Kamis, Juli 3, 2025
27.9 C
Palangkaraya

Siswa Baru di SMKN 3 Palangka Raya Dapat Seragam dan Sepatu Baru

PALANGKA RAYA-Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMK Negeri 3 Palangka Raya tahun ajaran 2025/2026 berlangsung sukses dan penuh antusias. Salah satu kabar menggembirakan bagi siswa dan orang tua tahun ini adalah calon siswa mendapat seragam dan sepatu, bantuan yang disediakan oleh Pemprov Kalteng.

Sebanyak 342 siswa baru telah resmi diterima melalui jalur pendaftaran online gelombang pertama, yang telah ditutup pada 26 Juni lalu.

Menariknya, seluruh siswa baru tahun ini tidak dibebani biaya untuk seragam sekolah, berkat dukungan penuh dari Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran.

Inilah Komentar Netizen atas Program Seragam Sekolah Gratis Pemprov Kalteng

Ketua Panitia SPMB SMKN 3 Palangka Raya, Nopri Setiawan, menyampaikan bahwa seluruh kuota yang disediakan untuk enam jurusan telah terisi penuh hanya dalam satu gelombang pendaftaran online.

Antusiasme orang tua dan calon siswa terlihat jelas sejak hari pertama daftar ulang yang dimulai pada 2 Juli 2025, dengan ratusan siswa hadir sejak pagi untuk menyelesaikan berkas administrasi.

“Yang kita terima itu 342 siswa dari total pendaftar sekitar 600 hingga 700 orang, artinya proses seleksi berlangsung cukup ketat. Hari pertama ini saja, sejak pukul 09.00 WIB, sudah lebih dari 100 orang hadir untuk melakukan daftar ulang,” ujarnya, Rabu (2/7/2025).

Adapun enam jurusan yang dibuka tahun ini terdiri dari, Kuliner 2 rombongan belajar (rombel), Tata Busana 2 rombel, Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) 2 rombel, Perhotelan 1 rombel, Kecantikan 1 rombel, dan Otomatisasi dan Layanan Bisnis (OLB) 1 rombel. “Secara total, SMKN 3 membuka 9 rombel untuk tahun ajaran ini,” sebutnya.

Dalam proses seleksi, panitia menggunakan tiga jalur utama, yaitu Jalur Akademik Reguler, Domisili Terdekat, dan Afirmasi. “Semua jalur tersebut mengacu pada sistem daring milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, yang secara teknis berjalan lancar tanpa kendala berarti,” katanya.

Baca Juga :  Full Online, UNSIA Tawarkan Kuliah Biaya Murah

Salah satu kabar menggembirakan bagi siswa dan orang tua tahun ini adalah tidak adanya pungutan biaya untuk seragam sekolah, termasuk baju dan sepatu.

Dalam sistem pendaftaran online, calon siswa bahkan diminta untuk mengisi ukuran baju dan sepatu, sebagai bagian dari pendataan bantuan yang disediakan oleh Pemprov Kalteng.

“Informasi dari link pendaftaran menyebutkan bahwa ukuran baju dan sepatu diminta karena ada bantuan seragam dari Bapak Gubernur Kalimantan Tengah. Jadi benar-benar gratis, tidak ada penebusan biaya apapun. Kami sangat mengapresiasi kepedulian beliau terhadap dunia pendidikan,” tambahnya.

Meski banyak orang tua yang menanyakan kemungkinan adanya gelombang kedua atau pendaftaran offline, pihak sekolah dengan tegas menyatakan bahwa pendaftaran sudah ditutup dan kuota telah terpenuhi. Semua data yang diterima adalah yang sudah masuk di sistem online.

SMAN 1 Palangka Raya Senang Siswa Dapat Seragam Gratis dari Gubernur

“Setelah pengumuman, banyak yang menelepon dan bertanya tentang gelombang kedua. Tapi kami tegaskan bahwa tidak ada pendaftaran ulang atau tambahan kuota. Yang diterima hanyalah mereka yang tercatat di sistem online hingga tanggal 26 Juni,” jelasnya.

Dari sisi teknis, panitia menyebut bahwa sistem berjalan baik, meskipun sempat ada sedikit kendala saat input nilai agama dari madrasah, yang memiliki empat komponen nilai. Namun pihak panitia langsung membantu memberikan arahan kepada calon siswa agar nilai tersebut bisa diolah dan dimasukkan dengan benar.

“Untuk siswa dari madrasah, nilai agama yang terdiri dari empat poin harus dijumlahkan lalu dibagi empat. Berbeda dengan SMP umum yang hanya satu nilai. Tapi secara keseluruhan, tidak ada kendala berarti dan aplikasi berjalan lancar,” pungkasnya.

Namun, di balik suksesnya pelaksanaan SPMB di SMK Negeri 3 tahun ini, tersimpan cerita perjuangan dan harapan dari para orang tua siswa. Salah satunya datang dari Jamilah, orang tua dari salah satu calon siswa yang akhirnya dinyatakan lulus masuk di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

Baca Juga :  Lisda: Proses Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Calon Pamong Praja

Dengan napas lega, ia menceritakan bagaimana dirinya harus ikut mengantri sejak pagi, berdesakan bersama ratusan orang tua lain demi memastikan kelengkapan berkas anaknya.
Suasana sempat memanas karena banyak yang berebut mengambil nomor antrean, bahkan tak sedikit ibu-ibu yang terlihat emosi karena khawatir anaknya tidak terakomodasi.

“Kendalanya ya biasa, berdesakan, rebutan ambil kartu antrean. Tapi alhamdulillah, anak saya lulus. Perjuangan banget supaya anak bisa sekolah. Yang penting anak bisa lanjut pendidikannya,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.

Anaknya sempat mencantumkan dua pilihan jurusan dalam pendaftaran. Meskipun pilihan pertama tidak berhasil, ia tetap bahagia karena sang anak berhasil diterima di jurusan kedua.

“Alhamdulillah, masuk juga. Namanya juga perjuangan. Anak pengin sekolah, kita orang tua cuma bisa dukung dan usaha,” tambahnya.

Ketika ditanya soal seragam dan perlengkapan sekolah, Jamilah mengaku masih menunggu keputusan resmi dari pihak sekolah.

Namun, ia sudah mendengar kabar bahwa akan ada bantuan dari Gubernur H Agustiar Sabran, berupa seragam dan sepatu secara gratis. Bantuan ini menjadi angin segar bagi banyak keluarga yang ingin menyekolahkan anaknya tanpa beban biaya tambahan.

“Kalau seragam katanya masih mau dirapatkan sama guru-guru. Tapi ya semoga benar ada bantuan, soalnya itu sangat membantu. Kami orang tua tentu berharap yang terbaik buat anak-anak kami,” tuturnya.

Wanita berbaju hitam itu juga menaruh harapan besar terhadap pendidikan anaknya di SMKN 3 Palangka Raya. Ia ingin sang anak bisa menyusul jejak kakak-kakaknya yang juga lulusan sekolah kejuruan dan kini sudah bekerja.

“Harapannya ya semoga berhasil seperti kakaknya. Kakaknya lulusan SMK juga, sekarang sudah kerja. Mudah-mudahan adiknya bisa mengikuti jejak itu,” ujarnya.(zia/ovi/*afa/mif/ala)

PALANGKA RAYA-Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMK Negeri 3 Palangka Raya tahun ajaran 2025/2026 berlangsung sukses dan penuh antusias. Salah satu kabar menggembirakan bagi siswa dan orang tua tahun ini adalah calon siswa mendapat seragam dan sepatu, bantuan yang disediakan oleh Pemprov Kalteng.

Sebanyak 342 siswa baru telah resmi diterima melalui jalur pendaftaran online gelombang pertama, yang telah ditutup pada 26 Juni lalu.

Menariknya, seluruh siswa baru tahun ini tidak dibebani biaya untuk seragam sekolah, berkat dukungan penuh dari Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran.

Inilah Komentar Netizen atas Program Seragam Sekolah Gratis Pemprov Kalteng

Ketua Panitia SPMB SMKN 3 Palangka Raya, Nopri Setiawan, menyampaikan bahwa seluruh kuota yang disediakan untuk enam jurusan telah terisi penuh hanya dalam satu gelombang pendaftaran online.

Antusiasme orang tua dan calon siswa terlihat jelas sejak hari pertama daftar ulang yang dimulai pada 2 Juli 2025, dengan ratusan siswa hadir sejak pagi untuk menyelesaikan berkas administrasi.

“Yang kita terima itu 342 siswa dari total pendaftar sekitar 600 hingga 700 orang, artinya proses seleksi berlangsung cukup ketat. Hari pertama ini saja, sejak pukul 09.00 WIB, sudah lebih dari 100 orang hadir untuk melakukan daftar ulang,” ujarnya, Rabu (2/7/2025).

Adapun enam jurusan yang dibuka tahun ini terdiri dari, Kuliner 2 rombongan belajar (rombel), Tata Busana 2 rombel, Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) 2 rombel, Perhotelan 1 rombel, Kecantikan 1 rombel, dan Otomatisasi dan Layanan Bisnis (OLB) 1 rombel. “Secara total, SMKN 3 membuka 9 rombel untuk tahun ajaran ini,” sebutnya.

Dalam proses seleksi, panitia menggunakan tiga jalur utama, yaitu Jalur Akademik Reguler, Domisili Terdekat, dan Afirmasi. “Semua jalur tersebut mengacu pada sistem daring milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, yang secara teknis berjalan lancar tanpa kendala berarti,” katanya.

Baca Juga :  Full Online, UNSIA Tawarkan Kuliah Biaya Murah

Salah satu kabar menggembirakan bagi siswa dan orang tua tahun ini adalah tidak adanya pungutan biaya untuk seragam sekolah, termasuk baju dan sepatu.

Dalam sistem pendaftaran online, calon siswa bahkan diminta untuk mengisi ukuran baju dan sepatu, sebagai bagian dari pendataan bantuan yang disediakan oleh Pemprov Kalteng.

“Informasi dari link pendaftaran menyebutkan bahwa ukuran baju dan sepatu diminta karena ada bantuan seragam dari Bapak Gubernur Kalimantan Tengah. Jadi benar-benar gratis, tidak ada penebusan biaya apapun. Kami sangat mengapresiasi kepedulian beliau terhadap dunia pendidikan,” tambahnya.

Meski banyak orang tua yang menanyakan kemungkinan adanya gelombang kedua atau pendaftaran offline, pihak sekolah dengan tegas menyatakan bahwa pendaftaran sudah ditutup dan kuota telah terpenuhi. Semua data yang diterima adalah yang sudah masuk di sistem online.

SMAN 1 Palangka Raya Senang Siswa Dapat Seragam Gratis dari Gubernur

“Setelah pengumuman, banyak yang menelepon dan bertanya tentang gelombang kedua. Tapi kami tegaskan bahwa tidak ada pendaftaran ulang atau tambahan kuota. Yang diterima hanyalah mereka yang tercatat di sistem online hingga tanggal 26 Juni,” jelasnya.

Dari sisi teknis, panitia menyebut bahwa sistem berjalan baik, meskipun sempat ada sedikit kendala saat input nilai agama dari madrasah, yang memiliki empat komponen nilai. Namun pihak panitia langsung membantu memberikan arahan kepada calon siswa agar nilai tersebut bisa diolah dan dimasukkan dengan benar.

“Untuk siswa dari madrasah, nilai agama yang terdiri dari empat poin harus dijumlahkan lalu dibagi empat. Berbeda dengan SMP umum yang hanya satu nilai. Tapi secara keseluruhan, tidak ada kendala berarti dan aplikasi berjalan lancar,” pungkasnya.

Namun, di balik suksesnya pelaksanaan SPMB di SMK Negeri 3 tahun ini, tersimpan cerita perjuangan dan harapan dari para orang tua siswa. Salah satunya datang dari Jamilah, orang tua dari salah satu calon siswa yang akhirnya dinyatakan lulus masuk di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

Baca Juga :  Lisda: Proses Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Calon Pamong Praja

Dengan napas lega, ia menceritakan bagaimana dirinya harus ikut mengantri sejak pagi, berdesakan bersama ratusan orang tua lain demi memastikan kelengkapan berkas anaknya.
Suasana sempat memanas karena banyak yang berebut mengambil nomor antrean, bahkan tak sedikit ibu-ibu yang terlihat emosi karena khawatir anaknya tidak terakomodasi.

“Kendalanya ya biasa, berdesakan, rebutan ambil kartu antrean. Tapi alhamdulillah, anak saya lulus. Perjuangan banget supaya anak bisa sekolah. Yang penting anak bisa lanjut pendidikannya,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.

Anaknya sempat mencantumkan dua pilihan jurusan dalam pendaftaran. Meskipun pilihan pertama tidak berhasil, ia tetap bahagia karena sang anak berhasil diterima di jurusan kedua.

“Alhamdulillah, masuk juga. Namanya juga perjuangan. Anak pengin sekolah, kita orang tua cuma bisa dukung dan usaha,” tambahnya.

Ketika ditanya soal seragam dan perlengkapan sekolah, Jamilah mengaku masih menunggu keputusan resmi dari pihak sekolah.

Namun, ia sudah mendengar kabar bahwa akan ada bantuan dari Gubernur H Agustiar Sabran, berupa seragam dan sepatu secara gratis. Bantuan ini menjadi angin segar bagi banyak keluarga yang ingin menyekolahkan anaknya tanpa beban biaya tambahan.

“Kalau seragam katanya masih mau dirapatkan sama guru-guru. Tapi ya semoga benar ada bantuan, soalnya itu sangat membantu. Kami orang tua tentu berharap yang terbaik buat anak-anak kami,” tuturnya.

Wanita berbaju hitam itu juga menaruh harapan besar terhadap pendidikan anaknya di SMKN 3 Palangka Raya. Ia ingin sang anak bisa menyusul jejak kakak-kakaknya yang juga lulusan sekolah kejuruan dan kini sudah bekerja.

“Harapannya ya semoga berhasil seperti kakaknya. Kakaknya lulusan SMK juga, sekarang sudah kerja. Mudah-mudahan adiknya bisa mengikuti jejak itu,” ujarnya.(zia/ovi/*afa/mif/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/