana dalam merefleksikan diri untuk membangun sebuah nilai dalam kehidupan beragama. walau para pembaca opini ini ada yang sebagai pelaku bisnis hiburan malam dan penikmatnya, diharapakan opini dapat menjadi masukan dan pemahaman dalam menumbuhkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupannya.

 

 

Seberapa besarpun harta yang kita dapatkan kalau kehidupan kita tidak bisa berimbang dengan spiritual keagamaan dan mendekatkan diri dengan Tuhan YME, maka tidak menemukan arti harta yang sesungguhnya. Momen yang sangat tepat ketika kita mampu merefleksiakan diri dengan memahami ajaran Agama pada waktu yang tepat, kondisi yang tepat, dukungan yang tepat dan pelaksanaan yang tepat. Makan berkah di bulan suci Ramadha ini akan berlipat ganda untuk kehidupan kita dan keluaraga sergan orang lain. Mari jadikan momen bulan suci Ramadhan ini dengan penuh hikmah dan berkah, terlepas siapa kita, apa pekerjaan kita dan keyakinan kita. (*)

Penulis Adalah Secretary General Association of Buddhist Doctors Indonesia

Artikel Terkait

Sabar Fest

Los Dol

Saleh Mudik?

Pesona Teddy

Terpopuler

Artikel Terbaru

/